Noeul menghentikan langkahnya yang besar dan berbalik menghadap Boss yang sedang terengah-engah. Beberapa manik keringat menetes di pelipisnya. Tatapan penyesalan di mata lebar Boss sudah cukup untuk membuat Noeul mempertimbangkan menjadi seorang brengsek. Ibunya selalu mengatakan kepadanya untuk memberikan orang kesempatan kedua dan Noeul lebih suka tidak mengecewakannya dengan menjadi seseorang yang picik.
" Baik. Apa yang kamu inginkan? "
" Biarkan aku mentraktirmu kopi " Noeul mengerutkan wajahnya atas saran Boss. " atau makan siang dan menjelaskan diriku, setidaknya "
Noeul membuka mulutnya hendak protes, namun Boss memotongnya dengan tajam.
" Jika kamu tidak ingin ada hubungan denganku setelah itu, aku akan menerima keputusanmu dan meninggalkanmu "
Noeul berpikir untuk membiarkan Boss menceritakan kisahnya. Di satu sisi, Noeul tidak berekspektasi untuk meneruskan hubungan mereka. Noeul sudah sakit hati. Mereka hanya dua mahasiswa yang menjalani kehidupan terbaik mereka. Di sisi lain, Noeul hidup di dunia fantasi di mana dia akan disapu oleh Boss yang mulia. Sebuah dunia fantasi yang benar-benar hancur ketika ia membangunnya sendirian. Masa depan Boss pasti jauh lebih baik darinya, jadi dia tidak akan terkejut lagi dan telah sadar sepenuhnya.
Sembari membersihkan bibirnya yang lembut, Noeul berucap, " Baiklah, tapi aku ingin ayam goreng "
" Aku bisa melakukannya ", ucap Boss berseri-seri penuh harapan. " Ayo pergi "
Sambil mencengkeram tali ranselnya, Noeul berjalan di belakang Boss, menyenandungkan sebuah lagu pelan, dan pasrah pada semesta. Setidaknya, dia mendapat ayam gratis, kan?
Epilog
" Oke, kelas. Tolong beri sentuhan akhir pada lukisan kalian dan pilih karya terbaik kalian untuk digantung di lorong. Ingatlah untuk menempatkan pin-pinnya di tepi kertas. Jika saya melihat satu karya seni lagi dengan lubang di sudut, itu pasti milikmu, Wasuthorn ", Nine memelototi mahasiswa berandalnya. " Maka saya akan mengembalikannya padamu. Tanpa nilai "
" Oh.. Jahat sekali "
" Wasuthorn, jika kamu tidak keluar dari kelas saya sekarang, saya pribadi akan berbicara dengan dekan "
" Baiklah, baiklah. Biar kubersihkan barangku. Tuhan, ada apa dengan Khun Kornchid hari ini? "
Salah satu mahasiswa di belakang Peat melihat sekeliling dengan tegang dan membungkuk lebih dekat ke telinganya. " Aku mendengar dia bertengkar dengan Joong di telepon kemarin. Sesuatu tentang tidak ingin membayar untuk pemotretan kucing. Dia harus tidur di mobilnya sampai dia meminta maaf kepada anak kucing itu "
" Wow, Joong tidak main-main "
" Dia mencintai kucing itu lebih dari Khun Kornchid, mungkin itulah titik perselisihan dalam hubungan mereka. Khun Kornchid ingin merasa dihargai dalam hubungan mereka dan dia merasa insecure di mana ia berdiri sekarang. Tapi Joong lebih memilih kucing daripada dia. Karena Joong bekerja dari rumah dan ia kesepian. Satu-satunya kenyamanan yang dia miliki sepanjang hari adalah kucing jadi dia memproyeksikan perasaannya pada Khun Kornchid ke anak-anak kucing "
" Wah... Kamu mengetahui sampai segitunya? ", sahut Peat.
" Tidakkah kalian berdua memiliki sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan daripada bergosip tentang kehidupan cinta profesor kita? ", Boss menyela.
" Nggak ", sahut Peat.
Sembari memutar matanya, Boss menyikat beberapa sisa penghapus dari celana jeansnya. Mereka bergerak dengan cepat untuk membersihkan debu arang dari gambarnya dan beberapa percikan cat di lantai. Departemen seni bisa berinvestasi plastik untuk ditaruh di lantai tapi Boss tahu hal tersebut akan menambah biaya kuliah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Nude Model! ( BOSSNOEUL )
FanfictionBoss terjebak di dalam kelas seni karena sahabatnya Lebih tepatnya 'dijebak' Tapi dengan begitu ia bisa melihat model telanjang yang menarik perhatiannya BxB BossNoeul WARNING!! Cerita sedikit mengandung kata-kata seksual HOMOPHOBIC? SILAHKAN TINGGA...