2.

36.4K 2.6K 58
                                    

Ethan memijit pangkal hidungnya, ia pusing, amat amat pusing. Di karenakan bocah yang ia tangkap tadi berteriak dengan suara cadelnya minta di lepaskan

"Lepach! Keluattan atcu!! Keluattannn.."

Clang..
clang..
ctakk..
thing..

Suara besi yang sengaja di pukul berbunyi nyaring, Ethan pria itu sengaja mengurung bocah itu di dalam kandang anjing peliharaan nya dulu

Perlu di ingatkan sekali lagi, Ethan itu tidak kejam pada anak anak! Tapi memang bocah itu yang susah di atur, ia menyuruhnya untuk tenang tapi bocah itu sama sekali tidak mendengarkannya. Bocah itu berlari tak tentu arah mencari jalan keluar dari villa Ethan, membuat Ethan mau tak mau mengurungnya di kandang anjing miliknya yang cukup besar

"Huhuhu.. lepachcan atcu" rengek nya, ia sengaja menangis bombay agar Ethan berbaik hati untuk melepaskannya

Namun Ethan tetaplah Ethan, rayuan sekecil itu tidak berlaku untuknya. Ya, jika ia tidak meneguhkan hatinya lebih dulu..

Ethan fov

Sial, kenapa dia bisa seimut itu!!

Entah kenapa aku bisa luluh padanya padahal baru bertemu!

Sedikit heran, tak biasanya aku begini, aku memang tidak kejam pada anak anak tapi aku juga tidak pernah mau untuk terlalu dekat dengan anak anak

Tapi ini?!!

Aku bahkan sudah mengklaim dia sebagai milik ku, putra ku!

Ya, mulai sekarang dia putra ku! Aku tak peduli ia siapa, yang ku tau dia milik ku sekarang

"Hiks.. lepachcan atcu... Huhuhu"

Lihat! Bukan kah itu imut? Ia berbicara dengan suara cadel! Itu benar benar imut, sial aku terlihat seperti pedofil sekarang..

Tak tahan melihat air matanya, aku pun mendekat. Hanya mendekat, membuat kesepakatan..

"Hei bocah, kau ingin ku lepaskan?"

Dia mengangguk, ugh! Mata merah, hidung merah, serta bibir yang mencebik ke depan itu benar benar menguras pikiran dan hati. Aku tidak kuaaattttt!!!

"Jika kau ingin keluar, berjanji lah untuk tidak pergi kemana pun?"

Dia mengangguk lagi, sebenarnya aku tak yakin jika dia paham dengan ucapan ku. Tapi melihatnya seperti ini, benar benar membuat ku tak tega

"Jika kau mencoba kabur, aku akan menangkap mu dan mengurung mu kembali di sini" ucap ku lagi, mencoba membuat ia paham sebelum aku benar benar mengeluarkannya dari kandang

Lagi, ia hanya mengangguk..

"Jawab dengan suara mu, bukan hanya mengangguk"

"Ugh, iya, janji"

Aku tersenyum puas, kemudian membuka pintu kandang. Ia keluar sambil menunduk, ku lihat ia meremas pelan tangannya

Apa dia takut pada ku?

Author fov

Bocah itu tak berani mengangkat kepalanya, ia hanya menunduk bahkan ketika Ethan bertanya padanya

"Apa kau yang sering mencuri makanan ku?"

Bocah itu mengangguk takut

"Mengapa kau mengambil makanan ku?"

"La-pal.." cicitnya, ia semakin menunduk kala Ethan menatapnya terang terangan

"Kau tinggal di mana?"

"Di cana.." ujarnya pelan, sambil menunjuk kedalam hutan

"Di hutan? Dengan siapa?"

"Umh! Cendili.."

"Kenapa kau bisa di tinggal di sana?" Heran Ethan, sendiri katanya? Oh ayolah, villa nya benar benar di tengah hutan. Bagaimana bisa bocah sekecil ini tinggal sendirian di dalam hutan?

"Om banyak tanya!" Bocah di depan Ethan berteriak kesal, kenapa pria tua di depannya banyak bertanya? Tidakkah ia tau, bahwa ia sudah lapar lagi sekarang?

"Tinggal di ja—"

Ggrroowwll..

Bunyi perut yang lapar menghentikan ucapan Ethan.

Ethan menatap ke arah suara, itu suara perut bocah di depannya

"Kau lapar lagi?"

Bocah di depan Ethan mengangguk malu, Ethan tak habis pikir bagaimana perut bocah ini lapar lagi, padahal beberapa menit yang lalu sudah makan?

"Hahhhh.. baiklah, aku akan memberi mu makan. Tapi kau harus membersihkan diri mu dulu.. mendekat"

Bocah itu yang memang dasarnya lapar, tanpa ragu mendekat ke arah Ethan. Ingin cepat menyelesaikan apa yang pria tua di depannya inginkan, agar cepat memakan makanan lezat itu lagi

Dengan telaten Ethan membuka satu persatu baju lusuh yang di kenakan bocah di depannya. Kemudian menuntun bocah itu ke dalam kamar mandi yang berada di kamar lantai bawah

Ethan mendudukkan bocah itu di dalam bathtub yang sudah terisi air hangat, bocah itu merasa senang dan berniat untuk menenggelamkan kepalanya, berenang. Jika saja tidak di tahan oleh Ethan lebih dulu

Bocah ini benar benar..

"Jangan menenggelamkan kepala mu, ini bukan sungai" ujar Ethan datar, bocah di depannya mengangguk kaku karna melihat perubahan raut wajah Ethan

Bocah itu seakan tau kemarahan Ethan, memilih diam hingga Ethan siap memandikannya. Ethan mengangkat tubuh kecil itu setelah di balut oleh handuk terlebih dahulu, kemudian membawanya keluar dari kamar mandi

Ethan mendudukkan bocah itu di atas tempat tidur, kemudian beralih pada lemari pakaian

Ia memilih pakaian yang sekiranya cocok untuk bocah itu, satu kaos oblong yang jelas bukan ukuran untuk seorang bocah

Ethan memakaikan baju santai miliknya, bocah itu tenggelam dalam baju miliknya. Entah karena bocah itu yang terlalu kecil atau memang tubuh Ethan yang besar, baju yang di kenakan bocah di depannya melorot hingga betis anak itu. Sekarang bocah itu terlihat seperti memakai daster

Ethan tertawa pelan melihat itu, sedangkan bocah itu tak mengatakan apapun. Tak mengerti lebih tepatnya, mengapa pria tua di depannya tertawa

"Pas.. ayo, aku akan memasakkan makanan untuk kita berdua"

Mendengar kata makanan, bocah itu langsung bangkit dari duduknya, ia beridir di atas tempat tidur sambil melompat kecil karna antusias

Seketika Ethan mengetahuinya, bahwa bocah di depannya sangat suka makan

"Ayo!"



Bersambung...

Anak PUNGOTTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang