Haloooooo!!
Apa kabar? Semoga baik-baik aja ya!
Langsung aja happy reading!!
*****
"Ada abang jangan takut."
Setelah mengatakan itu mereka lantas masuk ke dalam ruangan dimana Reyno sedang dirawat.
Tampaklah seseorang yang sedang berbaring di atas brankar dengan mata terpejam. Tak lupa beberapa alat medis menancap ditubuhnya. Kondisinya jauh berbeda disaat ia sedang sehat.
Dia adalah Reyno, ayah dari Agatha dan Zeya serta anak dari Reymond.
Zeya tampak memandang wajah yang selama ini menyakitinya, entah kenapa ia harus berpikir dua kali sebelum mendekati brankar ayahnya.
"Permisi tuan." Sapa Alex.
Zeya yang sedang sibuk dengan pikirannya sedikit tersentak dengan suara Alex.
Reymond menoleh ke arah Alex, ia mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya 'ada apa?'.
Alex yang paham langsung menjelaskan maksud kedatangannya.
"Saya disini ingin menjelaskan tentang keadaan tuan."
" Tuan mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala dan harus segera dioperasi secepatnya. Karena stok darah yang diperlukan sedang kosong, maka tuan membutuhkan pendonor darah."
"Hm, baiklah. Kau boleh pergi." Ucap Reymond.
Agatha dan Reymond menoleh ke arah Zeya secara bersamaan. Gadis itu sedari tadi hanya menunduk. Zeya yang merasa sedari tadi diperhatikan pun mendongak menatap orang di sekitarnya.
Mereka menatap Zeya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kenapa?"
"Kamu mau jadi pendonor darah untuk Reyno?" Tanya Reymond hati-hati.
"Kalau kamu ga siap ga papa. Biar grandpapa cari pendonor lain." Lanjut Reymond.
"Tapi, apa papa mau donor darah dari Zeya?" Tanya Zeya sambil menatap sendu ke arah Agatha dan Reymond.
Sedangkan yang dipandang hanya dia membisu, mendengar kalimat yang menyakitkan seperti itu.
"Sebenarnya Zeya mau bantu papa, tapi Zeya tau seberapa bencinya papa sama Zeya." Lirih gadis itu, hatinya kembali sakit saat mengingat momen di mana ia di siksa oleh Reyno.
"Kalau kamu mau bantu papa tanpa sepengetahuan papa,kita bisa rahasiain ini semua dari papa. Pasti kita bantu." Ujar Agatha tersenyum manis.
"Tapi Zeya takut kalo papa tau."
"Ada grandpapa dan abang kamu. Kamu ga perlu takut." Bujuk Reymond.
Zeya tampak berpikir, bagaimanapun Reyno adalah ayah kandungnya walaupun ia tidak berprilaku layaknya cinta pertama seorang anak perempuan. Namun tetap saja Reyno adalah ayahnya.
Zeya mencoba meyakinkan dirinya sendiri, ia menghela nafas panjang kemudian mengangguk.
"Zeya mau demi papa."
*****
Sedangkan ditempat lain tepatnya di markas geng Dark Shadow, anggota inti sedang berkumpul. Bukan hanya anggota inti saja, hampir semua anggota berkumpul.
"Tiap hari makin lengket ya, Sha?" Ucap Gavin kepada Arsha dengan nada yang mengejek.
"Sama si nenek lampir." Lanjut Gavin tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZEYA [TAMAT]
Teen Fiction⚠️bacaan ini mengandung kata-kata kasar jadi bijaklah dalam memilih bacaan⚠️ (SLOW UPDATE) ***** ~ Arzeya Melva Zahra Adelia Natawijaya ~ Sederhana saja. Kisah seorang gadis yang ingin menemukan kebahagiaan sesungguhnya dalam hidupnya. Ia tidak hidu...