• kdrt.
• toxic married.
• baby."Karena duda sikap Marko berubah kasar."
🥀🥀🥀
Marko menjambak rambut istrinya, mungkin ada beberapa yang tercabut. Membawanya ke kamar dengan menyeret sang istri, lalu di jedugkan kepalanya ke lantai. Ia sedang dilanda api cemburu, karena istrinya kepergok mengobrol dengan tetangga baru, si duda kaya raya.
"Tiap pagi mengobrol terus sama dia."
Pak Jamal orang yang dimaksud Marko. Terdengar suara rintihan, Jean memegang kepalanya yang terasa pusing. Dijambak lalu didongakan padangan Jean untuk menatap Marko.
"Ah! Mas lepasin." Jean memegang tangan Marko.
sakit.
"Hiks, hik.. apa yang Mas lihat salah."
Ucap Jean.Membela dirinya yang tidak ada maksud mengobrol. Karena, posisinya saat pagi ia hanya memberikan kunci mobil Jamal yang jatuh didepan halamannya. Lalu, Jamal memulai topik duluan.
"Salah?! apa susahnya bilang maaf saya ga ada waktu, apa kamu merasa iba dengan Jamaluddin?." Tegas Marko, matanya menatap Jeano, terlihat sangat jelas ketakutan Jean. Gelap mata ia mengangkat tubuh Jean ke kasur.
Membanting sang istri, tangisan Jean semakin pecah. Ia mundur sampai kepala ranjang, apa yang akan dibuat oleh suaminya lagi. Sembari memegang perutnya yang sakit dan mual, Jean melindunginya dengan bantal.
"Mas.. maafin aku." Jean memohon pada Marko, ia menatap Marko dengan ketakutan.
Marko mengacak rambutnya, sekaan frustasi akan yang barusan ia perbuat. Menghela nafas panjang lalu duduk di pinggir kasur, tempat mereka tidur bersama.
Hening sesaat, hanya terdengar suara tangis Jean.
Tok
Tok
"Daddy... jangan marahin papa." Ujar seorang anak kecil dari luar kamar. Lamunan Marko buyar, ia berdiri berbalik menghadap Jean. Kacau, itu yang Marko lihat dengan keadaan Jean. Ada rasa sakit, kasian, dan iba yang dirasakan Marko.
"Siapa anak yang sedang kamu kandung itu?" Tanya Marko, ia duduk silang dihadapan Jean. Diam tidak ada jawaban dari Jean, badannya masih sesegukan.
Karena ulahku Jean menjadi kacau.
Tangan Marko mencengkeram leher Jean, membuat Jean menganga. Jean menepuk tangan Marko, lehernya terasa sakit dan tidak bisa bernafas.
"M—Mass.." Muka Jean mulai memerah, tubuhnya lemas dan pandangannya mulai menggelap.
"Daddy.. apa yang Daddy lakukan dengan papa?" Ujar anak kecil.
Nono tiba-tiba masuk ke kamar mereka, berlari menghampiri orang tuanya. Badan kecilnya naik ke kasur, berusaha melepaskan tangan Marko yang mencekik Jean. Setelah tangan Marko terlepas, Jean mengusap sisa air mata, lalu memeluk Papanya. Nono masih kecil, tapi sudah melihat pertengkaran orang dewasa.
"Papa kenapa nangis? Daddy jahatin Papa lagi?" Tanya Nono, Tanganya mengusap punggung papa memberikan rasa tenang dan katan batin antara Papa dan anak.
Marko melihat pemandangan tersebut merasa bersalah, ia pun menarik Nono yang sedang memeluk Papanya. Membawanya keluar kamar, meninggalkan Jean yang barusan merasakan kehangatan kini ditinggal oleh anak dan suaminya dikamar.
"Aku mau sama Papa!" Rengek Nono,
Menggebuk kepala Ayahnya untuk segera diturunkan. Tapi, Marko tidak menggubris perkataan Nono dan berjalan keluar kamar.
"Papa harap kamu baik-baik saja disini, Ayahmu sedang tidak baik emosinya."
Jean mengusap perutnya yang masih terasa sakit. Semenjak ada tetangga baru, perlakuan Marko pada Jean sangat kasar. Ia berharap Marko merubah sikapnya seperti dulu.
END.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARKNO [END]
Short Storyoneshoot Mark & Jeno. • bxb • 18+ • kekerasan - Mark (Dom) - Jeno (Sub)