CH 9

721 76 13
                                    

Badanya sedikit bergetar, Aether merasa jika orang itu akan menghampirinya.

"Kenapa aku sangat sial!"

Aether membatin. Tidak hanya mengengam jari di telapak tangannya dengan kuat ia juga menunjukan sikap sensitif nya.

Orang itu Xiao, dia menyadari hal itu.

Aether yang langsung diperhatikan melarikan diri ke belakang toko, dirinya sangat marah dan malu.

"Ingin sekali rasanya pergi dari sini"

Aether bergumam sambil menyeduh teh seperti biasa jika sang krabat dari boss nya datang. Setelah selesai menghidangkan teh ini mungkin Xiao akan mengajak Aether berbicara, itulah yang dipikiran Aether.

Dan benar saja Xiao mengajak nya berbicara di meja depan toko. Sungguh jika karena bukan dia keponakannya boss mungkin Aether akan memukul kuat manusia di depannya ini.

"Aku minta maaf"

Singkat, padat, jelas tapi bangsat.

"Gitu doang? Lu pikir gampang gitu dapetin permintaan maaf aku? " Aether emosi sesaat.

"Benar, kamu boleh pukul aku atau apapun yang kamu mau supaya aku dapat permintaan maaf mu. Aku salah Aether, aku sungguh minta maaf" Xiao berucap pajang dengan wajah serius yang dimana mata sangat fokus ke Aether.

"Sigh.. Aku tidak suka kekerasan walau kau pernah menarik rambutku tapi.. mungkin ada 1 hal yang harus kau penuhi. "

Aether sudah melihat kesimpulan bahwa orang yang di depannya ini akan taubat.

"Katakan itu"

"Jauhi Lumine."

Aether ber-smirk

"Dari caramu, aku tau kau akan membahayakan Adikku. Aku tidak suka dengan mu, semua tentang mu itu sampah Xiaomi. "

Xiao berwajah marah, dirinya tidak Terima walau yang di katakan Aether benar 98%.

"Pertama, namaku bukan Xiaomi. Dan kedua aku menyukai nya itu tulus! Kau hanya orang luar yang mengaku saja! Sudah dari awal aku peringati jangan buat skandal yang memuakan dasar jalang! " Xiao membentak Aether.

Aether berwajah datar, dan bangkit dari duduknya. Ia memperhatikan Xiao yang marah dan mengepalkan tanganya kuat seperti bersiap memukulnya.

"Tidak ada yang perlu kita omongan lagi."

Aether pergi ke dalam dan meminta boss untuk izin dirinya pulang lebih awal. Setelah mendapatkan izin dirinya pamit pulang dan melihat Xiao masih duduk dengan wajah masam.

"Minimal teh nya diminum dasar cina. "

Setelah mengatakan itu Aether berlari ke arah stasiun, dia tidak peduli dengan Xiao yang menendang kursi ke arahnya atau apapun itu.

Setelah sampai di stasiun, Aether ingin ke toilet namun saat dia pelepasan ada orang mabuk yang masuk ke toilet dengan pakaian yang berantakan. "Bukankah itu.. Kaeya?"

Kaeya ke wastafel dan mencuci wajahnya yang merah, akibat mabuk tersebut mungkin dia hanya sadar 20% untuk saat ini.

Dari pada berurusan lebih panjang Aether langsung menuju kearah luar toilet, namun malah tertabrak seseorang yang hendak ingin masuk juga.

"Punya mata ga sih- hik- lu!? "

'Astaga orang ini Childe, kenapa mereka bisa mabuk mabukan di stasiun?' Jangan jangan mereka nyabu?'

Aether bertanya tanya, dan langsung keluar toilet tanpa mempedulikan orang yang di depannya ini. Tiba tiba ada yang menariknya sangat kuat hingga dia menabrak tembok pembatas toilet dengan kuat, Aether tersungkur  karena kepala yang kena duluan.

Hope? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang