5) Wager

211 39 0
                                    

Sejak hangout hari Minggu itu, Riki semakin gencar mengejar Leeseo. Setiap jam istirahat, Riki pasti akan selalu datang ke kelas 7-A untuk mencari gadis itu, tapi Leeseo selalu kabur duluan bersama Ahyeon dan Yujin untuk pergi ke kantin dan makan disana.

Pernah suatu hari Riki bertemu dengan Leeseo, Ahyeon dan juga Yujin di kantin dan akhirnya mereka makan bareng karena Riki maksa, lagi pula sudah tidak ada meja yang kosong makanya mereka mengalah.

Keeseokan harinya, Riki sengaja datang telat lagi ke kantin agar ia dan teman satu gengnya agar bisa gabung di meja Leeseo. Tapi saat ia sampai di kantin, tidak ada tanda-tanda kehadiran Leeseo. Akhirya karena lapar, terpaksa ia tetap makan di kantin, sembari menunggu agar Leeseo muncul tapi hasilnya nihil, gadis itu tidak muncul sama sekali.

"Pasti Riki lagi nyariin kita di kantin," Ahyeon tertawa membayangkannya.

"Bocil dilawan," seru Yujin.

Leeseo terkekeh, "Emang enak dikerjain anak kelas tujuh."

Harua yang kebetulan lewat langsung bersembunyi dibalik tembok, mendengar pembicaraan ketiga adik kelasnya.

"Tapi si Riki gak ada nyerahnya dah," seru Ahyeon.

"Gue jadi curiga elu malah dijadiin bahan taruhan, Seo." lanjutnya.

"Gak peduli," ujar Leeseo.

"Mau dijadiin bahan taruhan, mau dia naksir beneran juga gue udah ilfeel duluan." ujar Leeseo.

"Sok cantik banget nih bocah," gumam Harua dalam hati.

Triiing!

"Yuk balik," seru Yujin saat mendengar bel berbunyi, yang tandanya jam istirahat telah selesai.

Harua langsung pergi terlebih dahulu sebelum ketahuan oleh mereka.

"Rik, lo harus tau ini. Itu bocah kelas 7 pada ngerjain lo tai," seru Harua saat melihat wajah Riki di kelas.

"Maksudnya?" tanya Riki.

"Mereka sengaja pindah-pindah posisi waktu jam istirahat biar lo gak pernah ketemu lagi," jelas Harua.

"Oh, tau kok. Gue gak sebodoh itu juga kali." ujar Riki.

"Terus kenapa lo masih kekeuh?" tanya Harua.

"Gue harus dapetin Leeseo apapun caranya," ujar Riki.

"Any particular reason?" tanya Harua.

"Gue bakalan dapet 5 juta kalau berhasil bikin Leeseo jadi cewek gua." ujar Riki.

"Gila, ini semua beneran karena taruhan? Dari siapa?" tanya Harua.

Riki menyeringai, "Kalau nggak buat apa gue mati-matian ngelakuin ini semua? Mana dikerjain bocah-bocah bangsat lagi."

"Siapa?" tanya Harua.

"Apanya?" tanya Riki balik.

"Yang ngajak taruhan." jawab Harua.

"Ada lah, anak kelas 11." ujar Riki seadanya.

"Udah lah, kalau emang cuma karena taruhan mending gausah." ujar Harua.

"Kenapa jadi lo yang repot?" tanya Riki.

"Rik, dia tuh masih kecil. Masa bocah baru tamat SD lo jadiin bahan taruhan? Lo udah gila?" tanya Harua.

Riki mengerutkan dahinya melihat Harua, "Jangan bilang lo suka sama Leeseo?"

Harua menghela napas lalu menggelengkan kepalanya, "Lo gak ada hati nurani apa gimana sih? Masa cuma karena 5 juta lo tega ngejadiin anak kecil bahan taruhan?"

Maybe, SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang