Everything has changed
It all happened for a reason
Down from the first stage
It isn't something we fought for
Never wanted this kind of pain
Turned myself so cold and heartless
But one thing you should knowPushing through the countless pain
And all I know that this love's a bless and curse*****
Weird Genius
Suara beberapa tubuh berdesir ke arahnya, memantul dari dinding, datang dari mana-mana, dan Xiao Hua menyadari bahwa mereka tidak hanya berlari ke arahnya, tetapi melompat tinggi seolah hendak menyambar dari langit-langit. Jubah hitam mereka melebar, meluncur ke arahnya seperti burung nasar mengejar mangsa, dan Xiao Hua menggandakan kecepatannya, berlari sekuat tenaga. Sepasang matanya menyala merah cerah, berkilau dan semua objek terlihat jelas walaupun dalam kegelapan. Beberapa pemburu tidak bisa secepat gerakannya karena pandangan mereka hanya mengandalkan obor, dan ketika dia berbelok ke suatu ruangan yang lebih luas, akhirnya, di ujung sana, dia melihat pintu yang terbuka, dan cahaya bulan kemerahan membayang di belakangnya. Itu memang jalan keluar.
Sempurna! Xiao Hua menyeringai, menampakkan gigi runcing yang perlahan-lahan mulai terbentuk.
Sementara jiwanya yang murni mulai terdesak dalam gelap, satu entitas lain muncul dari kegelapan pikirannya, mendorong semua cahaya keluar. Xiao Hua merasakan jiwanya kian meluncur jatuh dalam lubang gelap tak berujung, sepasang tangannya menggapai-gapai sementara titik cahaya kian jauh dan redup. Kini, energi gelap telah menguasainya, hampir sempurna.
Beberapa peluru berdesing ke arahnya, tetapi gerakannya secepat cahaya, menimbulkan kepulan asap kemerahan setiap kali ia bergerak.
"Astaga! Mahluk ini cepat sekali!" seruan seseorang bergema di belakangnya.
Dia berhasil melewati pintu sekarang, dan dia tidak bisa berhenti. Mereka membuntutinya, dan jika dia melambat, itu akan menjadi akhir dari dirinya. Seorang pemburu lain bersalto di udara dan berhasil menjejakkan kaki beberapa meter di depan Xiao Hua. Menghalangi jalannya disusul satu lemparan cepat sebilah belati perak. Xiao Hua tidak bisa tidak harus melewati pemburu ini. Jadi dia berlari ke arahnya, menutup matanya dan menguatkan dirinya untuk dampak yang tak terhindarkan dari belati perak yang menembus tubuhnya. Setidaknya itu adalah kematian yang cepat. Namun yang bertempur malam ini adalah sang ratu vampir. Sementara jiwa Xiao Hua berenang dalam ketakutan dan rasa bersalah. Mahluk keji ini tidak akan menyerah dengan mudah.
Saat dia membuka matanya, dia melihat belati itu melesat, dan dia secara refleks merunduk.Ketika Xiao Hua tiba di tempat terbuka, di bawah naungan pepohonan dan langit malam, dia mendapati tempatnya berada adalah satu dataran tinggi di sebuah bukit. Pelabuhan kuno terhampar di bawah sana dan sungai Savanne mengalir keperakan di bawah cahaya bulan.
Dia berlari sekuat tenaga mengikuti satu jalur berbatu. Awalnya berupa dataran hingga perlahan menurun. Ada ratusan anak tangga tua yang nampak sudah bertahun-tahun tidak digunakan, dan saat dia berbelok di tikungan, sebuah anak tangga terjatuh. Dia terpeleset dan menggeram, tapi kemudian keseimbangannya tak terusik.
Seluruh tangga itu bergeser dan bergoyang, saat tubuhnya melesat diiringi hembusan angin kuat disertai kepulan asap.Ada letusan pistol disusul desingan peluru nyaris mengenai sisi kepalanya, hanya berjarak satu inchi. Xiao Hua telah turun tiga tingkat ketika dia mendengar suara itu. Dia mendongak, dan melihat tiga bayangan melompat ke tangga.
Mereka mulai turun, sangat cepat.
Meskipun gerakannya jauh lebih cepat dari mereka. Tiba-tiba dia telah sampai ke tepi tebing curam dan melihat bahwa tidak ada tempat untuk pergi. Ketinggiannya sekitar tiga puluh meter ke jalan berbatu di bawah sana. Tidak ada pilihan. Xiao Hua pun melompat, dan mempersiapkan diri untuk dampaknya. Namun yang mengejutkannya, dia mendarat dengan lincah, seperti kucing, hampir tanpa rasa sakit. Dia berlari cepat, merasa yakin dia akan meninggalkan para pengejarnya, siapa pun mereka, jauh di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐢𝐭𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐨𝐨𝐧𝐫𝐢𝐬𝐞 (𝐇𝐞𝐢𝐡𝐮𝐚)
Fanfiction[ 🏆𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐥𝐢𝐬𝐭 𝐖𝐈𝐀 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 #6 ] [ 🏆𝐅𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞𝐝 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐖𝐈𝐀 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 #6 ] Gairah dan obsesinya pada artefak kuno telah membawa Xiao Hua ke banyak tempat di berbagai negara, dan Phoenix City merupakan persingga...