9

20.1K 1.9K 40
                                    

Sudah dua Minggu Dio tinggal bersama Ethan di villa, hubungan mereka juga semakin dekat. Dio tak akan segan segan merengek pada Ethan lantaran tak ingin memakan sayur Karna rasa daging yang Ethan masak membuat lidahnya ketagihan

Membuat Ethan pusing sendiri

Memang tak susah untuk Ethan menuruti kemauan Dio, tapi Ethan khawatir pada kesehatan bocah itu. Ethan tak mau bocah itu jatuh sakit nanti nya hanya Karna kebanyakan makan daging dari pada sayur

Baru baru ini, Dio juga sering merengek Karna cemilan yang pernah ia makan bersama Jo. Keripik kentang dengan rasa BBQ, yang memang Jo bawak untuk dirinya nikmati

Dua Minggu Dio tinggal dengannya, bocah itu belajar banyak hal. Dan gurunya ada Jo, Karna jika Ethan yang mengajari Dio, bocah itu hanya menatapnya tak paham

Dio cukup pintar untuk seukuran anak anak ketika di ajari oleh Jo, hanya melihatnya sekali Bocah itu langsung paham dan bisa mempraktekkannya kembali

Seketika Ethan teringat pertemuan pertamanya dengan bocah itu, saat ia mengajari Dio cara makan yang benar. Bocah itu bahkan tidak paham sama sekali, tapi dengan Jo...

Apa ia tak berbakat menjadi guru?

Seperti saat ini, bocah itu tengah merengek dengan tiba tiba, meminta keripik kentang dengan rasa jagung

Bocah itu tergiur ketika menatap iklan yang berada di ponsel pintar Jo yang ia mainkan. Bocah itu juga sering akhir akhir ini memainkan ponsel Jo

Agak menyesal membiarkan Dio bermain sendiri berakhir bermain ponsel Jo Karna ia yang di sibukkan dengan pekerjaannya yang menumpuk

Sekarang bocah itu hanya akan merengek ketika ingin sesuatu, dan akan cuek ketika ia bermain dengan ponsel Jo yang telah di klaim Dio sebagai hak milik

"Daddy.... Io mau ni!" Tunjuk bocah itu pada handphone di tangannya

"Tidak"

"Daddy~" rengek Dio, ia menatap memelas ke arah Ethan

"Tidak ya tidak Dio, jangan membantah!" Tolak Ethan dengan tegas, ia menatap datar Dio yang cemberut dengan tangan yang memilin ujung baju yang ia kenakan

Dio yang tak mendapatkan apa yang ia mau dari Ethan, berjalan menjauh. Mencari Jo, berharap om favorit nya itu bisa memberikan keripik kentang yang ia mau

Ethan yang melihat kepergian Dio, memilih membuntuti. Melihat bocahnya berjalan ke ruang informasi, membuat Ethan paham ke mana bocah itu akan pergi jika bukan Jo?

"Om Jon!" Teriak bocah itu sambil membuka pintu tak santai, membuat Jo dan beberapa orang yang juga di sana terlonjak kaget

"Ada apa tuan muda, hm?" Jo berujar lembut, menatap anak kecil di depannya dengan teduh

Tak memperdulikan keterkejutan orang lain, Dio menghampiri Jo sambil bergelantung manja di kaki Jo yang sedang duduk

Jo mengusap tengkuknya tak enak, ketika sadar Ethan juga berada di sana dan menatap nya tajam

"Om, beyiin io ni dong.. io tepengen ni, enak Yoh(loh)... Nanti io Kaci om, benelan. Beyiin ya.."

Jo menatap Ethan di ambang pintu, meminta persetujuan yang di jawab gelengan oleh Ethan

"Maaf tuan muda, tapi saya tak bisa"

Mendengar jawaban Jo, mulut Dio bertambah maju. Ia mencibir Jo payah, Karna tak memberikannya keripik yang ia minta

"Om cebelin, io ga nike"

"Ga nike?"

Dio mengangguk "iya, io ga nike cama om"

"Ga like kali.." timbrung Luis yang tak tahan dengan kegemasan Dio, ia juga ingin dekat dengan tuan muda nya itu

"No no no! Om calah, yang benel itu Nike." Ujar Dio, membuat Luis dan beberapa orang di sana menggigit pipi dalam mereka

"Tidak tuan muda, anda salah. Yang benar itu Like, bukan nike" ujar Luis lagi

"Enda om, yang benel it–" perkataan Dio terputus ketika tubuh kecilnya di angkat dari belakang, membuatnya memekik kaget dan langsung menoleh ke belakang

"Pembicaraan kalian selesai, sekarang waktunya tidur siang." Ujar Ethan mutlak, ia berjalan keluar dengan rontaan dari Dio yang tak ingin tidur siang

Sebelum pergi, ia memberikan tatapan membunuh ke arah beberapa bodyguard nya. Membuat Luis dan Jo tersentak dan menunduk

"Ndaa mauuu! Atu ndaa mau tidul ciang.. ndaa mau Daddy" rengek Dio, ia memukul tubuh Ethan sekencang yang ia bisa, berharap Ethan kesakitan dan melepasnya

Tapi bukannya lepas, pelukan Ethan makin mengerat, membuat Dio sedikit sesak

"Daddy cecak, yepas!"

"Makanya jangan nakal, kalo kamu nakal daddy peluk kamu sampai ga bisa nafas. Mau?!" Ujar Ethan, sambil merenggangkan pelukannya

"Tapi nanti, talo atu ndaa bicah napac atu mati dong.. Eman daddy mau atu mati, Daddy ndaa cayang atu Agi iya?!"

Seharusnya Ethan yang marah di sini, tapi kenapa sekarang bocah ini?

Bibir itu mencebik ke depan, berkecak pinggang sambil menatap garang ke arah Ethan.

Bukannya takut, Ethan malah gemas, Tak tahan dengan tingkah Dio, Ethan menciumi wajah Dio brutal menghasilkan pekikan dari Dio yang tak suka jika Ethan menciumnya. Demi apapun, Dio tak tahan dengan kumis dan jenggot tipis Ethan, itu kasar menusuk kulitnya ia tak suka itu..

"Geyi Daddy... Awac, ndaa mauuu, hihihi.."

"Tidak, ini hukuman. Kau sering menjawab perkataan orang tua ini, jadi kau harus di hukum. Rasakan kumis idaman wanita ini, hiyaaaa!!!"

Ethan berujar dramatis layaknya aktor, ia menggesekkan wajahnya ke perut Dio yang kini bajunya ia singkap, menampakkan perut mulus Dio tanpa cacat

Mendapat serangan Ethan, Dio menggelinjang kegelian. Ia menarik rambut Ethan berusaha menjauhkan, mulutnya mengeluarkan tawa renyah yang nenular pada Ethan. Membuat orang orang yang berada di villa itu tersenyum, sedikit terkesima, bagaimana seorang Ethan yang arogan dan bengis tertawa Karna bercanda dengan seorang bocah...

Jo yang melihat adegan itu di balik pintu bersama beberapa bodyguard yang lain di atasnya, mereka tercengang dan sedikit tak percaya

Tuan mereka telah berubah...






Bersambung....

Anak PUNGOTTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang