@ 2019
Tepat di hari Senin, murid-murid memasuki hari pertama sekolah mereka. Han Yujin, atau yang biasa kerap disapa dengan Yujin itu sedang melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang ada di lantai dua dengan kepercayaan diri yang maksimal.
Saat memasuki ruangan yang pintunya terbuka lebar, semua mata langsung tertuju padanya. Pandangan Yujin beredar untuk mencari bangku kosong, tetapi siluet matanya menangkap sosok gadis mungil dengan mata besar yang juga sedang menatapnya.
"Lucu," batin Yujin berkata.
Yujin kembali mengedarkan pandangannya, ia berjalan menuju bangku kosong yang berada di barisan belakang kelas. Bangku kedua dari belakang? Sungguh bukan masalah bagi Yujin. Terlebih lagi, ia malah kurang suka jika harus duduk di bangku depan.
Sepuluh menit berlalu, seorang guru yang Yujin yakini sebagai wali kelas mereka masuk dan duduk di meja guru, kemudian memperkenalkan dirinya dan kembali menyuruh para murid untuk memperkenalkan diri masing-masing, satu per satu.
Terus terang saja, Yujin cukup excited karena ingin tahu nama gadis mungil yang menatapnya tadi. Baru juga hari pertama, Yujin sudah mendapatkan incarannya.
"Hai, nama aku Leeseo. Salam kenal ya semuanya," ujar gadis mungil itu, menyapa teman sekelasnya sambil melemparkan senyum manisnya.
Meskipun ia berada di barisan depan, Yujin dapat mendengar nama gadis itu dengan jelas.
"Namanya unik," ujar Yujin dalam hati.
Setelah beberapa saat berlalu, giliran Yujin yang berdiri dan menyapa teman sekelasnya.
"Hi, everyone. The name is Han Yujin, panggil aja Yujin. Salam kenal semuanya," anak laki-laki itu mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas sambil melambaikan tangannya dan tersenyum tipis, kemudian mendapati Leeseo yang melihat ke belakang dan sedang menatapnya.
Setelah selesai memperkenalkan diri, Yujin kembali duduk dan memperhatikan teman-teman yang lain. Tapi, bohong kalau Yujin tidak terus menatap punggung Leeseo dari belakang. Entah kenapa, ada sesuatu yang membuat Yujin tertarik kepada Leeseo.
Apakah itu yang dinamakan dengan cinta pada pandangan pertama?
Oh, yang benar saja.
Tidak lama setelah acara perkenalan diri itu selesai, Pak Lee, selaku wali kelas 7-A mengucapkan beberapa kata penutup karena kelas akan berganti ke mata pelajaran yang lain. "Semuanya sudah menerima jadwal mata pelajaran selama satu tahun kedepan, 'kan? Kalau begitu, setelah ini adalah pelajaran Komputer. Semangat ya, anak-anak."
Setelah selesai dengan urusannya, Pak Lee pun berjalan keluar meninggalkan kelas. Selang beberapa menit kemudian, seorang guru laki-laki masuk ke dalam kelas menyapa para murid.
"Salam kenal, semuanya. Nama saya Pak Choi, guru Komputer kalian tahun ini." ujar pak guru sambil tersenyum.
"Hari ini saya akan langsung membagikan teman sebangku kalian semasa satu tahun kedepan ya di lab komputer, agar nantinya tidak kebingungan lagi. Sekretaris-nya yang mana ya?" tanya Pak Choi.
"Saya pak," Leeseo menangkat tangannya.
"Nice. Nama kamu siapa?"
"Leeseo, pak."
"Okay, Leeseo. Satu kelas ada berapa orang?"
"40 orang, pak." jawab Leeseo.
"Wah, kebetulan sekali jumlahnya genap. Alright, sekarang kamu tolong bantu saya menuliskan angka satu sampai dua puluh di kertas, setelah itu dilipat kecil-kecil. Ketua kelas, tolong bantu sekretaris dari angka dua puluh satu sampai empat puluh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe, Someday
Teen FictionA story of Han Yujin's first little love, ft. Leeseo