Gun Atthaphan adalah seorang bidan. Dia berusia 26 tahun dan telah membuka klinik persalinan di kotanya. Dirinya adalah pasangan dari Off Jumpol, seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan.
Pernikahan mereka kini sudah menginjak 1 tahun lebih dan kini mereka sedang menunggu kehadiran buah cinta pertama mereka. Gun kini tengah mengandung 39 minggu.
Sebagai seorang bidan, dia pasti telah khatam mengenai hal apapun terkait dengan persalinan. Dan kini, dirinya berharap bisa melahirkan calon anaknya ini melalui kelahiran normal.
Untuk itu, dia telah banyak melakukan hal-hal yang dapat membantunya melahirkan secara normal seperti mengepel dengan cara berjongkok, latihan yoga, banyak berjalan, dan yang pasti sering melakukan hubungan intim dengan sang suami.
Namun, sudah lewat dari minggu ke 39 Gun tak kunjung memperlihatkan tanda-tanda akan melahirkan. Ada sedikit kekhawatiran terlebih sang suami akan berdinas pekan depan ke Seoul selama 1 pekan. Untuk itu, sebelum kepergian Off, Gun berusaha memaksimalkan hal-hal yang telah disebutkan diatas untuk membantu persalinannya.
Seperti pagi ini di klinik, dia menyapu dan mengepel semua bagian di klinik menggunakan lap tangan. Dia berjongkok dan mengepel setiap bagian klinik dengan bersih. Sesekali saat Gun kelelahan, dia merasa perutnya kencang, tetapi entah mengapa dia yakin itu hanya sebuah kontraksi palsu. Dia yakin akan hal itu.
Setelah selesai berberes, dia segera melakukan yoga hamil selama kurang lebih 30 menit untuk merelaksasi tubuhnya dan setelahnya berjalan-jalan di depan halaman klinik juga selama 30 menit. Tetapi nihil, tak ada tanda-tanda apapun dari kandungannya.
"Mungkin cara terakhir Gun?" Tanya Off.
Gun paham, dirinya mengangguk mengiyakan ajakan Off.
Kebetulan, klinik tutup hari ini. Tepatnya sengaja Gun tutup.
Ruangan disana hanya terdiri dari satu ruang dengan 1 brankar untuk melahirkan dan berbagai peralatan pendukung persalinan.
"Disini saja ya." Ucap Off sambil menunjuk ranjang berwarna hijau terang di depannya.
Dengan lugu, Gun mengangguk.
Tak lama, Off melepaskan seluruh pakaian sang suami dan kemudian pakaiannya sendiri.
Kini, keduanya bahkan telah bertelanjang diri.
"Aku masuk ya." Ucap Off.
"Sudah berdiri memang?"
"Sejak adegan mengepelmu tadi. Lihatlah." Ucap Off menunjuk ke arah penisnya yang telah menegang dengan sempurna.
"Hisap dulu boleh?" Tanya Gun dengan sopan.
Off tersenyum. Lelakinya ini sangat polos dan Off suka.
Kemudian, Off mendudukkan Gun di atas bangku persalinan yang dibagian tengahnya berlubang. Sedangkan dirinya berdiri memposisikan diri agar penisnya bisa berada pas di depan mulut pria kesayangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Offgun Birth Story #2 (MPREG)
FanfictionBerisi kumpulan birth story Offgun bergenre MPREG (hanya berisi oneshoot) bxb, 🔞 #Offgun Maaf jika typo bertebaran dimana-mana ya. *Update semood Author* *Cerita ini lahir dari fantasi author.*