B Chi Hyper - Gue, Seorang B Hyper 1 (9)

478 7 0
                                    

B Chinese Hyper -
Gue, Seorang B Hyper 1


Pengakuan Rafi atas rasa sayangnya kepada gue jujur menjadikan gue salah tingkah. Selama ini memang gue tak pernah menjalani sebuah ikatan pacaran karena memang yang gue butuhkan adalah sebuah kepuasan secara sexual saja dari para pria-pria di luaran sana. Ragu untuk menanggapi hal ini, gue sendiri mencoba bersikap biasa saja, tak menanggapi dengan ungkapan Rafi dan memintanya untuk tetap bekerja seperti biasa di keesokan hari.

Benar saja Rafi datang bekerja seperti dahulu, walau gue tak menjawab perkataannya, tetapi terlihat jika Rafi kembali bekerja dengan senang. Sikapnya memang biasa saja ketika sedang ada orang yang datang ke toko, namun ketika toko sedang sepi dan hanya ada kami berdua, nampak Rafi yang lebih banyak bicara, terlihat sekali jika dirinya sedang kasmaran. Bahkan gue sendiri tak tahu apa penyebab Rafi bisa berubah 180 derajat seperti ini. Mana mungkin sebuah hubungan sesaat yang hanya terbalutkan nafsu bisa memberikan rasa sayang seperti ini kepada diri Rafi?

Selama beberapa hari kedepan merupakan hal yang sulit bagi diri gue karena terlalu banyak godaan yang datang. Tak hanya berasal dari pria-pria yang pernah menikmati badan gue sebelumnya, beberapa pegawai apartemen yang gue tak kenal pun tak jarang datang di saat toko sepi. Mereka dengan blak-blakan nya bisa meminta gue untuk membantu melepaskan hasrat nafsunya.

"Ayolah koh, lo bisa kasih ke Rafi, bisa kasih ke temen-temen lain, masak ke gue ga bisa?"

"Lo emang ga doyan sama ini?"

"Gue bisa buat koko kelojotan, teriak-teriak ketagihan sama kontol gue ini."

Kira-kira begitulah ucapan mereka-mereka ini, mulai dari satpam, petugas kebersihan, petugas parkir, atau bahkan pria-pria lain yang bahkan tak gue tahu mereka bekerja disini atau tidak. Godaan itu tak hanya datang secara verbal, mereka juga sering kali menunjukan lekuk tubuhnya yang menawan, kontol tegangnya yang nampak besar serta menggoda, namun gue menolak mentah-mentah karena gue masih memikirkan tentang Rafi.
Iya, gue masih mempertimbangkan dengan ucapan Rafi yang mengatakan jika ia menyayangi gue dan memang tak ada salahnya jika gue mencoba untuk memulai lembaran baru sebagai seorang kekasih dari pria yang memang sesuai dengan tipe gue.

––––

Pada akhirnya pun, gue telah memutuskan untuk mencoba menjalani apa yang Rafi ungkapkan. Setelah berpikir matang-matang selama beberapa hari, gue pun siap untuk mengikat komitmen dengan Rafi. melihat tanggalan di kalender, gue memilih waktu yang tepat dimana kebetulan hari besok adalah hari Sabtu. Segera gue menghubungi Rafi malam ini, mengatakan bahwa besok Rafi tak perlu masuk karena toko tutup dan di malam hari nanti gue ingin bertemu dengannya untuk mengungkapkan perasaan gue juga.

Besok hari pun tiba, waktu sudah siang saat gue sedang berada di meja makan menyantap makan siang bersama keluarga. Gue mendapatkan telepon dari salah seorang satpam di apartemen yang mengatakan jika ada masalah pada toko gue.
"Koh, ini saya Bambang kepala satpam di apartemen. Saya mau info kalau toko koko sekarang sedang mengalami kerusakan di pintu koh. Koko bisa datang sekarang?" Katanya diujung telepon dengan nada tegas.

Dengan panik gue segera menanyakan kembali perihal kerusakan yang di maksud namun Bambang selaku kepala satpam ini tetap saja memaksa gue untuk datang terlebih dahulu, melihat kondisi toko apakah ada barang yang hilang atau rusak. Bergegas gue segera bersiap dan langsung berangkat ke toko.
Sesampainya gue disana, gue sudah ditunggu oleh dua orang satpam disana, seorang dari mereka gue sangat kenal karena dia pernah menikmati badan gue sebelumnya. Sedang seorang lainnya adalah Bambang yang menelepon gue, terlihat dari bet nama pada seragamnya.

"Koh Tier. Ayo sekarang ikut kami ya koh." Ujar Bambang sambil menarik tangan gue.

Masih kebingungan gue dengan perlakukan Bambang ini. Di sisi lain, satpam yang gue kenali dengan nama Ipul hanya tersenyum nakal sambil terus memegangi selangkangannya. Mulutnya gue lihat menggumam pelan, tak tahu apa yang ia ucapkan dalam diam.

Ditariknya gue masuk ke dalam lift yang notabene bukan lift yang biasa gue pakai untuk menuju ke toko gue. Ipul kemudian mengarahkan smart card dan menekan tombol lantai 11.
"Loh, ngapain kita ke atas? Bukannya mau lihat toko? Toko saya gimana?" Kata gue mulai gusar, ada rasa panik dan takut yang menjadi satu.

"Diem aja lo! Ikut aja, makanya lo itu jangan sok jual mahal!" Bentak Bambang.

Jantung gue berdetak kencang, gue sepertinya mengerti dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Begitu pintu lift terbuka, dengan paksa Bambang dan Ipul langsung menarik tangan gue menuju ke sebuah pintu kamar. Dipaksa gue masuk ke dalam sana, Ipul pun kemudian mengunci pintu kamar.

"Sekarang lo udah ga bisa kemana-mana. Lo cukup diem di kamar ini sambil nikmatin aja apa yang akan kami suguhin. Toh lo juga doyan kan? Hahaha." Tawa Bambang keras.

****

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini! Melalui pesan pendek disini, Author ingin menyampaikan rasa bahagia Author atas antusiasme dari para pembaca setia semua. Oleh karena itu, Author akan terus berkarya demi memberikan kepuasan bagi kalian semua melalui cerita-cerita yang Author lahirkan.

Semoga dari cerita-cerita Author seluruhnya bisa membuat kalian terbawa oleh suasana dan tentunya kalian bisa selalu Coli dengan puas hingga tenaga terkuras!

Kisah lengkap "B Chi Hyper" kini dapat kalian akses melalui https://karyakarsa.com/deansius

Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.

Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,

Rakarsag

B Chi HyperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang