hitam putih kisah kita [Vegaspete]

Bab6

  

                   [Happy Reading]

Tidak terasah pernikahan vegas dan pete sudah mengajak satu tahun hari ini vegas, ingin mengajak pete untuk merayakan hari pernikahan mereka yang ke satu tahun atau biasanya, di sebut dengan (Anniversary) ia membatalkan semua meeting pentingnya.

Untuk merayakan, ulang tahun pernikahannya bersama sang istri, ia pulang dengan
Se buket bunga mawar biru kesukaan  istri tercintanya.

Sesampainya Vegas di rumah mewahnya ia pun langsung mencari keberadaan sang istri namun ia tidak menemukan pete biasanya pete kalo tidak keluar rumah pasti selalu di taman belakang rumah tapi Vegas tidak menemukan  pete di kamarnya juga tidak ada ia bertanya kepada bibi mina namun sang bibi tidak tau karena sejak pagi bibi mina pulang dari pasar sang tuan muda sudah tidak ada.

Telpon dari Vegas pun tidak di angkat oleh pete.

Vegas menelan napas pelan ia melihat buket bunga di tangannya lalu ia membuang bunga itu ke tong sampah.

Karena ia tau pasti pete pergi bersama kim lalu untuk apa ia penyimpanan bunga itu? lagi pula kenapa ia terlalu percaya diri.

Dengan hati yang sulit di baca Vegas menunggu pete di ruang tamu jam terus berputar sampai jarum jam menujukan pukul /11 malam namun sang istri belom juga pulang.

Tapi Vegas masih setia menunggu walaupun ia sangat lelah tak lama Vegas mendengar suara mobil ia melajukan, kursi rodanya ia melihat mobil asing yang tidak pernah ia liat sebelumnya.

Tapi tak lama pete luar dari mobil itu dengan kim ia melihat kim mencium kening pete ia melihat pete yang begitu bahagia tidak saat bersamanya dengan rasa perih di hatinya Vegas memutar kursi rodanya untuk masuk.

"Pete"

Panggil sang suami kepada istrinya yang baru aja masuk

"Ada apa?"

"Dari mana saja kamu kamu tidak liat sudah jam, berapa skrg?"

"Suka-suka gue lah dari mana"

"Kamu tidak ingat ini hari apa? "

"Hari rabu emang kenapa? "

"Kamu tidak ingat hari ini hari ulang tahun pernikahan kita? "

"Ngapain juga gue ingat-ingat buang-bunag waktu gue aja"

Sebenernya mau kamu apa? kamu tidak pernah menghargainperasaan saya sedikit saja.

"Lo tanya mau gue apa?"

"Mau gue cerai sama lo itu mau gue"

"Kamu saat ingin perceraian itu?"

"Gue rasa lo gak tuli" ucap pete dengan keras lalu ia pergi kekamar nya