8. Whatever! I Don't Care!

164 15 0
                                    

Saat ini Jaemin mendecak kesal, meracau, serta merutuk sepanjang perjalanan. Niatnya ingin bermain bersama kekasihnya pun batal karena sahabat dari kekasihnya yang terus menempel kepada kekasihnya, dan melakukan berbagai cara supaya kekasihnya ini tidak menaiki atau memasuki wahana yang disukai oleh dirinya, namun tak disukai dia.

"Aku mau pulang!" Final Jaemin yang sudah sangat badmood. Ia tidak perduli tentang apa-apa lagi! Yang jelas, saat ini dirinya hanya ingin pulang kerumahnya karena sudah tidak mood bermain.

Mark yang sedang berjalan pun berhenti, menoleh kepada kekasihnya sejenak, disertai dengan wajah bingungnya. "Kenapa? Padahal kita belum lama disini." Tanyanya yang sangat heran. Padahal kekasihnya ini sangat menyukai permainan wahana.

"Iya, Jaemin-ah! Kamu kenapa? Bukannya kamu suka banget ke Everland?" Tanya Mina dengan wajah sok polosnya. Dirinya emang berniat untuk membuat wanita ini badmood.

'Iya aku menyukainya tapi ketika tidak ada kamu!' Rutukan yang hanya bisa Jaemin lontarkan dalam hati, dan tidak berniat untuk berbicara secara langsung, karena ia sudah sangat malas untuk membuka perdebatan. "Aku mau pulang!" Kekehnya yang masih tetap pada pendiriannya, pulang.

"Tapi Na, kita baru naikin beberapa wahana loh. Sayang banget." Bujuk Mina yang malah membuat perempuan yang ada dihadapannya ini tambah kesal, terlebih ketika sahabatnya sendiri yang masih diam tak angkat bicara.

"Terserah kalian mau pulang atau tidak! Yang jelas aku mau pulang!" Final Jaemin yang hendak meninggalkan kekasihnya bersama dengan sahabat dari kekasihnya ini, tapi ditahan oleh kekasihnya.

Mark yang melihat kekasihnya ini sudah tidak mood, alhasi ia hanya bisa menghembuskan nafasnya. "Oke, tapi kita makan dulu." Pasrahnya, yang langsung menggenggam dan membawa kekasihnya kni menuju kedai yang ada di Everland, dan tentunya diikuti sahabatnya yang ada  dibelakang mereka.
---

Sampai di kedai, Mereka langsung duduk dibangku yang tersisa untuk 3 orang. Mark yang berada disamping kekasihnya serta dihadapan sahabatnya. "Kamu kenapa, sayang?" Tanyanya yang sangat heran dengan tingkah kekasihnya yang tiba-tiba badmood seperti ini.

Jaemin memilih untuk tidak membalas pertanyaan dari kekasihnya, ia lebih memilih menscroll akun sns-nya secara asal.

"Mark." Panggilan yang dilakukan oleh Mina, yang membuat sahabatnya menoleh dari acara membujuk kekasihnya sendiri.

"Kenapa?" Tanya Mark, yang langsung menatap sahabatnya, begitu sahabatnya memanggil dirinya.

"Apakah kau sudah tau kalau misalkan Haechan ini sedang mendekati seorang perempuan?" Tanya Mina, yang tengah berusaha mencari obrolan untuk mereka berdua.

Jaemin yang mendengarnya pun langsung merutuk didalam hatinya. 'Ck! Bisa saja caramu mengalihkan perhatian kekasihku dari diriku! Kenapa?! Kau panas melihat kekasihku merayu diriku?!' Batinnya, yang merutuk tingkah wanita yang ada dihadapannya ini.

Mark menggeleng. "Benarkah? Perempuan mana yang mau dengan bocah bodoh semacam Lee Haechan?! Ck! Bocah itu tidak memiliki masa depan! Kerjaannya hanya menghabisi uang keluarga, mencari keributan, dan memperbanyak ulah. Benar-benar beban kelu-- aw!" Ocehanannya tertahan karena kekasihnya yang lamgsung menepuknya.

"Itu adik kamu!" Peringat Jaemin dengan tatapan tajamnya, supaya kekasihnya ini hati-hati berbicara tentang adiknya sendiri, yang notabennya masih satu keluarga dengan dia.

"Memangnya kenapa kalau misalkan Haechan ini sedang mendekati perempuan? Justru bagus dong! Yang penting perempuan itu single dan tidak mempunyai kekasih. Tidak seperti orang yang terus mengintili seseorang yang sudah mempunyai kekasih!" Sindiran yang ia keluarkan, diiringi seringaian diakhir kalimat.

FOREVER BE MINE - MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang