Wahai bahari negeriku
Nusantara terpuja ribuan mustika
Wahai layaran samudera raya
Sajak terakhir ku sabdakan padanya
Seraya haus mengabdi diri
Pada palung di tengah deburmu
Senantiasa terkoyak
Baik pedih dan lara, baik segerumul bahagia
Wahai pujangga khatulistiwa
Panasmu sesakkan nafas perantauan
Lelahkan peluh intan dan berlian
Lelah pun kau abaikan dalam pantauan
Wahai mata pemangsa
Sajak terakhir belum berakhir
Masih lemah memandang nista
Karena engkau terlalu berkuasa
Jika saja kita setara
Tak akan ada derajat berjuta timpang
Tak akan ada umpan atau pemangsa
Jika saja.
Pacitan, 27 Juni 2015
11.16
-ailiya-