• Mahasiswa
• Lokal
• Publik Sex"Mario, setiap gue horny selalu ngebayangin lo manjain tubuh gue."
©©©
"Jian, lo ada didalem?"
Terdengar suara desahan dikosan mereka, pencahayaan yang minim karena mati lampu. Mario yang baru pulang dari kerja part timenya.
Ia kini menaruh tasnya, lalu mencari asal suara tersebut. Telinganya sesekali menempel pada dinding. Mario kira tetangga kostnya yang sedang melakukan intim tapi ternyata tidak terdengar apa-apa.
Mario segera membuka kamar kosannya, betapa kagetnya ia melihat Jian sedang oral sex sendiri dengan laptop yang menampilkan video berhubungan intim.
"Ahh.. Mario gue lebih seneng kontol lo masuk kedalam lobang gue daripada dildo ini." Ucap Jian.
Ia tidak mengetahui keberadaan Mario yang sudah masuk dimakar mereka. Pencahayaan yang hanya berasal dari laptop, Mario segera naik ke kasur lalu menarik badan Jian.
"Sini gue bantu."
Badan Jian telah bersender ke dada Mario, Jian kaget tiba-tiba ada Mario didalam sini. Ia mungkin sedang berfantasi liar akibat ulahnya sekarang. Namun, dengan mencoba memegang tangannya dia memang real.
"Lo kira gue setan?"
Jian menggeleng, ia mendongakkan kepalanya lalu bersender dibahu Mario. Dengan lihai tangan Mario mengocok kontol Jian.
"Ahh, udah cukup."
Mario sengaja mengigit telinga Jian dengan lembut, memberi servis hangat padanya. Lutut Jian diangkat lalu kontol Mario yang lebih besar daripada Jian, ia masukan sekali hentak.
"Shhhh." Desis Mario.
Lubang Jian masih sempit, mungkin butuh beberapa menit untuk melonggarkannya, ia mulai menggerakkan badan Jian. Diangkat agar lubangnya lebih besar.
"Argghhh!" Teriak Jian.
"Syuuttt, Nanti kedengeran tetangga."
Jian menggangguk, Mario memasukan dua jarinya ke mulut jian.
"Gigit ini kalau lo sakit."
©©©
Sudah pukul dua pagi, sejak Mario pulang kerja pukul delapan. Kegiatan mereka belum selesai, mencoba gaya baru dengan sisa energi mereka.
"Mario, gue capek~ ahh."
Rengek Jian, badannya sesekali terhentak karena ulah Mario.
"Lo duluan yang mancing singa, kenapa ga ditutup hm?"
"Gue ga tau lo udah ada dikosan."
"Tidak usah banyak ngomong."
Mario sudah mengecrot beberapa kali ke badannya Jian, tangannya menarik rambut Jian.
"Ampun, gue capek."
Tubuh Jian sudah tumbang dikasur, posisi tengkurap dengan kasur yang berantakan. Baju berserakan dan celana dalam entah dimana.
"Jian, ayo."
Bombastis side eye, mata Jian kini menatap Mario dengan kesal.
"Gue pindah ke depan kalau lo gempur gue terus, besok ada kelas dan lo juga pasti ada kelas kan, udah gue mau tidur."
SPANK!
Pantat Jian ditampar, siapa lagi kalau bukan pelakunya Mario. Orang itu sudah keluar untuk membersihkan dirinya, tapi Jian tidak ia mulai tertidur mengikuti mimpinya.
END.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARKNO [END]
Short Storyoneshoot Mark & Jeno. • bxb • 18+ • kekerasan - Mark (Dom) - Jeno (Sub)