17#

87 15 0
                                    

"Hyun....pr lu udah??"panik zin berjalan ke arah seihyun ngos ngosan.

" ha...??!! Pr....pr apaan??"kaget seihyun mengoyang goyangkan tubuh zin.

"Hah...pr kemarin itu woyy..." ucap zin ngegas dia berjalan meninggalkan park hyung seok dan menarik seihyun.

"Eh..lu kan spek berandalan kok inget pr??? Ahh.. Bohongg lu..lu bohongkan?"
Teriak seihyun bertanya sinis.

"Heh gue juga pinginya gak mau ngerjaian tapi ini demi ayang mijin aku.. Mau jadi.. Anak rajin.."gerutu zin dia mengatakanya dengan muka memerah yang terdengar alay di telinga seihyun.

"Najisss bucin...huekkk"ucap seihyun sambil memperagakan gaya muntah tapi tetap mengikuti zin yang menariknya.

"Eh kalian belom ngerjain pr kan?" ucap seseorang membuat seihyun dan zin langsung otomatis memalingkan wajah mereka.

"Hyung seok...? Yoiii.. Kita belomm ngerjain..,nyonteknya.." ucap seihyun langsung meluncur ke arah park hyung seok,dibelakang zin mendengus kesal  mengikuti seihyun.

"Boleh kok.. Ayo ke kelas dulu" ucap park hyung seok ramah dengan senyuman lebar miliknya

"Ahayy makasihh hyung seok... Ayok ayok zin lu kok lelet bangett ehh... Lu lu gak boleh minta contekan lu kan pingin jadi rajin plus pinter biar jadi idaman.... Sepupu guehh...." ucapnya menperhentikan zin,dia melakukan ini agar sang teman nya ini mendapat cinta penuh sang pujaan hati dan agar dia tidak tolol masak suami mijin tolol,hah jika sampai itu terjadi sudah dia nuklir pakek bom ntt game minicref (ngawur)

"Gue teraktir starbucks"

"Croffle.... And Caramel... Caramel latte"

"Ok sepakat" keduanya berjabat tangan dengan ekspresi senyum setan yang mereka tunjukan.

"Eh kita sokap gak sih.. Sama tuh park hyung seok anak baru?" ucap seihyun blak blakan menyenggol pundak zin

"Emang" ucap zin langsung meninggalkan seihyun begitu saja karna didepan pintu kelas ada ayang mijin.

"Cah gendeng" umpat seihyun lalu melanjutkan jalanya

_________________________________________

Seihyun memasuki kelas setelah park hyung seok,cukup susah perjalanya memasuki kelas karena ciwi ciwi yang mengkerubuni park hyung seok seolah dia adalah permen terbuka yang jatuh ke dalam kandang semut,membuatnya harus melewati para makhluk lautan meresahkan.

_______

"Kau bilang kita gak bermoral?"

Bisik Bisik

"Darah tinggi dia"
  
Bisik bisik

"Apa?"

"Hehehehe"

"Biar dia nggak lapor kita foto hal yang menarik"

"KASIH LIHAT,NIH?"

"Hehehehe"

"Nggak usah di bahas.kau bangga mengerjai babi itu?"

_____

Suara ricuh itu berasal dari geng atau perkumpulan milik zin dan sederet anak buahnya.

Seihyun menghela nafas dia melangkah melewati hyung seok yang agak ngeleg di depan pintu dia memperhatikan raut rumit di wajah park hyung seok.

"Mereka membicarakan ku" batin park   hyung seok

"Haii... Hyunn...kau melakukan perawatanya.... wajahmu mulus sekalii~" ucap haneul keras.

Seihyun menggertakkan gigi kesal dia berjalan ke arah bangkunya dengan pipi merah dia berteriak.

"AKU LAKIKK WOYYYYY DAN AKU GAK PE RA WA TAN" teriaknya tidak terima dikatakan mulus,walaupun benar mulus sih wkwwkwk.

"Ahhahahahahah" tawa haneul,setelah berhasil mengerjai seihyun haenul mengalihakan pandanganya haenul melihat sang pujaan hati datang pun menjadi  bersemangat.

"Oh! Seok?"

"Sini! Mereka mau kasih lihat hal yang menarik"

"I..iya mau lihat juga?" (cihhh) anak buah zin.

"Ah~ apa?"bingung seok.

" kemarin zin menghajar..."ucap mereka bangga,zin yang di bangga banggakan terseyum seyum tidak jelas.

"Foto telanjang anak babi"

"Hah~ telanjang?!" batin hyung seok

Disisi lain

Seihyun terdiam cukup lama setelah tidak sengaja menangkap ekspresi terkejut seok saat atek atek zin berkata boba babi,dia terus menatap seok menggunakan mata kucing miliknya.

"A.. Ah jay? Apa... Buku.. Oh iya aku belum ngerjain pr" kaget seihyun dia terseyum manis ke arah jay dan mengambilnya

"Thank broo" ucapnya.

"Krttt"

"Bunyi apa itu"batin seihyun saat memutar mata dan melihat tangan seok terkepal,ahh... Sepertinya akan ada pertunjukan menarik.

" jay kita harus membeli popcorn"

Thank you oaoaoaoaoaoaooaoaoaoaao

L O O K I S M X R E A D E R STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang