Setelah kejadian di kolam renang itu Guntur galau parah, ia selalu bercerita padaku tentang apa yang ia rasakan, tentang apa yang ia sesali pada saat itu. Aku yang tak terlalu mahir dalam hal ini hanya bisa menjadi pendengar yang baik, tanpa banyak bertanya yangmbisa membuat dia tidak nyaman.Hingga akhirnya semua temen sekalasku tahu kalau Guntur ingin mengungkapkan perasaannya pada Aulia, dan tidak aneh lagi jika mereka berdua sering di buat candaan oleh yang lain. Aku yang pernah mengalami hal seperti itu tentu saja merasa kasihan pada Aulia yang tentunya akan merasa tertekan oleh keadaan saat ini.
Di sisi lain Guntur juga merasakan hal yang sama denganku, Guntur ingin meminta maaf pada Aulia, namun apalah daya Guntur yang tak pernah berani akan hal ini. Lagi-lagi Guntur merepotkanku, bagaimana tidak ia memintaku untuk mewakilinya meminta maaf pada Aulia
"Dani, inimah maaf yah hehe. Pang bilangin ke Aulia aku minta maap gituh, karunya euy initeh." Ucap Guntur.Aku yang tidak mau terlalu banyak terlibat hanya meng-iya kan saja.
Setelah semua ini, mungkin Aulia merasa lelah, terlalu banyak tekanan baginya dari teman-teman yang lain. Suatu hari Aulia bercerita padaku tentang semua yang membuatnya tertekan. Dari mulai Guntur yang sesekali mendekatinya atau bahkan suara suara teman yang sedikit menyudutkannya.Akhirnya aku bercerita tentang semua yang Guntur inginkan pada Aulia. "Aul, sebenerna si Guntur teh suka ke kamu dari awal masuk kelas 2, sampai puncak tertinggi itumah wkwkwkwk."
"Pantesan, dari awal juga aku ngerasanya gituh, dia teh kaya ngeliatin aku terus, kamu juga sama ngeliatin aku terus, jadi yaaaa aku teh sedikit ga nyaman aja." Ucap Aulia.
"Hahaha, akumah diajakin si Guntur jadi ya gimana atuh ya wkwkkwk" ucapku sambil bercanda. "Tapi Aul, aku mah kasian ke si Guntur, dia teh udah suka banget banget ke kamu.
Tiap hari nyerita ke aku coba, ga bohong inimah seriusan. Sampe sampe kemarin pas di kolam renang tea dia teh mau nembak cenah ceritanya teh, dari awal nyiapin kata-kata sampe coklat,tempat hampir semuanya lah aku siapin ituteh.""Waahh bener tiap hari nyerita ke kamu? Tentang aku? Jadi ngeri aku Dan. Beneran kemarin dia mau nembak? Untung ga jadi yah wkwkwkwk. Aku gatau harus gimana kalau dia jadi nembak aku." Ucap Aulia dengan nada yang sedikit kaget.
"Hahaha, tapi misalkan inimah yah kemarin si Guntur jadi nembak kamu, kamu jawab gimana?" Balasanku tentang perkataan syukur Aulia.
"Ya gimana ya, da aku nya ga suka ke Guntur jadi bingung." Ucap Aulia.
"Hahahaha" jawabku dengan cepat.Beberapa minggu kemudian aku bertanya pada Salwa bestie nya Aulia, "Salwa, inimah aku ngewakilin si Guntur yah, mau nanya sedikit doang da, kalau si Aulia lagi deket sama laki-laki?" Tanyaku pada Salwa.
"Emang kenapa gituh? Guntur masih ke Aulia?" Ucap Salwa yang malah bertanya balik padaku.
"Eh si kamu mah ditanya malah nanya balik, iyah si Guntur masih suka ke si Aulia, makanya aku nanya juga" jawabku atas pertanyaan dari Salwa.
"Ooh, ia Aulia teh lagi pengen deket sama laki-laki, satu sekolah da, orangnya juga terkenal, ganteng lagi haha." Jawab Salwa atas pertanyaanku tadi.
"Oooh pantesan, nanti orangnya aku cari hahaha, makasieh infonya teh Salwaaa." Ucapku.
"Iyah Sama-sama." Jawab SalwaSelang beberapa hari aku ngobrol dengan Aulia lewat Whatsapp
"Aulia" pesan yang ku kirim padanya.Ada apa Dani?" Balas Aulia.
"Aku tau kenapa kalo si Guntur nembak kamu kamu bingung mau jawab apa." Balasanku padanya.
"Aelah Dani, masih dibahas juga." Balas Aulia.
"Ya gapapa mereun hahaha" Balasanku padanya.
"Yaudah sih, emang kenapa gituh?" Balasan Aulia tentang pertanyaanku tadi.
"Kamu lagi deket sama laki-laki, jadi bingung kan? Bener inimah kayanya ya, gausah bohong yah." Balasanku pada Aulia.
"Lah kata siapa kamu?" Balasan aulia.
"Hasil penelitian, bener kan? Yaudah jujur ajah" balasku.
"Yaudah iya, aku lagi deket sama cowo." Balasnya.
"Tuhkan hasil penelitian Dani tak pernah meleset hahaha. Terus gimana sekarang? Suka kabar kabaran?" Balasku sembari bertanya.
"Dih paling juga kamu tau dari orang lain." Balasnya. "Kalau berkabar mah suka, tapi da tetep we overthinking aku." Balasnya.
"Overthinking? Kunaon atuh kamu overthinking overthinking, sing yakin weh da kamuna geulis kata si Guntur wkwk." Balasku dengan sedikit bedcanda.
"Gimana ga overthinking coba, eh emang kamu tau orangnya?" Tanya Aulia.
"Apasih yang Dani ga tau haha" balasku."Siapa coba?" Tanya Aulia padaku.
"Si Dava kan." Balasku.
"Oh, kalau kamu tau dia kan terkenal di sekolah, jadi ya pasti banyak lah yang suka ke dia, bukan aku ajah." Balas Aulia.
"Tapi kan kamu nge chatt dia bales, suka ngasih kabar, berarti ada feedback dari dia ke kamu kan, kenapa harus overthinking coba." Balasanku padanya.
"Ya gimana atuh ya." Balas Aulia.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARI ASING MENJADI ASING KEMBALI
Short Storybismillah..... Ini adalah cerita singkat yang aku bikin dengan barisan aksara yang tidak terlalu bagus, sebuah cerita tentang seorang anak lelaki bernama Dani (aku) dan seorang wanita yang namanya akan kau temui dalam barisan aksara. Aku tidak akan...