4. Kesempatan

9 0 0
                                    

Akhirnya, setelah cukup lama Guntur memendam rasa pada Aulia, tepat pada saat berada di kolam renang Guntur berencana mengungkapkan apa yang ia rasa pada Aulia. Aku membantunya mulai dari mempersiapkan tempat, coklat, hingga kata-kata yang harus Guntur keluarkan nanti.

Kalian tahu kan kalau aku memiliki rasa yang sama pada Aulia? Namun aku harus bersedia membantu tmanku yang ingin mengungkapkan sebuah rasa pada orang yang aku suka, sakit sih tapi mau tidak mau aku harus bantu. Dan pada akhirnya setelah semuanya dipersiapkan aku mendekati Aulia yang kebetulan sedang bersama Salwa
"Aul, Guntur mau ngobrol bentaar katanya"  ucapku.

"Ada apa gitu Dan?" Ucap Aulia.

"Si Guntur mau nembak ya?" Ucap Salwa yang tiba-tiba masuk dalam percakapan.

"Wah? Beneran? Gimana atuh?" Ucap Aulia sembari bingung.

"Kata siapa ari Salwa. Da gatau aku ge, matak sok ngobrol dulu Aul. Lihat tuh si Guntur nungguin kasian wkwkwkwk."  Ucapku sembari sedikit bercanda.

"Yaudah suruh kesini ajah atuh Gunturnya." Ucap Aulia dengan nada yang terdengar malas.

Aku pergi menghampiri Guntur dan menyuruhnya untuk menemui Aulia  "Sok Guntur kamu kaditu, udah di persilahkan hadir ku Aulia, karunya tuh si Auliana nuggu lama bisi keburu  pulang."

"Aduuh kumahanya Dan, ngaderegdeg ini teh, degdegan parah. Wakilan atuh ku kamu Dan."

"Eh nya ga bisa atuh. Eta si Auliana nungguan lama karuya mau pulang. Udah di kasih tempat, waktu, eh kamuna kieu, lebar atuh." Ucapku yang sedikit kesal pada Guntur.

Akhirnya Guntur tak berani untuk mendekati Aulia, akhirnya Aulia pulang bersama Salwa. Namun sebelumnya aku dipanggil oleh keduanya. "Dani, sinih!" Aulia dengan nada tinggi.
"Apa aul?" Ucapku.

"Ini jadi engga? Kalau engga aku mau pulang, udah nunggu lama, cape akunya pingin istirahat."ucap Aulia yang memang terdengar sudah lelah.

"Gimana yah, si Gunturna ga berani, malu cenah. Udah di paksa tapi tetep." Ucapku.

"Yaudah emang ada apa sih? Mau nembak aku?" Ucap Aulia dengan nada yang lebih tinggi.

"Iya Aul, Guntur mau nembak katanya." Ucapku,

"Tuh kan, bukannya bilang dari tadi. Aku pulang. Hayu Salwa." Ucap Aulia yang sepertinya kecewa sudah menunggu lama Guntur.

"Yaudah atuh, maaf nya. Hati hati." Ucapku pada Aulia dan Salwa.

Aku kembali ke Guntur yang terlihat kecewa atas dirinya sendiri yang sudah membuang kesempatan yang semesta berikan padanya. Akhirnya aku dan Guntur pulang ke rumah masing-masing untuk saling menenangkan diri.

"Rumah, rumah bagiku bukan hanya tempat pulang setelah lelah diluar. Tapi, rumah menurutku adalah tempat kembali, kembali menjadi diri sediri" 
-octasalman

DARI ASING MENJADI ASING KEMBALI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang