Gantung

16.5K 290 2
                                    

• Cinta• Perasaan• Positif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Cinta
• Perasaan
• Positif

"Gw ga bisa lepasin lu, jangan putusin gue ya?" 






















🍃🍃🍃

Taman yang indah, pepohonan hijau serta bunga mawar cantik diweekend ini. Dua sejoli sedang ceria, berpegang tangan serta memotret kemesraan mereka. Membagi momen yang indah untuk mereka.

"Kak Mali lihat sini."

Mali enggan melihat kearah kamera, dia hanya tersenyum malu dipotret Jeano.

"Yahh mukanya ga keliatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yahh mukanya ga keliatan." Jeano cemberut melihat hasil potretnya

"Itu ada muka kaka setengah."

"Gak! jelek." Jeano memasukan kembali handphone, dan pergi menjauh dari Mali.

Ia mengejar Jeano yang merengek seperti anak kecil, melihat Jeano yang duduk diayunan dengan menggerakkan kakinya perlahan agar ayunan itu bergerak.

"Mau kaka bantu?" Tanya Mali.

"Ga."

"Kaka dorong dari belakang ya?"

"Jangan."

Mali menghela nafas karena ulahnya Jeano jadi ketus. Ia pun berdiri dibelakang Jeano dengan menggerakkan ayunan Jeano. Sambil bernyanyi untuk mengembalikan mood Jeano.

*Putar lagu samsons kenangan terindah

darimu kutemukan hidupku
bagiku kau lah cinta sejati

Jeano tersenyum karena nyanyian Mali, suaranya sangat lembut dan tenang. Ia menguncangkan kakinya keatas, membiarkan Mali mendorong ayunannya.

bila yang tertulis untukku
adalah yang terbaikmu
kan kujadikan kau kenangan
yang terindah dalam hidupku

Mukanya kini memanas seperti ada api, ia menutup mukanya tidak berpegang pada ayunan.

namun takkan mudah bagiku
meninggalkan jejak hidupmu
yang telah terukir abadi
sebagai kenangan yang terindah

Mali tersenyum ketika Jeano tiba-tiba memeluknya. Lalu ia membalasnya, mengusap rambut Jeano yang tertiup angin. Menangkup pipi Jeano lalu memberi sebuah kecupan pada bibirnya.

"Jangan marah lagi." Mali menaruh tangannya di kepala Jeano, lalu mengusapnya dengan lembut

Jeano mengangguk.

"Iya kak." ia berjalan ke kebun bunga, lalu memetiknya, batangnya dibuat lingkaran seperti membentuk mahkota untuk di taruh dikepala Mali.

"Jeano lihat sini."

( ◜‿◝ )

Setelah mahkota bunganya sudah selesai, Jeano menaruhnya diatas kepala Mali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mahkota bunganya sudah selesai, Jeano menaruhnya diatas kepala Mali.

"Kaka suka?"

Mali tersenyum senang. Ia melingkarkan tangannya kepinggang Jeano.

"Kak ini ditempat umum." Jeano yang tidak nyaman karena perlakuan Mali, tangannya segera melepas tangan Mali yang melingkar, namun apadaya Mali tetap dengan posisinya.

"Biarin gini, hubungan kita.." Mali berhenti berbicara.

"Hubungan kita ga jelas, tapi perasaan kita sama, yang aku mau kakak kasih kepastian." Ujar Jeano terus terang.

Mali masih menatap mata elegan Jeano, ia tahu Jeano butuh kepastian darinya. Kelanjutan hubungan ini bakal dibawa kemana.

"Maafin kakak, kakak cuma takut kejadian sebelumnya bakal terulang. Disaat sudah pacaran semuanya berubah termasuk perasaan. Lebih berwarna ketika pendekatan daripada pacaran."

"Kalau itu yang kakak mau, aku boleh dengan yang lain—

"Gak, kamu ga boleh jalan sama yang lain selain kakak."

Jeano hanya menghela nafas, ia dikekang ga boleh main dengan siapapun, dekat dengan siapapun. Tapi Mali tidak pernah memberinya status.

Maaf, kakak egois.

END.

END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MARKNO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang