33 : Kecelakaan

1.3K 85 0
                                    

-----
Happy reading
-----

Usai melaksanakan sholat Jum'at, Bumi dan Langit kembali ke apartemen, mereka berdua berganti pakaian terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah pohon, Langit juga membawa pakaian ganti di dalam tasnya.

Mereka berempat memang berniat bermalam di rumah pohon atau kita sebut camping, itu sudah mereka rencanakan sejak jauh-jauh hari.

Mumpung libur sekolah selama dua hari, jadi mereka memanfaatkan waktu tersebut untuk bermalam di basecamp kedua mereka.

Untuk makanan, mereka sudah membelinya sebelum membuat rumah pohon. Mereka membeli mie instan, cemilan-cemilan ringan dan minuman isotonik.

Untuk peralatan, itu bagian Angkasa dan Bintang yang membawanya.

"Gue nebeng motor lo ya Lang?" ucap Bumi meminta persetujuan.

"Hm," balas Langit dengan deheman disertai kepala mengangguk.

Sebelum keduanya berangkat, Bumi sempat memberi pesan di grup, bahwa ia dan Langit akan on the way. Yang dibalas oleh kedua sahabatnya dengan dengan ketikan 'oke'

"Yuk berangkat!" ajak Bumi setelah mengganti sandi unit apartemen, agar tidak ada kejadian seperti saat kedua orang tuanya masuk. Masih mending orang tuanya yang masuk, coba kalau maling? Kan berabe.

"Kalian mau kemana?" tanya Jovian yang baru keluar dari unitnya.

"Kita mau camping dong Bang," balas Bumi.

"Camping dimana?" tanya Jovian bingung, setahunya tempat camping di daerah ini sangat jauh.

"Ada lah Bang, disuatu tempat." Tidak mau kepo terlalu jauh, Jovian mengangguk.

"Kita duluan Bang!" pamit Langit.

"Yo, hati-hati!"

***

Angkasa dan Bintang sudah sampai duluan di rumah pohon, mereka membereskan peralatan yang mereka bawa dari rumah. Bintang menggelar tikar yang dibawanya. Ia merebahkan tubuhnya, berniat tidur siang sebentar, sambil menunggu kedatangan Bumi dan Langit.

"Gue tidur bentar ya Sa," ucapnya.

"Iya," balas Angkasa yang sedang memainkan ponsel, mengecek beberapa email yang dikirimkan oleh orang kepercayaan kakeknya tentang perusahaan.

Satu hal yang perlu kalian ketahui, Angkasa sudah dipercayakan oleh kakeknya untuk memegang salah satu anak cabang perusahaan di Jakarta.

Kakeknya juga memberikan salah satu orang kepercayaannya untuk membantu Angkasa dalam mengelola perusahaan. Jika Angkasa sedang disibukkan dengan OSIS.

Awalnya, Angkasa merasa tak siap. Namun, setelah waktu berjalan, ia mulai terbiasa dan ini sudah hampir setahun dirinya mengelola perusahaan. Dan hasilnya bagus, tidak pernah menurun. Walaupun menurut Angkasa, semua ini berkat orang kepercayaan sang kakek, bukan dirinya.

Angkasa mengecek jam di ponselnya, setelahnya mengecek pesan yang dikirimkan oleh Bumi. Ini sudah 2 jam sejak Bumi memberi tahukan kepada ia dan Bintang jika Bumi dan Langit sudah otw kesini. Mengapa Bumi dan Langit belum sampai kesini juga? Mengapa selama itu?

Angkasa lantas mengechat kembali Bumi, kali ini di nomor perorangan, bukan di grup.

Bumi

Bum!
Kalian dimana?
Baru sampai mana? Kok belum nyampe kesini?
Lama banget?
Perasaan jarak apartemen lo dari sini gak terlalu jauh deh Bum?

SAHABAT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang