Ujian.
--Qiao Ren datang lebih awal dari biasanya ke sekolah, setelah mengucapkan terima kasih pada paman Wang ia pergi menuju kelas. Paman Wang yang sama terkejutnya melaporkan perubahan tuan muda Qiao yang dulunya acuh tak acuh.
Grup rumahan itu tersembunyi dari Qiao Ren sendiri, anggota itu sendiri terdiri dari Pasangan Qiao, Paman Wang dan pekerja rumah tangga lain termasuk sekretaris perusahaan Chi Xi. Huo Ning sering membagikan hal-hal lucu dari masa kecil Qiao Ren, semua anggota merasa terhibur dan lucu, kapan mereka bisa melihat tuan muda itu tersenyum cerah seperti dulu lagi?
Akibat pesan Paman Wang grup obrolan itu berubah riuh, notifikasi berbunyi di ponsel ayah Qiao dan sekretaris Chi bersamaan di tengah rapat. Keduanya meminta maaf pada dewan direksi lain tapi ayah Qiao diam-diam membuka pesan itu dan tersenyum, walaupun sudah berumur, Qiao Zhuling tetaplah pria tampan yang di idamkan gadis dan wanita manapun yang melihat senyumnya. Chi Xi batuk kering mengingatkan bosnya agar kembali ke materi rapat.
"Haha.. Maaf.. Putra ku membuat masalah di sekolah." Ucap Qiao Zhuling canggung.
Bukankah seharusnya anda marah dan bukannya tersenyum saat ini? Pikir semua orang yang hadir termasuk Sekretaris Chi, barulah setelah dia melihat pesan itu dirinya menjadi bersemangat, dia telah bekerja di bawah keluarga Qiao selama dua dekade dan menyaksikan Qiao Ren tumbuh dewasa.
Qiao Ren bersin di jam pelajaran dan di tatap semua teman sekelas, pasti seseorang sedang berbicara buruk tentangku. Pikirnya. Ia tidak tahu bahwa dirinya tengah di bicarakan puluhan orang dalam obrolan online.
"Xiao Ren, apa kau sakit?" Zhao Lishi menyentuh lengan atas Qiao Ren dengan lembut, takut menyakiti orang tersebut. Qiao Ren menggeleng mengatakan yang sebenarnya.
Ji Guozhen yang duduk di belakang merasa bersin Qiao Ren sedikit lucu, dia menyembunyikan senyum samar di wajahnya, kembali fokus pada pelajaran.
Jam istirahat berbunyi, Zhao Lishi mengajak Qiao ke kantin untuk makan namun di tolak, "Maaf Shi ge, aku membawa makan siang dari Mama, aku akan membeli minuman di vending machine saja. Zhao Lishi ingin memaksa namun dirinya sendiri tak membawa bekal. Kalau begitu, besok ia juga akan membawa makan siangnya sendiri.
Zhao Lishi pergi ke kantin sendirian, bukan tidak ingin berteman, tapi Zhao Lishi memiliki aura seperti Ji Guozhen yang seolah menolak semua kehadiran tak penting di sekitarnya, hanya teman baik dari masa kecil yang bisa bersahabat dengan Ji Guozhen.
Tahu bahwa Qiao Ren tidak pergi ke kantin untuk membuat masalah, Ji Guozhen juga berinisiatif membawa bekalnya kesini. Ya membawa, dia menelpon supir pribadi keluarganya untuk membeli sekotak makan siang di restoran mewah dan membawanya ke sekolah. Sepuluh menit kemudian, kotak makan dengan insulasi panas top menampilkan berbagai menu masakan menggugah selera.
Qiao Ren yang mencium aroma wangi iga asam manis kesukaannya menoleh ke belakang, tatapannya berhenti pada wajah tampan Ji Guozhen, tidak mungkin ia akan meminta atas inisiatifnya sendiri, harga dirinya telah terluka ribuan kali di kehidupan sebelumnya sekarang ia tidak ingin mengulangi.
Qiao Ren melanjutkan bekal ibunya yang tak kalah lezat namun aroma daging iga yang di lumuri rempah-rempah selalu menghentikan kegiatan mengunyahnya. Ia hendak protes karena sengaja memamerkan menu pada Ji Guozhen namun potongan besar iga mendarat di atas kotak makan siangnya.
"Makanlah, aku memberikannya." Ji Guozhen yang berdiri kembali duduk namun bukan ke kursinya melainkan kursi di depan Qiao Ren dan membaliknya.
"Apa yang kau lakukan?" Tatap Qiao Ren kesal.
"Aku sudah memberikan potongan terakhir ku, jadi biarkan aku mencicipi milik mu juga." Paksa Ji Guozhen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Enemy : [END] Rebirth From Hell
FanfictionDalam hidup ini, Qiao Ren hanya menyesalkan satu hal, memilih pria itu, Zhao Lishi. Dia yang jatuh cinta, pada akhirnya harus kehilangan segalanya bahkan kebebasan. Di akhir nafasnya, dia hanya berharap mampu kembali ke awal, dan merubah semua hal...