Mereka kembali?

324 29 0
                                    

Di sebuah sekolah ternama di Belanda terlihat dua orang tengah mengobrol berdua, dibelakang salah satu dari mereka terlihat manik senja hanya diam menyaksikan obrolan mereka.

"Hallo Solar. Ik zie dat je cijfers hoog zijn"
( Hallo Solar. Kulihat nilaimu tinggi-tinggi ya)

"Natuurlijk ben ik altijd perfect, niemand kan mij in evenwicht brengen"
(Tentu saja aku ini selalu sempurna, tak ada yang bisa menyeimbangkan ku)

"Wees niet te arrogant Solar, hoorde ik van de klas aan het einde van de gang, er is een slimme student die je misschien in evenwincht kan brengen"
(Jangan terlalu sombong Solar, ku dengar dari kelas di ujung koridor sana, ada murid pintar yang mungkin bisa menyeimbangkanmu)

"Huh, echt?"
(Huh, benarkah?)

Obrolan hangat terjadi di antara dua insan tersebut, terlihat mereka tengah membicarakan tentang siapa yang memiliki nilai tinggi disana.

Cukup lama mereka mengobrol sampai suara bel mengalihkan perhatian mereka.

"Ah-ik heb Solar al gebeld, doei"
(Ah-sudah bel, aku duluan ya Solar, sampai jumpa)

Orang itu beranjak pergi usai mengucapkan sampai jumpa kepada dua insan yang kini tinggal berdua saja.

"Kau dengar itu kan? Cari orang itu sampai dapat" perintah si Solar. Manik silver itu mendingin. Seringai iblis muncul di sudut bibir nya. "Dia akan menjadi mainan baru ku"

Si manik senja itu hanya menuruti permintaan dari sang teman. Ia tidak berani membantah semua ucapan dari temannya itu.

Entah sejak kapan temannya itu terobsesi terhadap kesempurnaan. Bahkan ia tak segan-segan menjadikan orang yang memiliki nilai tinggi di atasnya menjadi mainan baru nya.

//Sementara itu disisi Thorn//

Terlihat manik zambrud itu tengah menyirami tanaman yang berada di belakang sekolahnya dengan begitu riangnya.

Ia sesekali bergumam kecil "Tumbuh sehat ya daisy" nama tanaman matahari yang diberikan oleh si manik zambrud itu.

"Kak Thorn!" terlihat seorang anak memiliki manik hijau kesilveran memanggil dirinya.

"Ah-Sori sini!" ucapnya memanggil orang yang tadi meneriaki namanya.

Mereka mengobrol singkat, Thorn mendengarkan setiap kata-kata yang dilontarkan adik kelasnya itu.

Cukup lama mereka mengobrol sampai suara bel mengalihkan perhatian mereka. Mereka berdua pun kembali ke kelas mereka masing-masing.

***

University van Amsterdam adalah kuliah yang menempati peringkat 17 terbaik di Eropa, hanya orang-orang terpilih atau mendapatkan surat rekomendasi yang bisa masuk universitas ini. di suatu malam di perpustakaan University van Amsterdam, tampak seorang gadis yang baru saja selesai membaca buku.

"Bedankt en welterusten meneer ( Terima kasih dan selamat malam pak satpam)" ucapnya ia berjalan meninggalkan University van Amsterdam dengan sepeda miliknya.

Ia mengayuh sepeda pelan menatap lampu-lampu jalan dan toko-toko yang sudah tutup dan ada pula yang masih buka, tiba-tiba...

//BRAKK//

//GREB//

"Sutt, als je schreeuwt, zal ik niet aarzelen om je te vermoorden ( Sutt, jika kau berteriak aku tidak akan segan-segan membunuhmu" si manik senja itu menyeret gadis yang bergetar ketakutan ke dalam mobil.

HUMAN EKSPERIMENT SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang