Seirama dengan dentuman nadi
Sajak ini mencoba mengayuh makna
Dalam detak demi detak suara
Aku yang mempunyainya melibatkan tak hanya desiran kata
Namun tentang hayal nurani
Jika pun menjadi lumrah untuk kemudiannya
Aku dan waktu bercerita yang sebenarnya menyapa
Aku dan waktu tetap bertanya
Hingga tanpa jawaban ngiang manja
Aku tetap aku
Bernyanyi
Melantun bait kehidupan
Menjalankan makna rasa yang abadi
Menjadi aku dan sejarah berharga
Kenangan yang terukir dalam cerita masa
Pacitan, 12 Januari 2015
-ailiya-