15

16.3K 1.4K 47
                                    

Setelah menenangkan Dio, Akmal hendak beranjak dan membersihkan diri. Hanya ingin menghilangkan noda darah Dio yang masi melekat pada baju miliknya, tapi bocah itu masi memeluknya erat, enggan melepaskan

Akmal hanya pasrah, ia paham saat ini Dio tengah ketakutan. Terlebih Fred masi di dalam ruangan ini

Sebenarnya Akmal sudah mengusir Fred Karna permintaan Dio, tapi pria yang hampir berkepala lima itu seakan seperti bocah labil. Keras kepala dan tentunya egois

Pria itu bahkan tidak mengerti dari rasa takut yang dia timbulkan pada Dio, tak berniat pula meminta maaf

Kini Dio cukup tenang, setelah memeluk Akmal. Agak aneh rasanya memeluk Akmal Karna pria itu juga orang asing sebelumnya, ingatkan mereka baru berkenalan tadi pagi..

Keadaan ruangan hening, amber wanita satu satunya itu telah pergi pulang guna mengganti pakaian, juga berniat mengambil baju ganti untuk Dio

Hari sudah menunjukan pukul 17:44, namun tak ada tanda tanda kedatangan Ethan, membuat Dio sedikit kesal. Niat ingin cepat mengadu dan melihat paman jahat itu di pukul di depan matanya

Perasaan kesal ketika ia tak bisa membalas sedikit pun membuat dendam di hati bocah itu. Bagaimana pun, ia harus membalasnya meski tidak secara langsung

Brakk..!!

Pintu yang di dobrak tiba tiba mengagetkan orang yang berada di dalam ruangan, Ethan pelaku pendobrakan masuk dengan aura tak menyenangkan

Melihat kedatangan Ethan, membuat perasaan Dio bahagia juga terlindungi. Di belakang Ethan, Jo masuk dengan sebungkus cheesecake blueberry, makanan manis yang sempat Dio minta pada paman favoritnya itu

"Daddy~" Dio melepaskan pelukannya pada Akmal, dan merentangkan tangannya ke arah Ethan. Akmal yang merasa dirinya tak di perlukan lagi, menggeserkan tubuhnya kesamping memberikan ruang untuk Ethan

"Apa yang terjadi dengan mu?! Siapa yang melakukannya?!" Meski nada yang di keluarkan pelan, namun tak menutupi kemarahan Ethan, terlihat jelas urat kemarahan di dahi pria single itu

Dio tanpa ragu, menunjuk Fred yang kini mematung. Pria yang hampir berkepala lima itu tak menyangka bocah itu benar benar mengadukannya pada Ethan

Ethan mengikuti arah yang di tunjuk dio, melihat Fred yang di tunjuk membuat Ethan mengeraskan rahangnya. Aura membunuh menguar membuat tubuh Fred tersentak dan mulai bergetar takut

Ceklek..

Suara pintu yang di buka membuat suasana tegang yang terjadi di ruangan itu mulai berkurang, amber masuk dengan satu set baju untuk Dio, ia menatap satu persatu orang di dalam

Wanita itu tersenyum ke arah Ethan, dan berjalan mendekat pada anak nya itu. Ethan yang melihat kedatangan Amber hanya diam, bahkan ketika Amber mengusap rambutnya sayang

"Kapan ibu datang..?" Ethan bertanya, melepaskan pelukannya pada Dio, beralih memeluk Amber

Dio yang melihat itu, menatap tak suka Amber. Wanita itu mencuri perhatian Ethan darinya, ia tak menyukai itu. Mengabaikan dengan jelas kata ibu yang Ethan sematkan ketika memanggil Amber

"Tadi siang. Ibu merindukan mu sayang" Amber mencium sekilas kening Ethan

Lagi, melihat interaksi itu membuat Dio tak suka. Ia merengek, sambil menarik pelan ujung baju Ethan

"Daddy..." Perlakuan Dio membuat astensi Ethan teralihkan. Ia menatap tanya pada Dio, mengusap lembut wajah mungil Dio membuat Dio tersenyum senang dan itu menular pada Ethan

Amber yang dekat dengan posisi Ethan, menatap sang anak dengan mimik wajah terkejut

'anakku yang kaku tersenyum? Ia tersenyum!' Amber sedikit tak percaya pada apa yang ia lihat, begitu pula dengan Fred

Anak PUNGOTTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang