You're All I Need

173 18 6
                                    

Falling for You - The 1975



"Thank you, Lingga, sudah mau menyempatkan datang, padahal aku tau gimana sibuknya kamu setelah kembali ke sini."

"Aku juga terima kasih banyak, Mbak, ditawari kerjasama yang seharusnya udah enggak berlaku lagi, mengingat Proposalmu bahkan ku angguri lebih dari setahun."

Wanita bernama Purniwari Layari, Pemilik dari Text-Glam generasi ke-sekian, Lingga belum terlalu hafal mengingat silsilahnya yang cukup panjang, namun yang ia ingat dengan sangat jelas adalah Purniwari bukan lah Pemilik terdahulu yang pertama kali melayaninya ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas Pelita tempo lalu.

Pertemuan mereka siang itu dibuka dengan perkenalan Purniwari terlebih dahulu, mewakili Ibu-nya yang sudah tidak mampu mengelola usaha turun-temurun Keluarga tersebut, bagian ini sedikit banyak membuat Lingga teringat akan Lintang dan Adhiwangsa.

Lingga yang tidak ditemani Indra saat ini cukup mampu mengikuti jalannya pertemuan demi merencanakan timeline kerja mereka, yang lalu diputuskan untuk memulai proses tersebut mulai awal bulan depan, setidaknya Lingga mampu menghela nafas lebih lega karena tampaknya waktu yang ia miliki akan sedikit luang untuk Aji.

Laki-laki itu membuatnya pusing setengah mati.

Tentang membeli rumah masa kecilnya menjadi salah satu alasan Lingga berpusing ria. Namun begitu, setidaknya ada satu makhluk menggemaskan yang membuat pusingnya sedikit terlupakan, dan Aji seharusnya berterima kasih kepada Peliharaannya yang dinamai Paris tersebut.

Paris.

Sebegitu berartinya nama satu kota itu, dan rasanya Lingga tidak perlu lagi bertanya mengapa.

"Selanjutnya akan ku serahkan ke Indra ya, Mbak, kalau seandainya ada yang perlu ku tanya lebih jauh lagi."

"Boleh, Lingga. Boleh. Aku malah mengharapkan kamu lebih cerewet lagi kalau-kalau nanti memang ada yang enggak sesuai dengan keinginanmu perihal bahan, warna, tekstur, dan lain-lain, tolong langsung diluruskan saja, biar hasilnya enggak mengecewakan dan memuaskan. Bukan soal nama baik usahaku yang ku khawatirkan, tetapi Luxus."

Mereka bepisah pada perbatasan rolling door utama Text-Glam yang menghadap langsung ke arah area parkir dan pinggiran bahu jalan, karena Text-Glam sendiri berdiri di dalam pusat perbelanjaan yang berusia cukup tua di Jakarta. 

Lingga merunut kegiatannya dua hari ini. 

Bertemu dengan Lintang untuk mengukur tubuh laki-laki itu demi 3 setel pakaian formalnya, sudah.

Bertemu dengan Mbak Purniwari perihal Kolaborasi mereka, juga sudah.

Lingga melirik ke arah spion tengah, membanting bilah setirnya ke arah kanan, masuk ke dalam sebuah jalur tol agar waktunya tak perlu terbuang dengan percuma disebabkan macet Ibu Kota, yang lalu mengarahkannya pada sebuah kawasan yang membuatnya teringat macam-macam cerita masa kecil, tidak sampai satu jam kemudian.

Mall yang dikunjunginya bersama Aji sepulang Turnamen.

Anjungan Perumahan yang membuat perutnya bolak-balik keroncongan tidak tahu malu.

Dan Lingga menghentikan laju kendaraannya tepat di hadapan sebuah pagar yang belum terlalu akrab di pelupuk matanya.

Pun begitu, perasaannya sekarang ini masih seperti kemarin.

Glimpse of Heaven : Finale - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang