apartemen.

553 69 11
                                    

Update!
Ada baiknya vote dulu sebelum baca.
Belajar menghargai karya orang lain.
Tandai kalo ada typo.
Kalo gak suka skip jangan nyampah di lapak gue.


























Happy reading






“agas.” lirih Cia, sangat ragu sebenarnya bicara dengan Agaskar namun ia harus memecahkan kesunyian di dalam lift ini. Agaskar berdehem tanpa menatap Felicia.

“kamu gak marah?” tanya cia lagi.

“karna?” saut Agaskar. mendengar jawaban Agaskar yang terdengar santai cia mendongak dan menatap Agaskar yang ternyata sudah menatapnya sedari tadi, mata Felicia mengerjap.

“karna apa?” tanya agas lagii.

“karna cia, agas sama om Saga ribut.” cia memalingkan wajahnya yang terlihat merah. Entahlah cia merasa berdebar saat di tatap oleh agas. agas menegakkan tubuhnya dan fokus ke depan.

“sebelum Lo dateng juga kita selalu ribut.” cia menatap tangannya yang di genggaman lagi oleh Agaskar.

“ayo, Lo mau diem di lift?” Agaskar menarik pelan tangan cia.

“k..kita beneran tinggal di apartemen?” Agaskar mengetikan langkahnya.

“menurut Lo gue bercanda? Ikut aja jangan banyak bacot.”agas Kemabli berjalan dan menarik cia sedikit lebih kasar.

Sesampainya di depan apartemen agas, dengan fokus memasukkan pin pintu dan sialnya cia kembali terpesona.

“masuk.” pinta agas pada cia.

“agas baju cia di rumah om saga.” celetuk cia. Agas menghela nafasnya jengah.

“gak usah kayak orang susah! Beli lagi di mall banyak.” geramnya ingin mencakar wajah mungil milik cia namun ia tidak tega.

“t..tapi agas,” cia langsung menangkup bibirnya saat melihat tatapan tajam dari agas.

“nurut bisa kan?” cia meneguk air liurnya dengan kasar agas Sangat menyeramkan.

“masuk!” cia mengangguk dan berlari masuk ke dalam apartemen milik agas.

***

Dengan senyuman tipis sangat tipis, laki-laki itu menatap perempuan yang ada di depannya ia sangat gemas melihat perempuan miliknya ini selalu merajuk tanpa alasan.

Tangannya terulur menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah imut milik pacarnya.

“udah makan?” Shena mendongak dengan kening yang mengkerut.

“pertanyaan konyol itu bisa keluar dari mulut Lo?” Shena memutar bola matanya malas pasalnya tidak biasanya Johan menayangkan hal seperti ini. Johan menghela nafasnya.

“gue cuma nanya by, orang pacaran kan biasanya random gitu.” Johan mendengus kesal.

“kita pacaran?'' pertanyaan dari Shena membuat mulut Johan terbuka lebar.

“terus dua tahun itu kita apaan Shen kalo bukan pacar?” Johan terlihat syok mendengar pertanyaan dari Shena.

“bukanya gue cuma kegabutan buat Lo?” Johan memegangi dadanya yang terasa sesak. “ngapain sih kesini? Lo gak nemenin partner gay Lo?”

AGASKAR || Sequel Love Story After Marriage.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang