Bukan seperti ini.

468 58 11
                                    

Update!
Ada baiknya vote dulu sebelum baca.
Maaf kalo alur booknya gak jelas karena yg ngetik gak jelas hehe.
Tandai kalo ada typo.


























Happy reading.

Duduk di depan meja rias Felicia memberikan makeup yang ada di wajahnya, ia masih terbayang-bayang akan bisikan Agaskar. Setelah membersihkan wajahnya Felicia langsung memakai kaca mata bulatnya.

Masih dengan gaun pengantin Felicia berusaha membuka resleting gaun tersebut, sudah setengah terbuka sedikit lagi sampai bawah tapi tangannya tidak sampai. Ia berdecak kesal tolonglah Felicia sangat lelah hari ini.

“ihh kenapa gak bisa sih! Bikin kesel.” Dumel Felicia masih berusaha menurunkan resleting tersebut. Saat menatap cermin Felicia tersentak di belakangnya ada Agaskar yang tengah menatapnya. Tiba-tiba Felicia merasakan gugup.

Agaskar perlahan melangkah mendekati Felicia, merengkuh tubuh Felicia dari belakang tangannya menyentuh punggung ramping milik Felicia.

Tubuh Felicia seperti di kerumuni semut, tubuhnya berdesir bulu-bulunya seperti naik semua karna sentuhan Agaskar. Perlahan tangan Agaskar menurunkan resleting gaun yang di kenakan oleh Felicia. Agaskar tersenyum miring melihat mata Felicia terpejam kuat.

“gak usah sungkan minta tolong.” bisik Agaskar sedikit sensual. Felicia sontak saja memutar tubuhnya saat mendengar bisikan itu, dah alhasil ia langsung bertatap dengan tatapan tajam Agaskar.

“m.. makasih.” ucap Felicia terbata. “agas bisa keluar dulu gak? Cia mau ganti baju.” beo Felicia, suaranya sangat kecil.

“emang kenapa kalo gue disini?” Agaskar mengangkat satu aslinya.

“Cia malu kalo agas masih disini.” Cicitnya. Agaskar terkekeh.

“gue suami Lo jadi apa masalahnya? Gue juga gak tertarik sama tubuh tepos lo.” Seakan di ejek, Felicia mendongak menatap mata Agaskar.

“cia gak tepos! Nih liat!” cia sedikit membusungkan dadanya, Agaskar sedikit tersentak ia mengulum bibirnya.

“udah berapa cowok yg Lo goda kayak gini hah!” geram Agaskar. “gue lihat-lihat kayaknya udah ahli menggoda Lo. Ini kerjaan Lo selama tinggal sendiri?” Agaskar menyentuh dagu Felicia hingga gadis itu semakin mendongak.

“gue bukan cowok yang minat sama  pelacur kayak Lo!” menghempas kasar gadis itu lalu beranjak dari sana.

“agas kenapa benci sama cia?” lirih Felicia yang masih bisa di dengar oleh Agaskar. “cia bukan pelacur, agas kira cia gak sakit hati di hina tiap hari?” mata Felicia berkaca-kaca.

“cia punya salah apa sama agas? Kenapa agas sebenci itu sama cia.”

Agaskar melangkah lebar kembali mendekati Felicia, meraih rambut Felicia dan menariknya keras membuat Felicia meringis.
“salah Lo? Salah Lo karna hadir di dalam hidup gue! Anak pembunuh kayak Lo emang pantes di hina.”

Deg.

Hati Felicia seperti di panah ribuan busur, kata-kata yang keluar dari mulut Agaskar sangat menyakiti hatinya. Felicia meringis memegangi rambut bagian belakangnya yang masih di Jambak oleh Agaskar.

“a..agas sakit l..lepas.” Meringis pelan Felicia sudah meneteskan air matanya. Rahang Agaskar semakin mengeras ia sangat benci Felicia.

“stop panggil gue dengan mulut Lo itu, jalang!” sentak Agaskar membuat tubuh Felicia tersungkur. Tangis Felicia semakin pecah ia tidak menyangka akan di perlakukan seburuk ini.

AGASKAR || Sequel Love Story After Marriage.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang