Pukul delapan malam soonyoung baru saja sampai dirumah. Belum sempat lagi ia membuka pintu rumah, telinganya sudah disuguhi oleh keributan dari dalam.
Lagi?.
"KAMU BENER–BENER KETERLALUAN YA YAH!"
Sang Bunda menjerit kesal dengan ayah yang menatap tajam Bunda. "Emang aku gak tau kalau kamu selingkuh? Hah?!" Lanjutnya.
"Semua rahasia kamu aku udah tau yah! Kamu bener–bener jahat sama aku! Kamu berani–beraninya chatingan sama perempuan itu!”
"Bun! Kebiasaan banget sih, selalu mikir yang negatif." Kata Ayah memegang pundak istrinya itu. "Dia tuh cuman temen kerja aku, gak lebih bun."
"Temen kerja? Gak ada yang namanya temen kerja sampai chatingan sayang–sayangan! Apalagi itu perempuan."
"Gak–"
"Terserah yah! Aku capek sama kamu!"
Dengan perasaan yang campur aduk, soonyoung memberanikan diri berjalan diantara sela–sela keributan orang tuanya itu.
Takut, itu satu kata yang ada dipikirannya.
Dan lagi, sepertinya hari ini benar–benar tidak berpihak ke dirinya.
"Dari mana kamu?!” Bukan bundanya, melainkan ayahnya yang bicara.
"Dari sekolah yah."
"INI! INI KELAKUAN KAMU DIRUMAH BUN?!"
"Lihat! Bisa–bisanya anak kamu baru pulang jam segini." Kata ayah menunjuk Soonyoung.
"Kamu ngedidik dia gak?!"
Bunda tersulut emosi mendengar ucapan suaminya. "Kok kamu jadi beralih topik cara aku ngasuh hah? Lagian seharusnya kamu yang mikir yah!"
"Dia kayak gitu juga karena sikap kamu yang selingkuh!"
Lagi–lagi ia kena sasaran lampiasan amarah orang tuanya itu. Ingin sekali ia berlari masuk kekamar dan cepat mengunci pintunya. Tapi sayangnya tidak berhasil ia lakukan, kalau saja ayahnya itu tidak menarik dirinya dalam permasalahan.
"AKU NYESEL NIKAH SAMU KAMU YAH!!"
"Bahkan dari awal nikah aja aku gak pernah bahagia sama kamu." Lanjut Bunda.
Tanpa sepatah kata pun, tiba–tiba saja sang ayah membanting Vas bunga kearah Soonyoung. Sedangkan Bunda dan terlebih soonyoung sendiri yang kaget bukan main.
Soonyoung melihat kakinya yang tertancap beling dari Vas itu, Perih? Pastinya.
"GARA-GARA KAMU HIDUP SAYA TERTEKAN!"
Bentakan sang ayah membuat soonyoung lemas seketika, dirinya salah apa? Baru juga pulang ke rumah, malah sudah dimarah saja. Bahkan perihal permasalahan pun ia tak tahu.
Belum lagi Soonyoung melihat wajah bundanya yang seperti amat sangat membenci dirinya.
Kenapa begini?
°°°°
"Bang? Sakit banget ya?"
Soonyoung menggeleng, ia sibuk membersihkan luka bekas kejadian tadi.
"Bang, cape ya?" Tanya Haerin adik bungsunya itu yang sekarang duduk di bangku kelas 9 SMP.
"Lo kenapa dah?" Soonyoung bertanya balik sambil menatap adiknya itu.
Haerin menghela nafas sedih. "Gw kasihan lihat lo terus–terusan dimarahin."
"Sedangkan gw sama kak sunoo selalu tenang gitu aja."
"Gak usah ngerasa bersalah." Kata soonyoung memplaster luka di punggung kakinya.
"Lagi pula itu salah gw karena pulang malem." Jelasnya. "Emang ada ya anak sekolah pulang malem? Gak ada kan?. "
"Makanya gw kena marah." Lanjutnya.
Haerin diam, masih melihat aktivitas abangnya itu. Kalau dilihat–lihat Abangnya ini sering ada luka, seperti dikaki dan ditangan. Dan juga beberapa bagian tubuhnya juga sering ada seperti lebam kebiruan gitu.
"Seharusnya tadi gw temenin lo dibawah bang."
Soonyoung lagi–lagi jengah mendengar ucapan adik perempuan nya ini, dia tuh dari tadi seperti merasa bersalah melulu.
Padahalkan ini yang salah soonyoung, bukan adik–adiknya ini yang salah.
"Sekali lagi lo ngomong, mending keluar."
Haerin menatap abangnya sinis. "Dih, ngusir lo mah."
"Ya lo berisik, males gw dengernya."
"Mulut–mulut gw geh," Sinis Haerin. "Sewot banget."
Soonyoung tidak peduli, ia mengambil botol minumnya dan meneguk nya hingga tandas.
Menatap sang adik dengan malas, sembari mengambil baju dari lemari. ”Lo masih mau disini?"
"Hah?"
"Gw mau ganti."
"Oh, yaudah gw kekamar dulu bang."
"Hm" Sahut Soonyoung.
Haerin beranjak pergi lantas menutup pintu kamar abangnya ini. Soonyoung memastikan kalau adiknya itu sudah pergi.
Merosot kelantai dengan menyender lemari bajunya sembari wajah yang di sembunyikan diantara kaki.
Soonyoung menangis dan mulai terisak pilu, sedari tadi ia mencoba menahan tangisnya. Ia sadar posisinya itu, anak pertama dan juga laki-laki yang harus tegas dan kuat.
Kalau boleh jujur, soonyoung ingin menyerah saja.
°°°°
Adik perempuan satu"nya nih
Jangan lupa votenya manteman!!
See youu🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry Abang ~ Kwon Soonyoung
Short StorySoonyoung tuh istimewa, dia punya kemampuan dan kelebihan sendiri. Tapi kenapa harus dibandingin sih? Kan capek ya.. 🪶by/ @lezzh__ ~ 15 Maret 2023 ~