"uughhh...mashh, t-tolong aku.."
Gun menggerakkan panggulnya saat mulas di perutnya kembali. Dia sedang mengandung sembilan bulan dan ini adalah pekan kelahiran bayinya.
Gun Atthaphan, dia tinggal bersama suaminya, Off Jumpol.
Gun telah merasakan kontraksi diperutnya sejak semalam, namun hari ini kontraksinya menjadi semakij intens membuatnya kesulitan bahkan untuk sekedar berjalan.
"Jangan manja, kau harus membersihkan rumah lebih dahulu."
"Uugghhh. Ak-akuuhh...Ngghh sudah tidak kuat mashh.."
Gun meringis saat lubangnya terasa begitu becek, berlendir, tebal dan terasa nyeri. Perut buncitnya bahkan sudah terlihat begitu turun dan kencang hingga membuatnya terasa sakit.
"Sapu rumah dan pel-lah. Baru aku akan mengantarmu ke rumah sakit." Ucap sang suami dengan ketus.
Gun dan Off menikah karena perjodohan dan sejujurnya Off tidak menyukai Gun sama sekali awalnya.
Namun, off harus mengakui bahwa Gun begitu seksi saat mendesah diatas atau dibawahnya sehingga dia begitu tertarik dengan pria itu.
Gun mengangguk.
"Aku akan segera membersihkan rumah, tapi berjanjilah jika aku sudah selesai maka kau harus membawaku ke rumah sakit." Mohon Gun pada Off.
Pria sipit itu mengangguk.
Gun akan berusaha sebaik mungkin menyelesaikan tugasnya. Dia hanya ingin bisa melahirkan anaknya sesegera mungkin karna dia sudah tak kuat lagi dengan rasa mulas diperutnya.
Gun mengambil sapu dan mulai menyapu lantai baru beberapa kali sapuan, Off memanggilnya.
"Bukankah menggunakan celana ketat tidak baik untuk kesehatanmu?" Ucap Off.
"Lalu kamu mau aku bagaimana?" Tanya Gun pada Off.
"Copotlah celanamu." Pinta Off.
"M-maksudnya?"
"Copot celanamu dan jangan kenakan bawahan apapun. Kalau bisa bajumu juga."
Gun mengangguk dengan patuh. Dia tau suaminya seorang masokis. Dia bisa saja melukai Gun jika lelaki mungil itu tidak menuruti fantasinya.
Gun kemudian mencopot semua bawahannya dan lalu atasannya.
"Begini lebih indah." Dengan smirk khas Off saat melihat Gun tak lagi mengenakan apapun.
Perut buncit Gun membuat junior Off dibawah menegang. Dia menegak ludahnya saat dengan lihai Gun menggerakkan sapu untuk membersihkan ruangan rumah mereka.
"Uugghhh..."
"Aaahh...Offh...Uuggghhh..."
Gun meringis saat kontraksinya terasa begitu hebat.
Off bangkit dari posisi duduknya.
"Berpeganganlah pada perapian dan lebarkan pahamu." Off memerintahkan Gun untuk berpengangan di perapian.
Kaki mulus Gun bergetar saat Off memasukkan jarinya ke hole milik Gun."Pembukaan 6."
Pantas rasanya sangat sakit. Gun bahkan merasa perutnya dipelintir saat kontraksinya terasa.
Gun kembali melanjutkan tugasnya menyapu. Setiap kali kontraksinya terasa dia akan berhenti dan Off akan membantunya menggerakkan pinggulnya.
Andai Off tidak ingat bahwa Gun akan melahirkan mungkin dia sudah memasukkan juniornya kedalam lubang Gun.
"Uughh..."
"Aaahhh..Sakithh...Ngghhh."
"Aaahh...fuck fuck fuck ahhhh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Offgun Birth Story #2 (MPREG)
FanfictionBerisi kumpulan birth story Offgun bergenre MPREG (hanya berisi oneshoot) bxb, 🔞 #Offgun Maaf jika typo bertebaran dimana-mana ya. *Update semood Author* *Cerita ini lahir dari fantasi author.*