BUG!!
"Shhh!!"
Jinwoo merintih saat merasakan sensasi perih di kepalanya yang baru saja di pukul kuat oleh wanita bernama Aileen. Namun hal itu sepedan untuk dia dapat karena apa yang telah dia lakukan semalam
"Kau bajingan, tidak bisakah kau menahan diri!! Dokja baru sembuh dan harus mendapat perawatan lanjut, dan kau melakukan itu sepanjang malam?!!" Teriak Aileen mengomeli Jinwoo yang duduk diam di bawah. Dirinya masih mengepal erat tangannya, belum puas untuk memukul pria itu.
Bagaimana tidak, Kondisi Dokja di pagi hari sangat memprihatinkan. Untungnya staff pagi terdapat pada giliran Seolhwa. Wanita itu langsung terkejut melihat Dokja yang terlihat cukup lelah dengan bekas cupang dan gigitan di manapun. Meski dirinya bersih dan tertutup oleh selimut, Dokja tetap tidak bisa menahan malu karena tertangkap basah.
Selagi Jinwoo menutup mata tenang sebari mendengar omelan Aileen, disisi lain Dokja tengah dibantu oleh Seolhwa untuk membersikan dirinya.
"Dengar Dokja-yah, kau tidak boleh terlalu memanjakannya!" Tegur Seolhwa dengan tegas, namun masih lembut. Dokja terkekeh kaku sambil mengangguk setiap perkataan Seolhwa berkali kali.
Tapi tetap saja, Dokja terbakar malu. Apa yang dilakukannya dengan Jinwoo tadi malam cukup brutal dan beresiko. Untungnya dinding rumah sakit VIP memiliki sistem kedap suara yang sangat baik, jika tidak.. dia mungkin akan memilih untuk mati atau menghilang saat ini juga.
"Kalian tidak boleh berhubungan untuk beberapa minggu ini!"
Jinwoo langsung menatap tajam Aileen, tidak menyukai apa yang baru saja didengarnya, namun dirinya langsung diam menerima saat melihat wajah Aileen yang marah dengan kepala tangan yang siap memukulnya sekali lagi.
"Kau harus ingat, tubuh Dokja sangatlah lemah. Meski dia cendrung menempatkan diri pada bahaya, tapi tubuhnya tetap tidak bisa menerima semua itu. Kau akan menghancurkannya, belum lagi beberapa kejadian yang lalu. Kau ingat bukan, beberapa traumanya berpicu pada pelecehan. Mungkin sekarang baik baik saja, tapi bagaimana dengan seterusnya? Bagaimana jika tanpa sadar kau merusak mentalnya kembali?" Ucap Aileen pelan
Jinwoo seketika menegang diam. Dirinya tidak mau menjadi bajingan yang akan memberi trauma baru bagi Dokja. Jinwoo segera menangkap perkataan Aileen dan menunduk diam.
Dokja melihat itu menatap Jinwoo dengan khawatir. "Aileen, tolong jangan terlalu keras kepadanya" pinta Dokja memohon, dia tidak mau seseorang mengkhawatirkannya lagi.
Aileen menghela nafas kuat sebelum dirinya berbalik dan kembali merawat Dokja. Dokja tersenyum lembut dan mendekati Jinwoo yang duduk terdiam untuk mengusap surainya. Jinwoo menaikkan kepalanya dan menatap senyum lembut yang di lontarkan Dokja.
"Tidak apa, aku baik baik saja." Ucapnya lembut. Jujur Jinwoo mulai tidak mempercayai kalimat yang seperti itu keluar dari mulut Dokja, namun kini dia akan berusaha untuk percaya pada senyum lembut itu, meski ragu.
Jinwoo mendengkur pelan sebari menikmati usapan lembut dari tangan Dokja. Aileen kembali menghela nafas dan tersenyum kecil.
Tak lama setelah pengecekan, Aileen dan Seolhwa meninggalkan keduanya di kamar. Seperti biasa, Dokja memanjakan Jinwoo dengan membiarkan pria yang lebih muda itu memainkan rambutnya atau terkadang mencium dan menggigit tekuk lehernya. Sepertinya itu sudah menjadi kesenangan baru dari pria itu.
"Hyung, apa kau bisa keluar hari ini?" Tanya Jinwoo melirik pada Dokja yang tengah membaca webnovel.
"Hm? Sepertinya bisa. Seolhwa mengatakan bahwa aku bisa keluar dari rumah sakit hari ini. Ada apa?" Tanya Dokja melirik ke belakang dengan penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Play? [JinDok] (part 2)
Fanfictionlanjutan dari akun yang lama ya guys🙏 maaf, tapi aku nggk bisa ngulang/revisi dari bab 1, tapi kalau dibiarin gantung kayak gitu kek nggak tega juga. jadi aku memutuskan buat ngelanjutin dari bab terakhir sampai tamat aja✨