Pesta

710 78 4
                                    

Setelah hampir satu jam First membuat rambut Noeul berantakan dan memberi pipinya highlighter metalik, mereka akhirnya berangkat ke pesta. Noeul menghabiskan sepuluh menit berkendara merenungkan setiap skenario yang bisa saja salah. Mungkin, seharusnya dia tetap di rumah. Dia lebih suka begadang semalaman memainkan Nintendo dan berteriak saat bermain Mario Kart, tapi Boss mungkin juga pergi ke pesta P'Som.

First berhasil menemukan tempat parkir di ujung jalan. Mereka terkejut melihat jumlah orang yang berkeliaran di sekitar rumah senior mereka. Noeul bersumpah bahwa itu hanyalah pertemuan kecil, tapi sekali lagi, P'Som adalah orang yang suka bersosialisasi. Orang yang membanjiri tempatnya ini mungkin dianggap sepele dalam kamusnya.

Noeul mengecek pakaiannya, diam-diam berharap dia bisa menarik ujung sweaternya hingga ujung yang hilang itu muncul kembali. Dia melihat sekilas di pantulan jendela mobil dan tersenyum dengan bangga. Dia memang terlihat istimewa, jadi mungkin semua waktu dan usaha First tidak sia-sia. Setidaknya, itu yang dia katakan pada dirinya sendiri.

Ia mengikuti dari belakang seraya First memutar gagang pintu dan masuk ke dalam. Sejujurnya, mereka berdua pernah mengunjungi tempat tinggal -lebih tepatnya istana- keluarga P'Som di pinggir kota lebih dari yang bisa mereka hitung.

Namun, Noeul tidak selalu menyukai pesta. Sesuatu tentang musik keras yang menggelegar, gerombolan tubuh yang berkeringat mendorong melawannya, dan aroma seperti dia pergi berenang di kolam vodka tidak menarik baginya. Meskipun setiap serat dari keberadaannya lebih suka tinggal di rumah, First akan mengatakan dia harus menikmati hidup dan sedikit liar.

" Ini ". Sebuah cangkir merah plastik diarahkan ke dadanya. Noeul memeriksa sweaternya yang terkena sedikit tumpahan. Dia melihat ke atas untuk melihat siapa yang berani menumpahkan alkohol ke depannya, namun sesuai dugaannya ia dihadapkan dengan First yang menenggak dari cangkir yang tampak serupa.

" Ada apa? " Noeul bertanya saat dia mengendus isi cangkir yang aneh itu. Dia dengan cepat menyimpulkan bahwa cairan misteri itu jelas mengandung alkohol yang sangat kuat.

" Apakah itu penting? "

" Aku benar-benar tidak ingin minum ". Noeul mencoba untuk mengembalikan gelas plastik itu kepada temannya.

First mengangkat telapak tangan ke depannya, dan meninggalkan cangkir di atas tangan Noeul. " Percayalah, kamu akan membutuhkannya jika kekasihmu muncul "

Wajah Noeul dengan cepat berubah, tidak sampai seperti cangkir di tangannya. Dia akan suka berdebat dengan First, bahkan akan membuka mulutnya beberapa kali. Sayangnya, mereka berdua tahu bahwa Noeul tidak benar-benar bisa untuk memulai percakapan dengan Boss.

" Ada alasan kenapa itu disebut cairan keberanian "

First menatap dengan seksama sampai Noeul membuka mulutnya dan menyesap sedikit. Ramuan itu membakar tenggorokannya dalam dan dia bersumpah bahwa segala sesuatu yang dari bibirnya sekarang mendisinfeksi perutnya. Ada sisa-sisa rasa buah disana, yang biasanya dimaklumi oleh Noeul, tapi terlalu pedas saat digabungkan dengan minuman keras. Dia mengerutkan wajahnya dan menjulurkan lidahnya keluar seolah-olah itu bisa membersihkan rasa dari mulutnya.

" Itu benar-benar menjijikkan "

Seringaian lebar menari di wajah teman sekamarnya.  " Itu Jungle Juice spesialisasi barista disini, sayang. Aku sering minum juga "

" Ugh, ya. Aku nggak berminat dengan racun itu ". Noeul melirik ke suatu tempat untuk membuang isi di dalam cangkir tersebut, lalu duduk kembali dengan bunga layu di meja.

" Oh, ada Ja. Aku akan menyapanua. Be right back! ", teriak First bersahutan dengan musik keras disana.

" Ya ", jawab Noeul singkat, cukup tahu bahwa butuh waktu lama untuk First kembali.

Our Nude Model! ( BOSSNOEUL )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang