Ethan keluar setelah memeriksa beberapa berkas yang memang sengaja Jo bawa untuk di periksa
Melangkah ke arah meja makan, Ethan menoleh ke sana kemari mencari tubuh mungil yang sudah menarik minatnya
Pandangan Ethan beralih pada pintu belakang villa, terbuka.
Wajah Ethan berubah datar, ia melesat ke arah belakang vila. Menatap sekitar, namun matanya tak dapat menemukan keberadaan bocahnya
'sial.. apa dia pergi?!'
Ethan mengusap kasar wajahnya, ia kecolongan
"Jonathan!!!" Teriak Ethan
Mendengarnya tuan nya memanggil namanya, membuat Jo yang sedang membereskan sisa berkas Ethan datang tergopoh-gopoh. Ketika sampai, Jo terlihat ngos-ngosan. Sepertinya Jo berlari ke sini, batin Ethan menatap jo
"Saya tuan, ada apa tuan?" Ujar nya cepat
"Kerahkan seluruh anak buah mu untuk mencari bocah ku, dia hilang!"
Jo tanpa kata melesat pergi, sedangkan Ethan langsung berjalan cepat, sedikit terseok ketika menyusuri kedalam hutan
Ethan terus masuk ke dalam hutan, matanya menyorot tiap sisi namun tak menemukan tanda tanda bocahnya berada di sana. Seketika sekelebat ingatan datang, ia teringat akan bebatuan yang pernah bocah itu naiki
Ethan secepat mungkin berlari ke arah bebatuan bibirnya sesekali meringis Karna nyeri, kadang pula dengan sengaja memukul betisnya berharap sakitnya hilang meski sebentar
Seakan Dejavu, Ethan mendongak menatap ke atas bebatuan
"Dio!!" Panggil Ethan
Tak ada sahutan sama sekali, Ethan di Landa ke khawatir dahsyat, Ia berjalan mondar mandir di bawah bebatuan
'harus kah aku memanjat lagi? Tapi kaki ku...' batin Ethan sambil menatap kakinya yang kini makin membiru
"Sial... Haruskah aku menunggu Jo saja?" Gumamnya
Tak ingin mengambil resiko, Ethan memilih kembali. Ia menatap Jo yang sedang memegang sebuah laptop dengan layar yang menampilkan lokasi seseorang
Jo menyerahkan laptop itu pada Ethan. Ethan memperhatikan layar, berpikir di mana letak titik merah itu berada
Setelah di teliti, Ethan dapat menyimpulkan di mana itu, itu garasi!
Ethan tanpa basa basi melempar lap top ke wajah Jo, membuat Jo mengaduh sakit. Ethan tak peduli ia terus berjalan dengan cepat ke arah garasi, pikirannya sekarang adalah bocahnya
Tadi jika Jo tidak menunjukan laptop itu, mungkin Ethan akan kembali pada bebatuan dan memanjatnya tak peduli jika kakinya makin parah
Etha kesal, sangat kesal...
Bisa bisanya dia mengkhawatirkan yang hal yang tidak jelas Karna bocah itu
Berani berani nya bocah itu bersembunyi dari nya sampai sampai membuat nya kesusahan seperti ini
Lihat saja, Ethan akan menghukum bocah itu...
Namun ketika Ethan sampai di sana, perasaan marah Ethan menguap begitu saja
Melihat bocahnya yang sedang tidur pulas dengan keadaan yang berantakan, baju yang kotor dengan noda merah memenuhi hampir seluruh baju itu membuat hati Ethan lagi lagi di penuhi zat sorotonin
Ethan rasanya ingin menerjang bocah itu, kemudian menghujaninya dengan ciuman. Tapi Ethan tak mau melakukan itu, tak mau bocahnya menangis Karna terus dia ciumi
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak PUNGOTT
Teen FictionEthan Karl Lagerfeld. Seorang mafia single yang tak sengaja mendapati tamu tak di undang, ketika ia berada di salah satu villa miliknya yang berada di tengah hutan AREA : BROTHERSHIP, BROTHERHOOD. BUKAN BXB!! "JIKA ADA KESAMAAN DALAM NAMA KARAKTER...