CH 10

547 74 10
                                    

Sedikit pembahasan, saya masih belum ikhlas akun saya wkwk. Tp gpp terobati oleh honkai star rail yg ini guys, lucu game nya. Dan saya lagi berduka teman teman,nenek saya meninggal dini hari.. Saya gapunya nenek atau kakek lagi. Maaf ngilang lama banget ya dan selamat menikmati..

.
.
.

Kesibukan Aether semakin banyak, dia bekerja membatu Yelan untuk mencapai gelar asistennya. Selama bekerja dirinya juga tak jarang berhubungan dengan Diluc pula. Libur sekolah telah tiba, masa anak selesai ujian pastinya menjadi hari yang di tunggu tunggu oleh para siswa, diantara mereka ada yang memilih bermalas malasan namun lain dengan Aether.

Saat berada di apartemen Ayaka mengunjungi mereka walau kebanyakan berduaan sama Lumine tapi Aether juga tak masalah karena menyusun map yang berisi laporan bahkan jadwal Yelan.

Aether mengetuk dan membuka kamar Lumine. Mereka berdua tiba tiba terjatuh saling timpa, dan buru buru bangkit.

"Lumine, Ayaka jika kalian lapar panaskan makanan yang ada di kulkas ya. Aku pergi kerja dulu"

"E-haa iya kak makasih ya, hati hati" jawab Lumine dengan muka merah

"Hati hati kakak ipar!! " Ayaka berseru dan membuat kedua bersaudara itu tersipu.

Aether senyum dan pergi keluar dengan cekikikan. Aether merasa Ayaka sangat baik di keluarga mereka, terkadang Ayaka menawarkan tumpangan dan sering membantu membereskan apartement mereka.

Saat di perjalan ke kantor untuk mengantar berkas yang sudah di print kemarin Aether menyadari seseorang yang tak jauh disana.

"Diluc! "

Aether memanggilnya. Diluc menyadari kehadiran Aether dan tersenyum, lalu mereka mengobrol sepanjang perjalanan ke kantor karena Diluc ada pertemuan disana. Mereka bahkan makan siang bersama di restoran terdekat.

Disela saat mereka makan Aether memulai pembicaraan.

"Diluc kamu.. menerima kerja sama dengan perusahaan kita begitu saja? "

Aether bertanya sambil mengunyah makananya, lalu Diluc tersenyum dan berhenti makan.

"Habiskan makanan yang ada di mulutmu dulu, baru berbicara"

Mereka bercanda ria di restoran tanpa menyadari sepasang mata sedang memperhatikan mereka dan menyeringai.

Setelah mereka makan Diluc ingin mengantarkan Aether pulang karena telah menghabiskan waktu bersamanya, namun Aether menolaknya karena ingin berbelanja kebutuhan apart nya.

"Sudah aku antar ya, aku temani belanja juga.. Hitung hitung bisa temenin calon istri"

Setelah Diluc berkata seperti itu Aether tersipu malu dan menganggukkan kepalanya. Mereka pergi ke supermarket untuk berbelanja makanan dan alat kebutuhan lainnya, Aether merasa dirinya dianggap ada oleh orang orang kembali.

"Sungguh pemandangan yang bahagia sekali ya tuan Ragnvindr"

Ucap orang yang sedari tadi mengikuti mereka.

.
.
.

Dirumah Lumine menghabiskan waktunya dengan menonton film bersama Ayaka, dia sangat nyaman sehingga lupa jika dia masih menyandang status pacaran bersama Childe.

Hope? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang