8. Sebelum Bencana

15 2 0
                                    

Tembus 100reads Wow so happy, semoga pembaca makin naik🤭 Jangan lupa share cerita ini yaaa dan follow IGku jugahh

Kali ini Prudence terpaksa menyimpan dalam hati semua keluh kesahnya tentang hubungan pernikahannya dengan Arga. Dalam sekejap, tempat curhatnya yang berisi Mami, Meise, dan Ruby hancur begitu saja karena perselingkuhan tak berotak. Ini sudah hampir tiga hari Meise meminta cuti dengan alasan sakit, Mami sama sekali tidak tahu kejadian yang sebenarnya.

Belum lagi fakta bahwa ibu kandung Diara ternyata adalah karyawan Maminya. Pantas saja waktu itu dia melihat Genesis di TK anak tirinya itu. Entah apa motif perempuan itu bekerja di tempat Mami, tidak mungkin kan dia tidak tahu siapa Mami dan siapa anaknya? Pernikahannya dengan Arga hampir enam bulan yang lalu bahkan masih diperbincangkan khalayak sampai saat ini.

"Kan Mami bener Lu," Mami kembali menunjukkan DM yang waktu itu ke putrinya. "Mami inget banget Genesis itu punya tas Pipatchara yang ini! Ini brand belum mainstream di Indo, yang punya gak banyak. Makanya Mami langsung minta orang Papi kamu ngecek."

Wah, baik Mami dan Ruby benar-benar punya ingatan dan perhatian yang kuat. Dirinya saja yang tidak peduli dengan sekitar. Selama ia tampil memukau, bagi Prudence orang-orang di sekitarnya melebur ke background.

"Kamu mau Mami jabarin gak?" Maminya memastikan, tidak ingin Prudence mendengar apa yang dia tidak mau tahu. Sebagai Ibu, Mami selalu berusaha agar anak-anaknya tidak merasakan sakit hati. Kalaupun jatuh, ia harus menyediakan bantalan yang empuk agar tak terlalu sakit.

Prudence, meskipun percaya diri dan terlihat sombong, sebenarnya punya rasa insecure yang tinggi. Di hari-hari yang baik, Pru merasa kecantikan dan latar belakangnya saja harusnya sudah cukup untuk membuat orang menyukainya. Di hari lain, ia menganggap dirinya tak lebih dari cangkang yang indah luarnya saja.

Maminya sangat tahu dengan watak Putrinya yang satu ini. Putri satu-satunya yang sejak lahir hingga sekarang tak pernah sekolah ke tempat jauh, sehingga Mami melihat langsung tumbuh kembangnya. Berbeda dengan Bayu yang sejak SMP sekolah di Swiss, Damar yang memutuskan masuk angkatan darat, dan Aruna yang SMA dan kuliah ke US.

"Aku tunggu Arga aja yang ngomong sendiri," putus Prudence akhirnya.

"Fine. Kamu tahu Mami dukung kamu terus kan?"

"Makasih, Mi."

"Anytime, Sayang." Mami memberikan pelukan yang hangat, berharap juga menantunya tak sampai hati menyakiti anak kesayangannya ini.

"Mami... Ruby putus sama Mas Bayu." Prudence akhirnya mengatakan alasan utamanya datang ke butik Mami hari ini: menyampaikan pesan Ruby.

Maminya melepas pelukan dan melihatnya dengan mata melebar. "Serius kamu?!"

"Iya. Katanya udah gak cocok, dan Ruby masih mau lanjutin karir baletnya di Paris, dia berangkat bulan depan." Ini juga merupakan brief yang diberikan Ruby melalui sambungan telepon tadi pagi.

"Kok tiba-tiba banget? Mami harus telpon Mamanya Ruby ini, kok bisa gini sih!"

"Mami,"

"Empat tahun jalan trus putus karena ga cocok lagi? Bahkan dua bulan lalu kita baru dinner ngomongin rencana masa depan Bayu sama Ruby."

"Kita ga ada yang tahu takdir Mi, mereka putusnya ga baik-baik, Mami jangan tanya-tanya dulu ya."

"Bayu... pasti dia yang salah ini!"

Memang! Seruan suara hati Prudence diredam oleh otaknya. Kesalahan yang tidak bisa dimaafkan bahkan oleh wanita paling sabar di dunia ini. Prudence masih dendam karena kakaknya tersebut merebut dua orang yang berharga baginya dalam waktu bersamaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Realization - Marriage, Love, & TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang