"Meis, lo tuh nggak mau pindah jadi asisten gue aja apa? Boring banget ngikutin Mami kemana-mana," ujarku santai pada asisten kesayangan Mami yang sedang memijit kepalaku.
Hari ini kuputuskan main sebentar di rumah Papi untuk balas dendam dengan tingkah si brengsek Arga. Dia yang bikin aku lelah, letih, lesu semalaman, dia pula yang ngadu ke Mami.
Mami langsung melirikku sinis, diarahkannya gunting bunga yang sedang dipegang ke arahku. "Berani kami nyulik Meise dari Mami, Mami hibahkan semua tas-tas kamu ke Goodwill."
"Yeeu!"
"Lagian, kamu ngapain sih mau nambah asisten? Itu asisten kamu yang sekarang aja ngga ada kerjaan, paling minggu depan resign lagi tuh."
Aku cemberut tapi tidak membantah omongan Mami. Aku memang suka punya asisten meskipun kadang tidak tahu mau nyuruh mereka ngapain. Kalian tahu kan? Aku ini pemalas sejati, hobiku di rumah atau perawatan ke salon. Selama ini asistenku kebanyakan tugasnya adalah booking appointment di salon atau ngambil barang pesananku ke butik.
"Iya, Lu, gue kan sukanya banyak kerjaan. Mending ikut Mami, sih."
"Tuh denger," timpal Mami, kebanggaan bercampur keculasan terpatri di senyum miringnya itu.
"Maksud lo gue pengangguran tak berguna gitu, Meis?! Gini-gini gue sanggup kok naikin gaji lo sampai 200 persen!"
"Duit dari mana, Lu?"
"Dari suami gue lah,"
Mami dan Meise kompak berdecak. Seperti mencibir aku yang waktu gadis pamer duit orang tua, sudah menikah pamer duit suami. Memang seumur hidup aku belum pernah menghasilkan uang, kok.
Jangan iri.
Salahkanlah takdir yang menghadirkanku di lingkungan penuh cuan. Salahkan juga kecantikanku yang menutupi fakta bahwa aku adalah perempuan yang tidak bisa apa-apa.
Aku, Prudence Livia Soebandi, lahir di keluarga mantan orang nomor satu di Indonesia. Opaku RI 1 di tahun 80-an, menjabat selama 10 tahun. Papiku punya 'Midas Touch' yang bikin semua bisnisnya lancar jaya, ketemu Mami yang tangannya kelewat ringan dan indah, sehingga apapun yang dia ciptakan pasti indah (termasuk aku). Opa punya tujuh orang anak, yang artinya keluargaku besar banget dan tersebar dimana-mana. Semua orang penting, kecuali aku hehehe.
Aku sendiri punya dua orang kakak laki-laki dan satu adik perempuan. Bayu, Abang tertuaku saat ini bekerja di perusahaan Papi, sementara Abang keduaku, Damar, memilih jadi tentara, kegigihan orang satu ini kadang tidak masuk nalarku. Sementara adikku, Aruna, sedang menempuh S1 di US.
Ada satu hal lagi yang bisa kubanggakan, aku adalah satu-satunya dari sekian banyak cucu Opaku yang diberi nama langsung oleh beliau dan Oma. Kata Mami, dulu aku sempat viral di koran dan majalah karena berita ini. Nama 'Livia' kemudian masuk 10 besar nama perempuan terpopuler di tahun berikutnya.
Intinya, dari kecil aku hidup penuh keistimewaan. Meski tidak melanjutkan kuliah, aku tidak kehabisan stok pengikut, lalu serta merta ditaksir oleh orang seperti Argatama. Sejak lelaki itu mengirimkan kode-kode tertarik padaku, aku tidak butuh waktu lama untuk menyambutnya.
Si Putri Raja paling tersohor dengan followers Instagram mencapai 21 juta ini pun akhirnya menikah di usia 24 tahun. Sama orang yang sudah punya anak pula, ckckck, se-Indonesia menyayangkan keputusanku waktu itu.
Ngomong-ngomong soal Arga, ini sudah jam 9 kenapa dia belum jemput ya? Biasanya kalau aku ngambek dan kabur ke rumah Papi, pasti dia langsung jemput sepulang kerja.
"Lulu, ini suami kamu ga dateng-dateng?" ternyata ada yang berpikiran sama denganku.
"Ngga tau tuh, macet kali,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Realization - Marriage, Love, & Trust
RomanceMendadak dunia Prudence jungkir balik saat jatuh cinta dengan Argatama! Kehidupan yang sebelumnya penuh kemudahan dan penerimaan kemanapun dia pergi, tiba-tiba berubah jadi mencekam karena penolakan dari Ibu dan anak lelaki itu. Sial! Masa honeymoo...