8) New Year

212 42 5
                                    

Januari 2020— semuanya kembali ke sekolah dan memasuki semester dua. Hari itu, Leeseo datang ke sekolah dengan senyum pepsodent tertempel di wajahnya.

"ICO!!!" seru Ahyeon dan berlari memeluk Leeseo saat melihatnya memasuki kelas.

"AHYOON!!" keduanya kemudian berpelukan layaknya tidak bertemu 5 tahun.

"Ikutan dong boleh gak?" sahut Seungheon.

"Gue tampol mau?" ujar Ahyeon dengan ketus.

"Galak bener etdah," timpal Yujin.

"Ada apa gerangan nih sumringah bener neng Leeseo," seru Seungheon.

"Mau tau aja atau mau tau banget?" ledek Leeseo.

"Mau tau banget cepet ngasih tau gue makin kepo nih," ujar Seungheon.

"Gue udah jadian," bisik Leeseo.

"HAH???" ketiganya kaget mendengar jawaban Leeseo.

"SAMA SIAPA?" tanya Seungheon.

"YANG BENER?" tanya Ahyeon.

"Asli?" seru Yujin.

Leeseo mengangguk, "Sama yang kalian tahu lah siapa orangnya, kan gue pernah cerita."

"Woochan?" tanya Ahyeon, Leeseo kembali mengangguk.

"Kapan anjir?" tanya Ahyeon lagi.

"Tanggal 21 Desember kemarin," jawab Leeseo.

Seungheon melirik Yujin, terlihat sahabatnya hanya menatap Leeseo dengan raut wajah yang sedih.

"Whaaa asik banget!! Selamat Icoo," seru Ahyeon lalu memeluk Leeseo.

"Selamat ya, Leeseo." ujar Yujin, tersenyum tipis. "Makasih, Yujin!" seru Leeseo.

"Met yah ico, btw gue kapan ya," timpal Seungheon.

"Nih, Ahyeon." seru Leeseo.

"DIH.. ogah," seru Ahyeon.

"Dih, lo kira gue mau sama elu? Kagak boy," ujar Seungheon, semuanya tertawa kecuali Ahyeon.

"Yee siapa juga yang mau sama cowok tengil kayak elu," timpal Ahyeon.

"Awas aja lu ntar gede naksir gue," timpal Seungheon tak mau kalah.

"Kaga bakal!!" seru Ahyeon.

Yujin hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat Ahyeon dan Seungheon yang hampir tiap hari berantem.

"Jadi, ntar Woochan bakalan kesini waktu jam istirahat?" tanya Yujin.

"Iya, dia bakalan dateng sendiri kok. Padahal ya udah gue bilangin gausah dateng juga gapapa, dianya kekeuh tetep mau datang." jawab Leeseo.

"Oh, good for you then. Semoga dia perlakuin lo baik-baik ya," ujar Yujin.

"Pasti kok," balas Leeseo dengan senyuman.

🧃

Bel istirahat pertama telah berbunyi, Leeseo pun tampak senang dan excited menunggu kehadiran Woochan untuk datang ke kelasnya. Ini juga merupakan kali pertama Leeseo berpacaran, jadi wajar saja kalau semua hal akan terasa menyenangkan baginya.

Ahyeon, Yujin dan Seungheon sengaja menitip beli sarapan dengan temen yang lain untuk melihat Woochan ini dengan mata-kepala mereka sendiri.

"Kak Woochan!" seru Leeseo saat melihat Woochan yang celingak-celinguk mencari keberadaannya dari pintu kelas.

Woochan tersenyum lebar menghampiri Leeseo, yang dimana juga ada Ahyeon, Yujin dan Seungheon disana.

"Kak, kenalin ini temen-temen aku yang udah sering aku ceritain itu. Yang ini Ahyeon, ini Yujin dan ini Seungheon!" ujar Leeseo dengan semangat.

"Ahyeon," ujar Ahyeon, kemudian bersalaman dengan Woochan.

"Woochan," cowok itu tersenyum tipis saat menjabat tangan Ahyeon.

"Yujin," ujarnya, mengulurkan tangan.

"Woochan." Woochan kembali tersenyum tipis saat menjabat tangan Yujin, tapi Woochan merasa aneh karena Yujin seperti mencengkram tangannya, atau itu cuma perasaannya?

"Seungheon bang, hehe." seru Seungheon sambil cengengesan.

"Salam kenal ya, Seungheon. Gue Woochan," ujar Woochan, kemudian berjabat tangan dengan Seungheon.

"Kamu udah beli makan?" tanya Leeseo.

Woochan menangguk, "Tadi sih nitip James, ntar dia bakalan kesini kok nganterin."

"Apa gak ngerepotin kak James?" tanya Leeseo.

"Nggak ah, udah biasa. Dia emang suka ke kantin jadi ya aku nitip aja sekalian." jawab Woochan.

"Yaudah ntar kak James suruh makan disini aja." seeu Leeseo.

"Gausah, ntar ngeganggu." tolak Woochan.

"Ih gapapa, kan aku kenal juga sama kak James." ujar Leeseo.

"Yaudah deh kalau itu mau kamu," ujar Woochan, kemudian menoel hidung Leeseo.

"Yeee dunia serasa milik berdua, setan." cibir Seungheon.

"Males banget kalau tiap hari harus melihat pemandangan orang bucin kayak begini," lanjut Yujin.

"Merinding gitu kenapa ya?" timpal Ahyeon.

Yujin langsung mengalihkan pandangannya ke papan tulis, meskipun materi yang ada disana tidak menarik, setidaknya Yujin lebih memilih untuk menatap itu daripada harus melihat Leeseo dan Woochan yang sedang berpacaran.

Sejak hari itu, Yujin berhenti membelikan susu cokelat untuk Leeseo. Bahkan setiap kali Woochan datang ke kelas untuk bertemu Leeseo pada saat jam istirahat, Yujin memilih untuk pergi ke kantin bersama Seungheon.

Baik Leeseo maupun Yujin pun sekarang hanya mengobrol seperlunya saja, sekedar basa-basi saat keduanya sedang duduk bersama di lab komputer dan itu pun berlangsung sampai berbulan-bulan lamanya.

"Mau dibilang nice try juga gue belum try apapun," gumam Yujin, menertawakan diri sendiri.

Apakah kisah cinta pertama Han Yujin akan selesai sampai disini saja?

🧃

Maybe, SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang