-9-

1.4K 235 38
                                    

Hari libur sudah tiba dan seperti biasa, Rose memang akan berangkat ke perusahan. Dia bahkan rela tidak libur karena tidak ingin berada dimansion bersama sang Papa.

"Non, ayo sarapan" ajak Bibi Hana.

"Memangnya Papa kemana Bi?" Tanya Rose bingung.

"Tuan sudah keluar dari pagi"

Rose mendengus "Ck, dia pasti keluar sama jalang jalangnya"

"Ayo sarapan. Bibi sudah menyiapkan sup rumpai laut untuk Nona"

Tidak ingin membuat sang Bibi kecewa, Rose akhirnya berganjak kemeja makan.

"Enak" pujinya setelah mencicipi masakan Bibi Hana.

Ding dong~

"Bibi kedepan duluan" Bibi Hana bergegas kearah pintu ketika bunyi bel mansion kedengaran.

Ceklekk

"Ouh Tuan Chanyeol"

"Selamat pagi Bi. Apa Rose ada?" Tanya Chanyeol.

"Kebetulan sekali Nona Rose belum berangkat. Dia lagi sarapan. Ayo masuk Tuan"

Chanyeol tersenyum dan mengikuti Bibi Hana menuju kemeja makan "Selamat pagi cantik"

"Chan? Ada apa kamu kesini?" Tanya Rose bingung.

"Hari ini hari libur. Jadi, aku akan membawa kamu jalan jalan" sahut Chanyeol.

"Aku harus ke perusahan" sahut Rose.

"Tidak ada bantahan! Pokoknya kamu harus ikut sama aku!"

Rose menghembuskan nafasnya dengan kasar "Arreosso. Aku akan mengganti baju aku duluan" dia bangkit dan berlalu kekamarnya untuk mengganti bajunya.

"Apa Tuan Chanyeol sudah sarapan?" Tanya Bibi Hana.

"Sudah Bi" sahut Chanyeol "Erm Bi"

"Iya Tuan?"

"Apa aku bisa meminta tolong sama Bibi?"

Dahi Bibi Hana mengernyit "Minta tolong apa Tuan? Bibi akan membantu kalau Bibi mampu"

Chanyeol mengeluarkan sesuatu dari tasnya "Ini ada beberapa kamera. Aku mau Bibi meletakkan kamera ini di beberapa tempat yang tersembunyi"

"Bukannya ini melanggar privasi? Lagian, untuk apa kamera ini?"

"Rose sering dipukul sama Om Joohyuk dan aku butuh bukti agar bisa melaporkan semua ini sama polisi. Aku juga yakin saudara Rose juga butuh bukti kalau selama ini Rose berkorban untuk mereka. Tapi tolong rahsiakan semua ini dari Rose ya"

Bibi Hana sontak tersenyum haru. Ternyata, Chanyeol memang begitu peduli sama Rose. 

"Baiklah Tuan! Bibi akan melakukan apa yang Tuan inginkan! Semuanya demi Nona Rose" sahut Bibi Hana bergegas menyembunyikan kamera itu sebelum ketahuan sama Rose.

"Chan, ayo berangkat" Rose menghampiri mereka dengan memakai pakaian yang lebih santai "Bi, aku sama Chanyeol berangkat duluan ya" pamitnya.

"Iya Nona" sahut Bibi Hana.
















*
*

Bukannya membawa Rose jalan jalan, Chanyeol malah membawa Rose kerumah Jiah "Aku yakin kamu kangen Mama sama saudara kamu. Pergilah temui mereka. Hubungi aku kalau kamu ingin pulang" ujar Chanyeol.

Mata Rose berkaca kaca "Gomawo. Kamu memang sosok yang pengertian. Aku beruntung bisa ketemu sama kamu"

"Selagi kamu bersama aku, tidak akan ada siapa siapa yang bisa menyakiti kamu lagi" sahut Chanyeol mengelus kepala Rose.
















"Kak, Mama keluar kemana?" Tanya Lisa menghampiri Jisoo dan Jennie yang berada diruang tamu.

"Mama kepasar. Kenapa?" Sahut Jisoo.

"Tidak apa apa si" sahut Lisa.

Tok tok tok

Baru saja Lisa ingin mendudukkan pantatnya disofa, pintu rumah mula diketuk oleh seseorang "Siapa si!" Gerutunya kesal.

Dengan helaan nafas yang kasar, Lisa berganjak kearah pintu.

Ceklekk

"H-hai Lisa" Rose tersenyum canggung kepada kembarannya.

"Ngapain kamu kesini!?" Ketus Lisa.

"Aku hanya ingin bertamu" sahut Rose.

"Tidak boleh! Mendingan kamu pulang sekarang" usir Lisa.

"Lisa-ya, please" dengan mata berkaca kaca Rose memohon kepada Lisa.

Lisa itu adalah kembaran Rose jadi sudah pasti dia tidak tega ketika melihat wajah memohon kembarannya "Ck, masuk!" Ketusnya.

"Gomawo" Rose bergegas menyusul Lisa yang sudah berganjak keruang tamu "Kak Ji, Kak Jen" panggilnya.

Jisoo dan Jennie yang tadinya tertawa gara gara drama yang ditonton langsung saja terdiam bahkan raut wajah mereka sudah berubah menjadi datar "Untuk apa lagi kamu kesini Rose-ssi!?" Dingin Jisoo.

"Rumah ini tidak membutuhkan tamu seperti kamu" lanjut Jennie.

Rose menghela nafasnya dengan kasar ketika ketiga saudaranya terus menatapnya dengan tajam "Apa yang harus aku lakukan agar kalian bisa menerima aku sebagai saudara kalian?"

"Tidak ada!" Sahut Jisoo singkat.

"Asal kamu tahu, aku tidak akan pernah menerima kamu sebagai saudara aku! Rumah ini bahkan terasa lebih nyaman tanpa kamu" ujar Jennie penuh penekanan.

Setetas air mata mengalir keluar dari sudut mata Rose "Aku tidak pernah membuang kalian semua. Aku sayang Mama sama kalian bertiga! Percayalah, aku ikut sama Papa karena aku punya alasan"

"Kita tidak butuh alasan kamu!" Sahut Lisa.

Secara tiba tiba Rose berlutut didepan ketiga saudaranya. Sudah pasti hal itu membuatkan ketiga saudaranya itu kaget.

"Tolong terima aku sebagai saudara kalian. Aku tidak ingin kehilangan kalian. Aku sayang kalian. Aku mohon" dengan kedua tangan yang disatukan Rose memohon kepada ketiga.

Baru saja dia ingin memegang tangan Jennie, Kakaknya itu malah menepis tangannya dengan kasar "Cukup dramanya Roseanne!!" Bentak Jennie.

"Aku terpaksa ikut sama Papa! Tolong mengerti aku Kak!!" Ujar Rose berharap agar sang Kakak mengerti "Lisa-ya, kamu kembaran aku. Kamu pasti mengerti bukan?" Lanjutnya menatap Lisa.

Tatapan mata itu benar benar kosong. Lisa bahkan tidak sanggup untuk terus menatap mata kembarannya "Andai saja aku tidak dilahirkan sebagai kembar kamu, mungkin aku sudah bahagia"

Hancur sudah hati Rose setelah mendengar omongan kembarannya "J-jadi kamu tidak bahagia menjadi kembaran aku?" Lirihnya "Mianhe Lisa-ya. Aku sadar kalau aku memang tidak pantas untuk menjadi kembaran kamu"

"Sudah Rose. Pergi saja dari sini. Silakan berbahagia bersama kekayaan Papa. Jangan kembali kesini lagi" Jisoo yang sedari tadi berdiam diri akhirnya bersuara.

"Kalian benaran menginginkan aku pergi?" Tanya Rose menatap ketiganya secara bergantian.

"Iya! Silakan pergi dan jangan pernah kembali lagi!" Sahut Jennie dingin.

Rose bangkit dengan menahan isakannya "Kebahagiaan kalian akan tiba. Aku akan menyelesaikan semuanya demi kalian" dan akhirnya langkahnya membawa dirinya pergi dari sana.
















Nih otak kenapa kepikiran cerita baru mulu si😭



   Tekan
    👇

I'm Sorry✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang