1. Aku

31 0 0
                                    

Teruntuk nurani
Kau adalah sebenar benarnya teman sejati
Yang kerap menemani dalam sepi
Kau selalu ada untukku dalam keadaan yang serendah rendahnya
Nurani...
Kau adalah sebenar benarnya aku
Kau tak pernah mengeluh lelah meski terseok oleh pemahaman pemahaman semesta.

Namaku Rhamdani teman temanku seringkali memanggil dengan nama Dani, aku adalah seorang siswa di sebuah sekolah negeri di daerah bandung. Selain sibuk sekolah aku juga rajin untuk berlatih sepak bola. Di sekolah aku dikenal sebagai orang yang pendiam, dan akan menjadi sedikit lebih aktif jika bersama dengan orang yang sudah ku kenal.

Suatu hari di hari pertama aku menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya, seperti biasanya aku selalu ditemani oleh nuraniku kemanapun aku pergi. Hari pertama aku masuk ke sekolah yang  bukan menjadi keinginanku saat itu. Beruntungnya, Aku bertemu dengan teman sekolahku dulu di kelas itu, menjadikan diriku tidak perlu repot mencari teman pertamaku saat itu. Namanya Salman, orang yang baik hati dan tak terlalu banyak berbicara.

Aku duduk bersebelahan dengan salman dan di belakangku ada dua anak perempuan yang masuk dalam barisan siswi paling agamis di kelasku. Seperti biasanya aku tidak pernah berkeinginan untuk memulai percakapan dengan orang asing, entah mengapa.

Hari demi hari langkah kakiku selalu tertuju untuk berangkat ke sekolah, walaupun sudah beberapa hari aku mengikuti pembelajaran di kelas, namun aku belum memulai percakapan dengan dua anak perempuan yang duduk di belakangku itu. Namanya Aulia dan Salwa, dua siswi di kelasku yang kurasa sedari awal aku melihatnya mereka terlihat seperti anak yang benar benar baik. Aulia duduk tepat di belakangku, sementara Salwa di sampingnya.

Setelah kurang lebih satu minggu aku sekolah akhirnya aku mencoba untuk sedikit demi sedikit melakukan interaksi sosial dengan orang asing di kelasku yang akhirnya menjadi teman. Aulia adalah orang pertama yang aku ajak interaksi, ternyata ia orangnya ramah dan sepertinya akan menjadi teman yang baik menurutku. Namun ada  sedikit ketidak nyamanan duduk di depannya adalah ia selalu saja menggangguku ketika sedang belajar, kerap kali ia menendang nendang kursiku atau bahkan menariknya, dan terkadang aku merasa fokus ku terhadap pembelajaran sedikit terganggu.

Menurutku aku adalah orang yang senang bercanda, tapi tidak lupa untuk serius jika sudah saatnya untuk serius. Satu waktu kelasku melaksanakan ulangan harian matematik, selesai mengerjakan aku di berikan pertanyaan oleh Aulia .
"Dani, tadi ulangan matematik susah ya"

Sebenernya memang susah, tapi aku mencoba sedikit bergurau padanya. "Ah engga ah, lebih susah buat ngelupain kamu heeheheheh"  aku menjawabnya dengan nurani yang sepertinya tak percaya aku berbicara seperti itu.





DARI ASING MENJADI ASING KEMBALI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang