Oktober 2020 — tepat pada tanggal 20, Leeseo masuk ke kelas 8-A dengan wajah yang sedih. Yujin yang kebetulan merupakan salah satu murid yang datang pagi melihat Leeseo dengan raut wajah yang khawatir, tetapi ia takut untuk memulai pembicaraan.
Setelah duduk di bangkunya, Leeseo langsung menenggelamkan kepalanya di meja. Setelah lima menit bertaut dengan isi hatinya, Yujin akhirnya menghampiri Leeseo.
"Lo kenapa?" tanya Yujin.
Leeseo langsung mendongak dan mendapati Yujin yang sedang menatapnya dengan cemas. Dapat ia lihat dengan jelas bahwa hidung Leeseo merah dan matanya juga sembab, seperti habis menangis semalaman.
"Gue.. putus," lirih Leeseo.
"Hah?" di satu sisi, Yujin senang mendengarnya langsung dari mulut Leeseo kalau ia kembali menyandeng status jomblo. Tapi, di sisi lain, Yujin juga tidak tega melihat Leeseo sedih dan menangis seperti ini.
"Kok bisa? Kapan? Siapa yang minta putus? Perasaan kemarin dia masih datang ke kelas kita kan?" serbu Yujin dengan banyak pertanyaan.
"Kak Woochan yang minta putus kemarin sore habis nganterin aku pulang, padahal dua bulan lagi kita bakalan setahun," jawab Leeseo dengan sedih.
"Kok dia minta putus?" tanya Yujin lagi.
"Katanya karena setelah lulus kelas 10 dia mau pindah ke luar negeri." lirih Leeseo.
"Ya tapi kan masih lama lulusnya?" seru Yujin.
"Iya kan? Gak masuk akal banget, dia masuk kelas 11 juga masih pertengahan tahun depan, kenapa minta putusnya sekarang?" ujar Leeseo, hampir menangis.
"Gak ada alasan lain?" tanya Yujin.
"Eh ada apaan nih? Kenape lu Lico?" Seungheon yang baru datang langsung meletakkan tasnya lalu menghampiri Leeseo dan Yujin dengan penasaran.
"Habis diputusin," jawab Yujin seadanya.
"Diputusin kenape?" tanya Seungheon.
"Mau pindah keluar negeri katanya," jawab Yujin lagi.
"Katanya sih biar bisa cepat lupain gue," ujar Leeseo, lalu menunduk.
"Alah sia boy, nipu itu mah dia. Punya cewek baru kali?" timpal Seungheon, membuat Yujin menoyor kepalanya.
"Hush, sembarangan," tegur Yujin.
"Tapi selama ini dia baik-baik aja kan sama elu? Gue lihat dia juga gak yang aneh-aneh." gumam Yujin.
"Yaudah gapapa, neng Lico. Masih banyak ikan di laut, ini salah satunya." ujar Seungheon, menyenggol lengan Yujin.
"Apaan sih anjir," gantian Yujin yang menyenggol lengan Seungheon.
"Yaudah lah, gue juga udah capek nangis semaleman." ujar Leeseo.
Yujin mengangguk, "Tapi bener yang dibilang Seungheon barusan, masih banyak cowok kok diluar sana, gausah takut."
Leeseo tersenyum tipis, "Makasih ya guys. Kalian bener-bener sahabat terbaik gue deh tambah Ahyeon juga."
"Jiaah kena friendzone." bisik Seungheon ke Yujin sebelum ia kabur keluar kelas.
"Anak babi," gumam Yujin, melihat Seungheon yang berlari keluar kelas.
"Bentar ya," ujar Yujin, kemudian berlari kecil mengejar Seungheon yang ternyata menuju ke kantin, sedangkan Leeseo kebingungan kenapa ini dua cowok tiba-tiba pergi gitu aja?
"Lu jangan gitu anjir lain kali," ujar Yujin saat telah menyusul Seungheon.
"Gitu gimana? Kan bagus gue bantuin lu biar Leeseo-nya peka," ujar Seungheon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe, Someday
Fiksi RemajaA story of Han Yujin's first little love, ft. Leeseo