CH 11 (part 1)

692 78 12
                                    

Tiba waktu acara..

"Btw ini acara apaan ya? ... Kok mereka pakaiannya bagus banget anjim merek xxx! " ucap salah satu kakak kelas.

"Beneran woi! Ayaka manis banget anjim apalagi lumine! Eh bentar-.. Itu siapa coi yg pake jas di belakang mereka? Cantik juga.. " balas orang disebelah nya.

Childe yang mendengar itu otomatis berhenti dari kegiatan minumnya dan melihat dimana bintang yang bersinar tersebut.

"Siapa itu? "

Childe yang penasaran menuju kearah mereka.

Sedangkan di tempat Ayaka, Lumine, dan Aether mereka membahas mengenai orang orang yang memperhatikan mereka.

"Kok aku merinding ya Ayaka? " Lumine bertanya-tanya dan memeluk lengan ayaka.

Ayaka salah tingkah tersebut memunculkan sedikit kemerahan di wajahnya "eh- iya mungkin karena kamu cantik banget"

"Ayaka juga cantik tau! Btw dimana abang Ipar? " Lanjut Lumine.

"Ipar?! E-ehem.. sedang di perjalanan, Aku akan menelfon sebentar ya babe" balas Ayaka mengusap kepala Lumine dan pergi keluar aula.

"Terus aja bucin nya, kakak cuma nyamuk Lum" Aether mengucapkannya dengan nada malas dan di tertawakan oleh Lumine.

"Kakak~ aku mau ambil minum dulu ya, terus mau ke balkon ngeliat Ayaka dari lantai 2 , daahh" Lumine langsung pergi dan melambai ke Aether sebentar.

Kini Aether menjadi satu satunya yang di perhatikan oleh orang orang disana dan membuatnya semakin bingung dan pusing, tiba tiba ada seseorang yang menggandeng tanganya dan menepi di salah satu vas besar disana.

"Manis~ kamu ketakutan banget ya tadi? " Aether melepaskan pegangannya dari orang tadi dan melihatnya jengkel.

"Childe? Huh aku tidak membutuhkan pujian mu. Aku bisa sendiri, jadi jangan mengharapkan Terima kasih dariku. " wajah Aether suram dan terlihat marah di dekat orang ini.

"Kamu tau namaku? Se-terkenal itu ternyata haha! " Childe malah tertawa.

*Kembali ke Lumine

"Sigh.. Lega sekali~ habis hujan deras menghirup udara segar adalah yang terbaik!"

Tiba-tiba saja ada seorang laki-laki yang menhampiri Lumine di saat bersantai nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba saja ada seorang laki-laki yang menhampiri Lumine di saat bersantai nya itu.

"Um Lumine.. Ini aku Xiao, boleh ngobrol?"

Xiao mengungkapkan perkataannya dengan canggung karena Lumine adalah orang yang dia suka. Saat Lumine berbalik dia melihat Xiao dengan kemeja putih dan jas hitam yang di bawa di tangan kirinya.

"Um boleh, aku sedang menunggu juga" Lumine berbalik lagi dan memperhatikan tempat parkir dimana dia melihat Ayaka mengobrol dengan Ayato.

Xiao pun berdiri di samping Lumine dan melihat Lumine memperhatikan kedua Kamisato yang sedang mengobrol. Xiao langsung menatap Ayato dengan tatapan aneh dan sulit di artikan, Ayato ingin merebut Lumine lagi?

"Fokus sekali" ujar Xiao

"Ah maaf, aku memperhatikan yang lain" Lumine merasa tidak enak dan mengambil minuman di meja terdekat dan memberikannya kepada Xiao.

"Walaupun soda dan sirup tapi pesta ini sudah seperti pesta alcohol haha" Xiao menerima gelas tersebut dan ikut terseyum.

"Kalian sebentar lagi lulus bukan? Ah iya aku ingat kak Xiao pernah memberikan aku formulir pendaftaran OSIS ya? Boleh tidak kuserahkan kepada kakakku saja?" Lumine melirik Xiao dan tempat parkir secara bergantian.

