1.

60.6K 3K 23
                                    

Sswwwuuuuu~

Aku memejamkan mata ku, menikmati angin yang membelai wajahku. Rasanya sangat damai, badan ku terasa rileks semua

"Haaahhhhh...."

Aku menghela nafas, cukup menikmati oksigen yang belum tercemar ini. Ku bukakan mata ku, dapat ku lihat pohon Pinus yang bergerak seiring angin yang berhembus. Cukup lama aku menikmati hal ini, karna memang sangat nyaman untuk ku

Aku, Ethan Karl Lagerfeld. Anak bungsu dari keluarga besar Lagerfeld, aku bekerja sebagai ketua mafia terkenal. Bergerak di bidang penjualan organ dalam, senjata ilegal dan juga narkoba. Kalian jelas paham, bahwa pekerjaan ku bukan lah pekerjaan suci

Aku sudah banyak membunuh orang, dengan kedua tangan ku tentunya..

Ah ya, bagaimana aku bisa di sini? Di villa milik ku?

Aku sengaja ke sini, untuk bersantai. Menjauh sejenak dari hiruk piruk perkotaan, juga refreshing..

Oh ayolah, aku juga butuh refreshing untuk mengembalikan energi setelah di kuras habis oleh pekerjaan yang tiada hentinya itu, tak selamanya membunuh akan terasa menyenangkan. Aku juga butuh hal baru, misalnya menjadi orang tua kolot? Bersantai menikmati waktu dengan segelas kopi hangat juga sebuah buku baca? Tidakkah itu terdengar klasic? Tapi aku memang sengaja ke sini untuk melakukan hal bodoh itu

Ya, cukup bodoh, tapi aku menikmatinya...

Namun ketenangan ku sedikit terusik akhir akhir ini, seperti aku kehilangan sarapan ku ketika aku meninggalkannya dengan waktu yang cukup singkat

Memang tidak ada hal lain yang penting yang ikut hilang, tapi apa aku harus membuat sarapan berulang kali? Sungguh ini menjengkelkan, aku ingin menikmati waktu ku bukan ingin memasak berulang kali seperti koki!

Baiklah, aku punya ide untuk mengungkapkan siapa yang mencuri makanan yang aku buat..

Author fov

Ethan saat ini tengah berkutat di dapur, memasak steak dari daging sapi. Aroma yang menggiurkan menguar ke segala arah, Ethan menatap puas hasil masakannya

Ia menaruh daging dalam piring ukuran sedang, kemudian berjalan ke belakang teras dan meletakkannya di atas meja. Ia dengan sengaja meletakkan piring tersebut di sana, dan berpura pura pergi untuk mengambil sesuatu

Padahal jelas ia sedang bersembunyi di balik cendela, ia ingin tau siapa yang berani memakan makanannya tanpa seizinnya dan membuatnya berulang kali memasak setiap ingin makan

Perlahan sosok yang di tunggu pun tiba, di depan teras seorang bocah yang memakai baju compang samping datang mendekat. Ethan hanya menatap seorang bocah itu, yang terlihat berumur 5-6 tahun mungkin? Entahlah, ia tak begitu yakin, karna tubuh bocah itu teramat kecil

Ethan menatap tiap gerik yang bocah itu lakukan, kaki mungil itu berjalan mengendap-endap seperti pencuri sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Tangannya terjulur ke atas meja, sedikit berjinjit karna tinggi meja yang melebihi tinggi badannya

Ethan ingin tertawa, namun ia urungkan. Ethan mulai berjalan mendekat tanpa sepengetahuan bocah itu, urusan berjalan tanpa suara itu ahlinya

Bocah itu masi asik memakan makanan di depannya, ia benar benar terlihat senang dengan masakan yang Ethan buat

Tangan tegap Ethan terjulur dan langsung menangkap pergelangan tangan bocah itu. Bocah itu tersentak, ia berniat lari namun cekalan di tangannya sangat erat, bocah itu panik ia meronta dengan wajah yang yang ketakutan. Namun anehnya, mulut bocah itu mendesis seperti hewan

"Gggrrrrr...."

Ethan menatap bingung bocah di depannya, mengapa ia mendesis seperti kucing? Itu yang dapat di simpulkan Ethan

Bocah itu mendesis lebih kuat, namun Ethan mengabaikannya ia malah berjongkok di depan bocah itu.

Membuat Bocah itu semakin ketakutan, ia mengigit tangan Ethan hingga berdarah. Ethan hanya diam, tidak melakukan apapun seakan gigitan bocah di depannya bukanlah apa apa untuknya

Bocah itu yang merasa tak memiliki peluang untuk kabur, mulai terisak dan tak lama Isak tadi berubah jadi tangis kencang

"Huuuuaaaaaaa...."

Ethan hanya diam, bukan ia kejam. Tidak-ia memang kejam, tapi untuk anak anak ia tak pernah melukai mereka barang sedikit pun, ia hanya tak tau bagaimana caranya mendiamkan seorang anak

Ia hanya seorang pria single yang berumur, bukan bapak bapak yang punya banyak anak dan juga ia tidak memiliki adik. Ia anak bungsu jika ingin di perjelas

Ethan yang tak tega pun, membawa bocah itu ke dalam pelukannya. Berharap bocah di depannya berhenti menangis..

Cukup lama dengan posisi itu, akhirnya bocah yang akhir akhir ini membuatnya repot tak lagi mengeluarkan suara apapun. Yang di dengar hanya dengkuran halus yang teratur

Untuk pertama kalinya, Ethan tersenyum karna sesuatu. Dan mungkin seterusnya ia akan tersenyum karna bocah di depannya ini..

Bersambung..

Anak PUNGOTTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang