09

636 38 8
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat istimewa untuk Yoongi, meskipun ia tidak mengetahui kejutan apa yang akan diberikan saudara-saudaranya. Buktinya saja, anak kucing nan imut itu masih setia bergelung dibalik selimut tebalnya, meringkuk persis seperti anak kucing dengan kepala yang juga bersembunyi, menghindari kilau cahaya mentari pagi. Sementara di bawah, tepatnya di ruang keluarga, para kakaknya sudah menyibukkan diri dengan menyiapkan kejutan untuk Yoongi. Mulai dari memasak makanan, membeli confetti, cemilan kesukaan Yoongi, segalanya mereka siapkan. Padahal yang harusnya disambut adalah Seokjin, tetapi mengapa semuanya berhubungan dengan kesukaan Ungie? Begitulah para hyung nya menyayangi Yoongi.

"Seokie Hyung, cheese cake ini diamankan dalam lemari es dulu, ya?", tanya Jungkook.

"Ya, Koo. Simpan dulu saja. Eh, Joon, pasang balonnya yang rapi, ya, disusun biar cantik", tutur Hoseok pada Namjoon yang dibalas symbol OK dengan jarinya. Jika ada yang menanyakan dimana Jimin dan Taehyung, mereka masih sama seperti Ungie, masih berada di alam yang berbeda, kekekeke.

"Koo, bangunkan Jiminie dan Taehyungie, ya? Jin Hyung sudah sampai di bandara", ucap Namjoon setelah mengecek pesan masuk dari Seokjin kepadanya. "Benarkah? Baik, Hyung, akan ku bangunkan mereka. Bagaimana dengan Ungie?", jawab dan tanya Jungkook.

"Ungie nanti saja, biar Jin Hyung yang bangunkan, Koo", balas Hoseok. Jungkook langsung naik ke lantai dua, ke kamar Jimin dan Taehyung untuk membangunkan mereka dan meminta untuk bersiap. Setelahnya ia juga bersiap di kamarnya.

Sekarang pukul 10.00 pagi, tapi untungnya Yoongi juga masih asik tertidur. Seokjin sudah hampir sampai di rumahnya, dijemput oleh supir pribadinya. 

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat mereka semua -kecuali Yoongi tentunya- menoleh ke arah pintu. Jungkook dengan segera berlari membukakan pintu, dan memeluk Seokjin.

"JIN HYUUUNG!!", teriaknya sembari melompat dan memeluk Seokjin dengan erat.

"Koo jangan berteriak nanti Yoongi terbangun", tegur Jimin. Jungkook hanya diam tak menanggapi, ia sibuk mendusel di leher Seokjin yang balas memeluknya erat.

"Uhh, Hyung rindu dengan kelinci gendut ini", ucap Seokjin.

"Selamat datang kembali, Jin Hyung", ucap Taehyung, terkekeh kecil melihat adiknya yang masih bergelayut manja pada hyung tertuanya itu. "Koo turun dulu, Jinnie Hyung pasti lelah, sayang", ujarnya pada Jungkook. Jungkook menurut, menyeret Seokjin menuju ruang keluarga yang sudah mereka hias secantik mungkin.

"Seok, ini confetti buat apa? Kenapa tidak dibunyikan?", heran Seokjin setelah melihat perintilan pesta kejutan itu.

"Uh, aku takut Yoongi terbangun dan kejutannya jadi gagal, Hyung. Aku juga tidak mengerti kenapa membeli ini kemarin, hehe", jawabnya cengengesan.

"Hyung langsung naik saja, bangunkan Yoongi. Dia masih tidur nyenyak, Hyung", ujar Namjoon. "Iya, Hyung naik dulu, bersiaplah", balasnya.

Krieet

Seokjin melangkahkan kakinya memasuki kamar Yoongi. Tertawa pelan melihat gundukan selimut yang menenggelamkan adik mungilnya. Perlahan ia melangkah mendekat, semakin terkekeh melihat wajah tidur Yoongi dengan bibir yang mengerucut, mungkinkah adiknya ini sedang menggerutu dalam mimpinya?

Perlahan ia mengelus sayang kening Yoongi, merapikan anak rambut yang menghalangi matanya. Membubuhkan kecupan singkat penuh rasa rindu pada makhluk kecil itu. "Hyungi pulang, Ungie. Ayo bangun", ujarnya pelan.

"Eunghh...", lenguh Yoongi yang sedikit terusik.

"Bangun sayang, buka matamu. Lihat siapa yang datang", ujar Seokjin lagi sambil mencubit main-main pipi gembil itu.

Yoongi semakin mengerut, menghalau tangan nakal yang berani mengganggu tidur damainya. Perlahan matanya yang terpejam itu mengerjap, menerima cahaya mentari yang sudah mulai terik. Hingga akhirnya mata kecil itu terbelalak, melihat siapa yang saat ini merentangkan tangan di hadapannya.

"Uh? Jin Hyungie?", gumamnya linglung sambil mengucek matanya kasar, berpikir bahwa ia sedang berhalusisani. Seokjin kembali tertawa namun tetap bergeming dengan tangan yang terbentang luas.

"Benar Jinnie Hyungie? Hyungie pulang?", ujar Yoongi dengan mata yang berkaca-kaca. Seokjin mengangguk gemas. "Hyungie pulang sayang. Tidak ingin memeluk, Hyungie?", Seokjin tersenyum hangat. Tak menunggu lama, Yoongi segera melompat masuk dalam rengkuhan kakaknya itu, menangis terisak menyuarakan kerinduannya pada lelaki berbahu lebar itu.

"Ungie, hiks, Ungie rinduu.. Hyungie, Ungie rindu sekalii", Seokjin memeluk adiknya erat. Merasakan bagaimana tubuh kecil itu bergetar menangis sesegukan dalam rengkuhannya. "Iya, Hyungie juga rindu adik kecil ini", ucapnya sambil mengusap punggung Yoongi.

Duar duar duar

Muncullah suara confetti yang mengagetkan momen haru biru itu, membuat Yoongi terlonjak kaget dalam pelukan Seokjin. Pelukan mereka terurai, mata Yoongi menyipit mencari tersangka peledakan confetti itu. Sementara si pelaku hanya menunjukkan senyum gigi kelincinya. Membuat yang lain tertawa melihat tingkah dua maknae itu

"KOO KOO!!!!". Yaah, pagi yang indah dengan kejutan yang sukses digelar.

.

.

.

Saat ini mereka berkumpul di ruang keluarga, dengan Yoongi yang duduk di pangkuan Seokjin. Mereka menikmati makanan yang disiapkan, sesekali bercerita dan bercanda bersama.

"Oh iya, Hyung. Bagaimana kau bisa pulang lebih cepat?", tanya Hoseok penasaran.

"Yah, semua pertemuan itu berjalan lancar, jadi semuanya bisa aku selesaikan dengan cepat. Lagipula aku tak bisa berlama-lama, kau tau sendiri ada anak kucing yang aku tinggalkan dirumah", ujar Seokjin sambil menaik turunkan alisnya, menggoda Yoongi yang asik memakan cake favoritnya. Yoongi hanya melirik malas, tak peduli. Hal itu mengundang tawa yang lainnya.

"Ungie, turun sebentar, sayang. Hyungie kebelet", ujar Seokjin memindahkan Yoongi duduk ke sofa. "Cepat, ya, Hyungie", balas Yoongi dan Seokjin mengangguk.

"Uh, dasar. Kalau sudah dengan Jin Hyung saja, lupa dengan Namu", celetuk Namjoon.

"Ya, Namu Hyung benar sekali. Ungie sudah lupa dengan Minie", ujar Jimin dengan mulut mengerut. Yoongi yang mendengarnya tentu panik, tak bermaksud membuat Namu Hyung dan Minie Hyung nya merasa terlupakan.

"Eh? Oh, maafkan Ungie, Hyungie. Ungie hanya masih rindu Jinnie Hyung", ucap Yoongi menunduk sedih.

"Aiish, jangan menggodanya seperti itu, Joon, Jim", lerai Hoseok sambil mengusap puncak kepala Yoongi.

"Tau tuh, Jimin Hyung suka sekali begitu", tambah Jungkook.

"Hahahaha, Koo diam saja, lanjutkan makannya saja, tak usah ladeni Jiminie", ucap Taehyung mengusak rambut adiknya itu.




Hai, aku kembali.

Maaf karena sudah membuat menunggu lama.

Selamat membaca, sorry for typo.

Jangan lupa vote dan comment, ya.

Saranghae<3

Hyungie & UngieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang