Hari demi hari berlalu, kini Aulia sering bercerita padaku tentang Dava. Dan saat ini, kabar terbarunya Dava seperti memberikan kode pada Aulia, mulai dari sering menanyakan kabar, dan yang lainnya.
"Dani, Dava sekarang perhatian ke aku loh". Ucap Aulia saat bertemu denganku.
"Waah, serius? Perhatian gimana ituteh?" Tanyaku padanya.
"Ya gitu weh biasa, sekarangmah kalau chattan dia kadang yang duluan, suka nanya kabar, nanya udah makan atau belum juga sering sekarangmah." Balas Aulia.
"Ooh, gaiya euy wkwkwkwk, sok lanjutin semoga dilancarkan." Ucapku pada Aulia dengan sedikit rasa perih di hati.
"Iyah, doain yah". Ucap Aulia.
"Iyah siap Aul." Balasku dengan singkat.
Yaaa, seperti itulah rasanya, mungkin kalian juga tahu gimana rasanya kalau kita punya rasa ke temen sendiri dan dianya punya rasa ke orang lain dan juga dia suka cerita tentang orang itu. Gimana? Sakit? Kecewa? Marah? Jangan pernah salahkan orang lain, tapi juga jangan menyalahkan diri sendiri. Jalani saja, semua akan berakhir pada waktunya.
Itulah yang aku rasakan saat ini, dimulai dari awal Guntur sering bercerita padaku sampai sekarang orang yang aku suka sedang dekat dan bahkan hampir bersatu dengan orang lain. Ya, tentu saja akan ada rasa sakit dan kecewa tapi mau bagaimana, ini sudah berjalan.
Setelah sekian lama, hampir setiap hari Aulia bercerita tentangnya dan Dava. Tapi satu waktu Aulia bercerita tentang kepastiannya dengan Dava yang tak kunjung dipastikan. Dan bertanya padaku,
"Dani, aku harus gimana yah, aku ga dkkasih kepastian wae sama Dava. Udah nunggu eh ga ada, padahal dia sering chattan sama aku, dia suka nanya udah makan atau belum, tapi dia ga ngasih kepastian ke aku. Gimana yah". Tanya Aulia dengan nada yang sedikit sedih."Aduuuh gimana yah, ko bisa gituh." Balasku dengan sedikit bercanda. "Coba kamu cari tau, tanya ke temen-temennya dia lagi deket sama siapa atau apa kek yang bisa jadi alasan buat dia". Jawabku.
"Tapi kata temen-temennya dia lagi deket sama cewe, ga tau siapa." Jawab Aulia.
"Nah yaudah kamu chatt aja si Davanya nanti, gausah gengsi lah buat kali inimah, daripada kamuna gini terus, teu puguh mood yakan". Jawabku dengan sedikit saran.
"Oh iya atuh nanti coba aku tanya". Jawab Aulia.
Besoknya aku bertanya lagi pada Aulia tentang perkembangan dia dengan Dava, dan ternyata Aulia bercerita tentang hal yang cukup mengejutkan. Bagaimana tidak, kepastian yang kukira akan menyenangkan untuk Aul ternyata sangat menyakitkan untuknya.
"Aul, gimana? ". Tanyaku.
"Buntu, gabisa maju, stuck kayanya". Ucap Aulia.
"Hah kenapa?". Tanyaku.
"Kemaren malem kan aku nanya ke Dava, ini gimana kepastiannya, aku jujur kalau aku suka ke kamu, kamunya juga suka ngasih feedback ke aku kaya yang punya rasa yang sama ke aku. Jadi gimana ini kepastiannya. Dan jawaban Dava ga sesuai sama apa yang selalu dia kasih ke aku." Jawab Aulia dengan suara yang terdengar sedih.
"Yaah, maaf ini mah yah aku ga bisa bantu banyak soal ini, cuma kamu jangan jadi down cuma gara-gara hal ini doang, tetep semangat". Ucapku pada Aulia.
"Iya, udah sih aku juga udah mau ngelupain, walaupun perlu waktu". Ucap Aulia.
Atas jawaban kepastian itu aku merasa sedih melihat Aulia sedih, ya sepertinya semesta tak memberi izin untuk keduanya bersatu, mereka berdua baik namun bukan yang terbaik untuk keduanya. Ya, bisa dibilang selesai kisah Aulia dan Dava setelah kepastian yang dikeluarkan oleh Dava kemarin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARI ASING MENJADI ASING KEMBALI
Short Storybismillah..... Ini adalah cerita singkat yang aku bikin dengan barisan aksara yang tidak terlalu bagus, sebuah cerita tentang seorang anak lelaki bernama Dani (aku) dan seorang wanita yang namanya akan kau temui dalam barisan aksara. Aku tidak akan...