2. Utusan semesta?

14 0 0
                                    


Kepada semesta,
Mengapa kau mengizinkan hal ini terjadi?
Semesta,
Kau seringkali memberikan kejutan kejutan di luar nalar
Kau seringkali memberikan pelajaran di luar pembelajaran
Teruntuk semesta,
Aku tau kau peduli,
Terimakasih atas semuanya semesta
Yang kau berikan sangat sangat aku nikmati.

Aku tak pernah bisa melupakan kejadian yang menghadirkan kejadian lainnya. Aulia, teman kelasku yang duduk tepat di belakangku itu adalah teman perempuan pertamaku di kelas. Aku berteman baik dengannya, ya mengapa tidak dia baik, rajin, cerdas. Kita saling mengenal, hanya sebatas orang asing yang menjadi teman, tidak lebih.

Aulia memang baik, namun terkadang dia jahil padaku dengan sedikit mengganguku ketika sedang belajar. Kalian masih ingat interaksi atau komunikasi pertama antara aku dengan Aulia? Ya, tentang ulangan matematik itu. Ternyata Salwa, teman sebangkunya Aulia mendengar apa yang aku katakan pada Aulia, hingga akhirnya Salwa berpikir bahwa aku suka pada Aulia, padahal itu hanya bercanda kan tapi tidak dengan apa yang Salwa pikirkan tentang itu. Salwa yang bertipikal sedikit berbicara sedikit juga bertindak tiba tiba dia memberitahu temannya yang cerewet dikelas banyak bicara  juga banyak tingkahnya, panggil saja dia Aca.

Tidak ada kata lain, tidak ada sikap yang harus aku ambil kecuali sabar. Ya, setelah salwa memberitahukan pada Aca semua orang di kelas berpikiran yang sama dengan apa yang Aca bilang pada yang lain, mereka semua berpikir aku suka pada Aulia. Aneh sih, kesel juga tapi mau gimana lagi, aku sudah mencoba mengkonfirmasi kalau itu ga bener tapi ga ada yang  percaya, jadi yasudahlah.

Satu tahun aku berteman dengan Aulia dengan tekanan batin dari teman teman yang lain, bagaimana tidak setiap kali aku mengobrol dengan Aulia yang lain malah menyoraki kita. Kalau aku pribadi engga apa apa, tapi sepertinya Aulia  merasa tertekan oleh yang lain, ya aku kasihan sih tapi ya gitudeh, aku cuma bisa minta maaf aja ke Aulia saat itu.

"Aul, aku minta maaf yah, gara gara aku kamu sering di soraki sama yang lain" sedikit kata maaf padaku untuk Aulia.

"Gapapa Dan, da ini bukan sepenuhnya salah kamu."  Jawab Aulia.

Tahun pertamaku di sekolah yang kerap kali merasa tertekan oleh teman teman yang lain, cukup berat sih, namun aku sudah merasa terbiasa oleh kata-kata yang teman teman lontarkan untukku dan Aulia.

Teruntuk Aulia...
Terimakasih sudah menjadi sabar...
Terimakasih sudah memaafkan...
Teruntuk Aulia...
Maaf atas semua yang terjadi...
Maaf atas ketidaknyamanan yang kau dapatkan karenaku...
Terimakasih...
Dipertemukan denganmu adalah hal yang patut aku syukuri...
Dipertemukan denganmu menjadi anugerah yang Tuhan berikan padaku...
Teruntuk Aulia...
Maaf telah membuatmu tidak nyaman...

DARI ASING MENJADI ASING KEMBALI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang