"Makasih ya ayah."
"Sama–sama" Jawab Ayah mengusap surai anaknya.
Sedangkan anak itu membuka ponsel barunya dengan senang, Sunoo menyalakan ponsel barunya bertype IPhone 14 itu.
"Wahh, gila sih." Bangganya.
Seakan tidak peduli, Soonyoung hanya memainkan ponselnya saja diruang makan dengan ditemani bubur ayam yang tadi ia beli.
Apa ayahnya itu lupa ya?
"Abang, nanti cuci piring itu! Bisa–bisanya piring kotor menumpuk." Pekik Bundanya dari ruang keluarga.
"Iya"
Soonyoung menatap malas ketika adiknya itu pamer dihadapannya. "Apansih."
"HP baru, lo mana? Gak ada kan." Pamer Sunoo
"Kasihan deh loo" Ejeknya.
Soonyoung menatap sang ayah lesu. "Katanya ayah mau beliin aku laptop? Tapi mana?" Tanyanya.
"Nanti ayah beliin, sekarang biar adek kamu dulu yang dibeliin ya." Kata Ayahnya, membereskan sampah bekas Sunoo.
"Padahal aku yang lebih butuh."
Mendengar itu rasanya sang bunda menjadi jengkel. "Ngalah dulu kenapa sih! Biasanya juga kamu apa–apa diturutin. Jadi Abang tuh ya ngalah dulu sama adiknya." Ketusnya.
"Sejak kapan aku diturutin terus." Kesal Soonyoung, memakan buburnya malas.
"Kamu ini bener–bener manja ya! Gini nih Yah! Kalau kamu manjain dia terus." Bundanya menunjuk Sang Ayah.
"Udah lah gak usah cari perkara lagi, bun" Ucap Ayah menahan emosi.
"Anak kamu itu yang cari perkara!"
Soonyoung tidak merespon, beranjak pergi memasuki kamarnya bersama mangkok bubur ditangannya. Menghiraukan ucapan sang bunda.
"Tuh lihat, gak ada adapnya. Orang tua lagi ngomong dia asal pergi." Cibir sang Bunda.
Soonyoung menonton film di ponsel, sembari menggusel–gusel diranjang tidur, hari ini libur dan pastinya tidak ada kerjaan dirumah, dirinya tadi baru selesai mencuci piring.
"Abang!"
"APA!" Jawab Soonyoung malas.
"Pintu gw rusak lo dobrak gitu ya." Kata Soonyoung Melihat Haerin yang baru masuk.
"Jajan yuk keluar." Ajak Haerin.
"Duitnya?"
"Tadaa"
Haerin mengeluarkan dua lembar uang merah dihadapan Soonyoung.
"Dikasih siapa?"
"Tadi papa yang kasih," Kata Haerin, menarik lengan Soonyoung.
"Katanya, abang lagi badmood. Makanya disuruh Papa jajan keluar." Lanjutnya lagi.
Soonyoung beranjak dari ranjang, keluar kamar bersama Haerin. Mengambil kunci motornya dan pergi keluar rumah untuk mencari sesuatu jajanan.
°°°°°
Sudah lebih dari lima belas menit Soonyoung mencoba memejamkan matanya, namun sama sekali tidak bisa dirinya itu untuk terlelap tidur.
Menggaruk–garuk tubuhnya yang gatal, rasanya soonyoung ingin sekali menarik kulitnya itu agar terkelupas. Benar–benar sangat gatal.
"Ihh gatel banget sih."
Soonyoung melihat kulitnya itu yang sudah ruam–ruam memerah. Tubuhnya saat ini benar-benar sangat gatal sekali.
"Kenapa sih badan gw." Kesalnya.
Lantas ia pergi beranjak keluar kamar, mencari keberadaan sang Ayah. Melihat ayahnya itu tengah bersantai dihalaman belakang rumah sembari menyesap kopi dimeja.
"Dor"
Soonyoung tertawa canggung, berniat mengagetkan sang ayah, malah ternyata tidak ada respon dari ayahnya itu.
"Kenapa?" Tanya ayah. "Ini udah jam sebelas, kenapa belum tidur?"
"Gak bisa tidur."
Hilson menatap putra sulungnya itu, lalu menyuruhnya duduk di kursi sebelahnya. "Kenapa gak bisa? Orang cuman tiduran doang kan."
Soonyoung menggeleng, "Badan abang gatel–gatel yah."
"Kamu gak mandi sih." Ejek Hilson.
"Ihh, mandi ya, Ayah kali yang gak mandi."
"Ayah mah mandi pakai kembang tujuh rupa" Kata Hilson.
"Gak jelas."
Soonyoung diam sebentar, menatap bunga–bunga dihalaman belakang rumah. "Ayah,"
"Hm"
"Leher abang ada benjolan."
Ayahnya itu sedikit kaget, lantas menyuruh anaknya mendekat. "Coba sini."
Soonyoung menurut, Ayah nya itu memegang bagian lehernya, sembari melihat–lihat leher si Abang.
"Sakit?"
"Iya, Kadang-kadang juga ngilu itu yah." Keluhnya.
"Besok kita cek kedokter." Kata Ayahnya. "Sekarang tidur gih. Istirahat."
Soonyoung mengangguk. "Selamat malam yah."
"Hm"
Setelah itu Soonyoung masuk ke dalam kamar, dan berbaring diranjang untuk menjemput mimpi yang baik. Tak butuh waktu lama akhirnya Soonyoung tertidur pulas.
°° TBC °°
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry Abang ~ Kwon Soonyoung
Short StorySoonyoung tuh istimewa, dia punya kemampuan dan kelebihan sendiri. Tapi kenapa harus dibandingin sih? Kan capek ya.. 🪶by/ @lezzh__ ~ 15 Maret 2023 ~