A sensitive soul, a heart of wild
You grew up thinking you're a cursed child
Embrace your blessing, it's not a curse
Because you've been kissed by the universe*****
Shelter
Xiao Hua tidak pernah tahu apa yang terjadi. Dia tidak bisa bangun dari keterpurukannya. Tidak bisa mengendalikan hisapan brutal taring tajamnya pada urat nadi pria hitam itu. Kerutan cukup dalam terukir di dahi Hei Yanjing saat ia membiarkan ratu vampir mengeluarkan darahnya secukupnya, kemudian dalam satu geraman keras, ia menyentakkan tangannya. Gigitan taring itu terlepas dari lukanya sehingga dia bisa terhindar dari kematian karena memuaskan hasrat gelap mahluk keji yang merasuki tubuh Xiao Hua.
Hei Yanjing mendesis keras sekali lagi, menahan sengatan rasa sakit yang hebat. Kakinya terhuyung selangkah ke belakang, walau tidak sampai goyah. Hal yang sama terjadi pada Xiao Hua. Lebih dari terhuyung-huyung, pemuda itu merasakan bumi tempatnya berpijak seakan berputar. Pasti telah terjadi gempa bumi, karena ia merasakan kakinya tidak seimbang. Matanya yang hitam, berkilat di bawah alisnya yang melengkung indah, terbakar oleh rasa darah yang baru saja mengaliri tubuhnya.
"Aku adalah korbanmu! Dewi!" Hei Yanjing menyeringai penuh siasat, menunjukkan tangannya yang masih menetes-neteskan darah tepat di depan wajah Xiao Hua.
"Kau boleh hisap darahku sepuasmu, tapi kekuatan gelapmu yang baru saja bangkit akan melemah."
Geraman parau lolos dari kerongkongan Xiao Hua. Tiba-tiba dia tidak bisa melihat apa pun dalam cahaya yang berkelap-kelip di balik kelopak matanya. Suara-suara di sekitarnya timbul tenggelam kecuali kata demi kata yang diucapkan Hei Yanjing, yang tak mampu ia dengar maupun pahami sepenuhnya.
Darah pria hitam itu telah mengalir ke dalam dirinya, mencapai jantungnya dan membanjiri bilik-biliknya, lalu mengirimkan hawa panas ke seluruh anggota tubuhnya yang dingin. Itu di luar ingatan, sensasi yang mulia ini, dan nafsu yang luar biasa, keinginan yang terputus secara paksa. Satu gelombang panas yang menyakitkan mengejutkannya, membuatnya terengah-engah. Dia merasakannya masuk ke otaknya. Dia buta, mengerang. Kemudian seketika, efek darah itu melumpuhkan kejernihan penglihatannya.
"Darahku tidak semurni leluhur." Ucapan Hei Yanjing bergema di sela angin. Datar, arogan, dingin.
"Namun tetap saja, itu bisa melemahkan energi gelapmu yang terkutuk."
Xiao Hua mengeluarkan geraman kesakitan, lantas disusul badai amarah dan dendam bergejolak dalam dirinya, berpusat di jantung dan berputar-putar, menyebar ke seluruh tubuh, melawan pengaruh darah perak dalam dirinya.
Dia menyerbu ke depan ke arah si pria hitam, sangat bernafsu untuk menghancurkan tulang rusuknya dengan tergesa-gesa, dan membenamkan kuku-kuku panjang dan tajam miliknya ke dalam dada pria itu, dan merenggut jantungnya yang berdenyut segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐢𝐭𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐨𝐨𝐧𝐫𝐢𝐬𝐞 (𝐇𝐞𝐢𝐡𝐮𝐚)
Fanfiction[ 🏆𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐥𝐢𝐬𝐭 𝐖𝐈𝐀 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 #6 ] [ 🏆𝐅𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞𝐝 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐖𝐈𝐀 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 #6 ] Gairah dan obsesinya pada artefak kuno telah membawa Xiao Hua ke banyak tempat di berbagai negara, dan Phoenix City merupakan persingga...