Xiao sedikit kecewa, tetapi tidak masalah jika itu memang permintaan dari pujaan hatinya.

"Tidak apa apa, oh iya omong omong siapa-! "

"Ahh Xiao maaf ya! Aku harus kembali dulu, kita ngobrolnya lain kali ya.. Maaf Xiao aku buru buru" Lumine memotong perkataan Xiao dan pergi begitu saja setelah melihat Ayaka dan Ayato berjalan Masuk ke Aula.

*kembali ke sisi Aether

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*kembali ke sisi Aether

"Lepas dasar mesum! " Aether ingin melarikan diri dari gengaman Childe. Aether menginjak kakinya Childe tetapi Childe masih bisa menahannya.

"Ternyata kamu seorang laki-laki.. Hm tidak apa apa" Childe kini memegang pinggang Aether dan mendekatkan tubuhnya ke Aether yang membuat Aether sepenuhnya berada di bawah kendalinya. Childe mengelus kepala dan membelai rambutnya Aether. "Oh.. Rambut kamu bagus, mengingatkan aku dengan seseorang"

Aether mendengar itu langsung menatap ke atas dan seketika itu Aether di hujan kan ciuman panas Childe. Aether tidak suka, Aether menjambak rambut Childe sekuat mungkin.

"Kau suka yang kasar ternyata" setelah melepaskan Ciuman tadi Childe tanpa sadar di dorong oleh seseorang. "Kau! Huh Diluc? Apa yang salah denganmu? "

"Jangan menyentuhnya dengan tangan kotormu Childe. Kita pergi" Diluc menarik Aether yang masih membeku dan terdiam.

Setelah itu Childe yang masih heran pun menyenderkan tubuhnya di dinding dengan berfikir seorang Diluc Ragnvindr membuka hatinya. Dan mengingat tatapannya yang tajam Childe yakin Diluc menyukai orang tersebut.

"Heh, jadi ini persaingan antar teman ya. Aku bodoh sekali tidak menanyakan kelas si manis! "

*kembali di tempat Lumine

"Ayaka~ ayo menari" Lumine menarik Ayaka dan berpisah dari Ayato.

"Iya Lum, dah kak~"

"Anak anak itu.. Sigh..  Thoma lama sekali.. " Ayato mengelakan nafasnya berat menunggu Thoma yang sedang membelikan Ayato minuman dari luar karena Ayato tidak suka sirup.

Ayaka dan Lumine pergi ke tengah dimana ada beberapa orang yang berdansa. Ayaka memegang pundak Lumine dan Lumine memegang pinggang Ayaka, lalu mereka mulai menari perlahan susah dengan iringan lagu.

Orang orang disana terpukau oleh penampilan dansa mereka berdua, setelah mereka menari banyak pasangan yang sesama jenis mulai menunjukan diri mereka, mereka merasa bahagia jika melakukan dansa dengan pasangan sendiri dari pada orang lain yang tidak memiliki perasaan sama sekali.

Tak lama berdansa mereka dihampiri oleh dua orang yang berdansa lainnya dan mereka mengucapkan Terima kasih lalu lanjut berpencar kembali. Mendengar itu Ayaka dan Lumine tertawa lalu saling memeluk satu sama lain.

Tak lama kemudia lampu sorot meredup dan menyinari panggung. Lalu munculah Zhongli yang sedang berdiri di depan microphone.

"Selamat malam murid murid yang hadir dalam acara pada hari ini, saya Zhongli guru sejarah kalian. Dan saya ingin menyampaikan beberapa hal untuk kalian, yang pertama tama-"

Setelah berbicara panjang Zhongli menyudahi nya dengan melanjutkan dansa dan kemudian pamit. "Saya sudahi dulu untuk penyampaian saya, Terima kasih telah mendengarkan apa yang saya sampaikan.. "

.
.
.
Tbc

Tunggu part 2 nya, ini masih 1 chapter


Hope? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang