B Chi Hyper - Rasa Penasaran Pegawai Minimarket (8)

466 6 0
                                    

B Chinese Hyper -
Rasa Penasaran Pegawai Minimarket


Jika dihitung-hitung, rasanya sudah seluruh kategori pekerja di apartemen ini rasanya sudah pernah merasakan badan gue. Pastinya dari karyawan-karyawan lain pun yang memiliki hubungan erat dengan pria-pria ini sudah tahu benar tentang gossip gue sebagai seorang penikmat sex sejenis, homo Cina binal doyan dientot, atau apapun itu julukan yang melekat pada diri gue.

Dari sanalah pula masalah baru gue muncul dimana Rafi yang marah karena mendapati gue mengentot dengan para pria-pria ini. Gue sendiri bingung, untuk apa sebenarnya Rafi marah kepada gue? Jika memang ia menginginkannya, dia bisa saja langsung meminta kepada gue, toh gue akan memprioritaskan Rafi ketimbang pria-pria lain di apartemen ini.
Atau mungkin? Apakah ada sesuatu yang terjadi pada Rafi?

Otak gila gue merajalela, bayangan atas persepsi liar gue tentang Rafi yang cemburu karena ia sudah jatuh hati pada gue? Teringat akan kata-katanya kala itu.

' "Lo suka kan sama bau keringet gue? Tuh ciumin aja kaos gue sampe lo puas!" Setelah berkata demikian, Rafi langsung memakai jaketnya dan keluar toko sambil membanting pintu. Kali ini gue dibuatnya terkejut oleh sikap Rafi yang begitu aneh. '

Kaosnya masih tersimpan rapi di dalam tas gue. Begitu gue ambil kaos itu dan gue cium, aromanya sudah tak sepekat saat pertama kali Rafi memberikannya. Meski begitu, gue masih bisa sedikit merasakan aroma tubuhnya yang tersisa sedikit.
Benar-benar sukses dibuatnya kontol gue tegang hanya dengan mencium kaosnya. Gambaran fisik Rafi kini muncul di benak gue. Wajahnya yang rupawan, badannya yang indah, juga kontolnya yang besar itu sungguh mengingatkan gue saat kejadian di kamar apartemen dimana ia pertama kali menikmati lobang gue, lobang seorang pria.

––––

Pasca amaran tak jelas yang Rafi keluarkan, ia sama sekali tak masuk untuk bekerja, bahkan nomor teleponnya pun tak bisa dihubungi sama sekali. Dibuatnya gue sangat kelimpungan karena gue harus mengantar galon air serta gas tabung seorang diri. Hanya dalam waktu tiga jam saja gue sudah merasakan badan gue yang pegal-pegal, rasanya seperti berolahraga di tempat gym dengan sangat intense. Pada akhirnya, gue memutuskan untuk tutup toko lebih awal. Rasanya memang tak bisa gue melakukan pekerjaan ini seorang diri.

Terhitung sudah tiga hari Rafi sama sekali tak ada kabar. Selama tiga hari ini pula toko gue hanya buka dari pagi hingga tengah hari. Tak sanggup gue untuk menjalankannya tanpa bantuan Rafi. Saat ini gue duduk termenung di dalam toko yang sudah gue tutup. Gue mencium kembali kaos milik Rafi yang baunya sudah sangat pudar sekarang.

"Rafii.. Lo kenapa sihh..." Gumam gue dalam hati.

Sebentar gue berpikir kembali, jika hal ini terus berlangsung dan ternyata Rafi benar-benar pergi karena kemarahannya kepada gue, mungkin sekarang sudah saatnya gue harus mencari pengganti Rafi. Memang Rafi adalah seorang pekerja yang baik, jujur, dan juga menawan hati. Namun gue tetap harus berpikir rasional, usaha gue akan bermasalah jika gue sama sekali tak bisa menjalankannya dengan baik.

Mau tak mau, gue akhirnya memutuskan untuk mencari karyawan lain sebagai pengganti Rafi. Masalah ini pun muncul karena tak tahu dimana gue harus mencari karyawan baru ini. Meski sebenarnya bisa saja gue meminta bantuan keluarga gue, namun malas urusannya jika mereka tahu bahwa orang yang gue bawa di awal ini ternyata tak bisa bekerja dengan benar dan pada akhirnya gue yang akan mendapatkan cemooh dari mereka.

Lewat tengah hari gue pun kembali menutup toko gue. Sudah banyak komplain yang gue dapatkan karena namun memang gue tak bisa berbuat apapun selain meminta maaf. Ketika gue pintu lift terbuka, gue berpapasan dengan dua orang pegawai mini market di sebelah toko gue.

"Eeh kokoh, mau kemana koh?" Tanya pegawai wanita ini dengan centil.

"Mau balik ini mba, toko tutup dulu." Senyum gue ramah dan berjalan mau memasuki lift. Sayang sekali ternyata lift sudah lebih dahulu tertutup dan naik ke lantai atas.

"Loh kenapa tutup koh? Kemarin-kemarin juga tutup cepet?" Lanjut pegawai pria seorang lagi.

"Iya ini, Rafinya ga masuk jadi saya susah kalau mau antar pesenan. Makanya tutup dulu ini." Kedua pegawai ini hanya manggut-manggut saja.
Seketika terbesit ide gue untuk bertanya pada mereka ini, siapa tahu mereka memiliki kenalan yang sedang butuh pekerjaan dan bisa menggantikan Rafi.
"Oh ya, kira-kira kalian ada kenalan ga ya yang butuh kerjaan? Saya lagi butuh orang nih." Tanya gue.

Keduanya nampak bingung dan menyuruh gue duduk dulu di kursi depan toko gue. Mereka berucap jika mereka tak ada kenalan tapi salah seorang temannya yang sedang berjaga di minimarket mungkin ada. Tak lama menunggu, pegawai lain yang di maksud ini langsung datang dan duduk bersebrangan dengan gue.
"Koh, katanya lagi cari orang ya? Emang si Rafi kenapa?" Tanyanya langsung.

"Eh iya nih Yus. Rafi sendiri lagi ga bisa dihubungi Yus, saya juga kurang tahu." Jawab gue pada Iyus. Tak gue sangka jika pegawai yang di maksud adalah Iyus ini.

Gue mengenal Iyus karena cukup sering gue berbincang dengannya saat membeli makanan atau minuman di minimarket ini. Tentu dibalik itu semua ada maksud terselubung dari dalam diri gue. Melihat sosok pegawai yang begitu menawan, fisik yang tak kalah dengan milik Rafi, serta senyumannya yang mematikan sukses membuat gue tak sekali membayangkan bisa menikmati tubuh Iyus.

Sambil menunggu Iyus yang mengabari temannya, gue terus menatap memperhatikan Iyus di depan gue ini.
"Koh, ini temen saya ada yang tertarik. Gimana prosesnya ya koh?" Tak lama Iyus berkata demikian.

"Oh ya? Baguslah kalau gitu. Sini saya liat dulu fotonya boleh?" Ditunjukan fotonya dan ternyata tak sesuai dengan ekspektasi gue secara fisik. Jujur bukannya jahat atau bagaimana, jika memang pegawai ini gue rasa tak cocok dengan gue secara subjective manapun, gue pun kemungkinan besar tak akan mengambilnya.
"Hmmm... Ada temen lo yang lain gak? Saya kok kurang cocok ya rasanya? Maaf ya Yus." Kata gue kembali menyerahkan handphonenya.

Iyus nampak menggaruk kepala, kemudian ia mencoba mencari temannya yang lain. Raut wajah Iyus nampak begitu serius, terlihat sangat menarik sekali saat ini.
"Gini aja Yus, ada gak temen yang kayak kamu gitu bentukannya. Saya suka soalnya sama bentukan kayak kamu." Kata gue gamblang, terserah Iyus mau menangkapnya bagaimana.

"Maksudnya koh?" Iyus bertanya bingung dan gue menjelaskan kembali sambil sedikit gemetar.
"Kokoh suka sama gue? Gossip tentang tentang lo itu bener?" Ujarnya.

Gue pun hanya diam saja tak menanggapi, sama halnya dengan Iyus sekarang. Selanjutnya ia melihat jam tangan dan menggumam tak jelas.
"Jadi bener ya koh?" Tanyanya sekali lagi dan gue hanya mengangguk.

Iyus membanting badannya ke belakang, bersandar di kursi. Diliriknya sekitar dan langsung saja Iyus mencondongkan badannya kembali.
"Toko lo aman kan? Kita kesana sekarang." Tegasnya.

Rasanya gue tahu maksud dan tujuan Iyus. Dengan cepat gue membuka pintu toko gue kembali dan ketika Iyus menyusul masuk, langsung gue tutup toko gue.

****

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini! Melalui pesan pendek disini, Author ingin menyampaikan rasa bahagia Author atas antusiasme dari para pembaca setia semua. Oleh karena itu, Author akan terus berkarya demi memberikan kepuasan bagi kalian semua melalui cerita-cerita yang Author lahirkan.

Semoga dari cerita-cerita Author seluruhnya bisa membuat kalian terbawa oleh suasana dan tentunya kalian bisa selalu Coli dengan puas hingga tenaga terkuras!

Kisah lengkap "B Chi Hyper" kini dapat kalian akses melalui https://karyakarsa.com/deansius

Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.

Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,

Rakarsag

B Chi HyperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang