• nsfw 🔞
• anak sekolah 🏫
• semi public sex 💦
"Si Ketos yang berbuat bejad diruang osis."
🏫🔞
"Selamat ya kak buat kemenangannya jadi ketos." Jaeno memberikan buket bunga kepada Mali. Tersenyum akan pemberian sang adik kelas. Justru, membuat Mali ingin lebih dari sekedar hadiah. Pemikiran yang kotor untuk mengajak Jeano ngentot diruang Osis.
"Istirahat nanti keruang osis bisa ga?" Ruangan yang khusus untuk anak osis, terkecuali Jeano yang mendapat undangan khusus masuk kesana dari si ketos.
"Bisa kak." Jawab Jeano.
Tanpa berpikir panjang akan ada hal bejad yang dilakukan Si Ketos.
"Ditunggu ya."
Tangan Mali mengusak rambut Jeano. Tadinya, ia ingin meremas bokong sintal si adek kelas. Karena situasi yang ramai ia tidak boleh berbuat mesum.
🏫🔞
"Permisi kak, aku Jeano." Ucap Jeano masuk kedalam ruangan, berjalan mendekati si Ketos. Lalu duduk disampingnya.
"Ada apa kak, ngajak aku kesini?" Tanya Jeano.
Tangan nakal Mali mulai meraba badan Jeano. Merangkulnya, bercanda sesekali ia mencubit puting Jeano, lalu mengelus paha dalam.
"Kakak mau hadiah, bukan buket bunga." Ujar Mali.
Ia berdiri lalu menyeret Jeano dipojok kelas. Rasanya sudah sesak dibawah, ingin segera memasuki lubang Jeano.
Menyudutkan Jeano seperti ini, memang hal mudah karena anaknya penurut."K - Kak mau ngapain?" Tanya Jeano yang tiba-tiba tangan Si Ketos membuka ikat pinggangnya. Mali dengan lembut menyelipkan tangannya kedalam boxernya, dan memegang kontol Jeano yang masih tidur.
"Eh! tangan kakak, anghh..." Desahan Jeano membuat libido Mali semakin nafsu, ia memberikan servis kecil pada adik kelas. Mengurut, menggesekan ibu jarinya pada kepala kontol Jeano.
"Hadiah yang kakak maksud, mengentot adik kelas." Bisik Mali, lontaran kotor yang ia berikan pada Jeano, membuat kaki Jeano lemas. Lalu, ia mengajak Jeano berciuman.
"Mhhh nghh." Lenguh Jeano, Mali memang pemain handal dalam berciuman. Tangan Jeano mengarah pada kepala Mali, menyalurkan rasa nikmatnya.
cup
cup
cup
Suara berkecumbu memenuhi ruangan ini. Ruangan yang seharusnya dijadikan tempat kumpul anak osis, malah dibuat tempat ngentot oleh ketos.
"Shit! kaka udah ga tahan."
Mali melepaskan ciumannya secara sepihak, lalu membalikan posisi Jeano dengan menungging, ia memapar, meremas dan memainkan bokong sintal Jeano. Lalu, menurunkan celana sekolah jeano sampai lutut.
"Kamu suka kakak ngelakuin ini hm?" Tanya Mali.
Jeano menggeleng, tangannya meremat hordeng belakang. Ia mendongakkan kepalanya, merasakan sesansi kontol besar si Ketos.
"Jangan munafik Jeano, setelah kakak menang voting. Kamu sengaja menggunakan celana pensil seperti ini, sehingga tercetak jelas bokong sintal milik kamu." Mali meremas dan menampar bokong Jeano dengan keras.
"K - Kak sakit.. " Rengek Jeano yang mulai menangis, merasakan sentuhan dari Mali yang cukup kasar. Air matanya diusap, lalu dibisikan oleh si ketos.
"Sakitnya sebentar, nanti juga enak."
Mali menenangkan Jeano yang masih merengek, dia mulai menggenjot kan kontol, keluar dan masuk. Nikmat surgai yang dia rasakan saat kontolnya memasuki lubang Jeano.
"Lubang perawan memang nikmat." Ucap Mali.
Merasakan lubang Jeano masih sempit. Sesekali kontolnya diremas oleh otot dalam Jeano. Tangannya yang nganggur ia gunakan untuk mengocok kontol Jeano sampai cum
"NGHH!" Jeano mendongakan kepala, kontolnya sangat sensitif. Apalagi saat disentuh oleh Mali, Jeano mau lebih dari sekedar posisi ini, lalu ia merasa ingin pipis.
"Mau pipis kak ungh." Jeano mengetatkan lubangnya dan merapatkan kakinya, dapat Mali rasakan sensasi nikmat yang diberi Jeano.
"Keluarin sayang." Mali dengan sengaja mengocok kontol Jeano lebih cepat dan dibelakang sana ia masih mengejar titik nikmatnya.
"Kakk aku keluar ahh!" Jeano berteriak, pejunya keluar mengenai tembok ruangan, rasanya lemas Jeano ingin istirahat. Kedutan itu dapat Jeano rasakan. Mali menemukan sweetspot Jeano.
"Apa itu tadi kak!" Tangan Jeano mengerayami bagian belakangnya. Dengan sengaja, Mali memegang tangan Jeano dan menariknya ke belakang.
"Shh disini rupanya." Desis Mali dengan cepat menggenjot lubang Jeano. Dia mengejar sensasi yang sebentar lagi akan tiba. Badan Jeano terhentak-hentak karena ulah Mali mengejar puncaknya.
"Ahhh hhh hahh."
"Jangan kasih tau soal kita." Ucap Mali.
END.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARKNO [END]
Krótkie Opowiadaniaoneshoot Mark & Jeno. • bxb • 18+ • kekerasan - Mark (Dom) - Jeno (Sub)