7. I Can't Let You

203 16 0
                                    

Saat ini, Jaemin tengah memaki pria bernama Mark Lee, karena pagi-pagi sudah ada dirumahnya. Bagaimana bisa seorang Mark Lee ini menghancurkan rencananya untuk bermalasan dihari minggu? Bahkan dirinya ini sudah membuat Schedul yang akan ia lakukan dikamarnya, dan karena dia? Rencananya hancur lebur dikarenakan ia datang kerumahnya pagi-pagi buta hanya untuk lari pagi.

Yaampun tuhan! Kalau boleh barter kekasih, dia ikhlas menukarnya dengan salah satu member NCT! Gak kuat dia tuh sebenarnya sama pria itu. "Ahjumma, kemana Eomma, Appa sama Nana?" Tanyanya heran karena tidak melihat kedua orang tuanya yang biasanya sarapan pagi hari.

Chulso sang kepala maid yang awalnya tengah memasak pun menoleh menatap sang Nona. "Appanya Noona sedang pergi keluar negeri masalah perusahaan mereka, Eomma pun diajak. Sedangkan Noona Renjun sedang pergi bersama kekasihnya, Guanlin." Jelasnya.

Jaemin yang mendengarnya pun hanya bisa mendesah pasrah lalu mengangguk mengerti. Ia pun segera menghampiri Mark dengan langkah guntai. Sedangkan Mark yang sedari tadi menunggu Jaemin, ia hanya bisa terkekeh begitu melihat wanita yang tengah menghampiri dirinya dengan langkah guntai. "Ayo! Tidak boleh lemas!" Ujarnya seraya menepuk-nepukkan tubuh wanita cantik ini, lalu menarik tubuh wanita ini keluar.

Mereka pun akhirnya lari pagi bersama mengelilingi komplek. Awalnya Mark tuh ingin mengajak Jaemin nge-gym. Tapi dia menolak, dia tuh gak suka pergi ke area gym. Alhasil mereka lari pagi mengelilingi komplek. Sesekali dia juga berhenti untuk mengambil nafas, mengistirahatkan tubuhnya sejenak. "Mark, udah yuk!" Pintanya yang saat ini sudah bergelayutan dilengan pria yang berstatus sebagai bos sekaligus kekasihnya, karena tidak ada kata putus yang terlontar.

Ralat, ada. Jaemin sering sekali mengajak pria ini untuk mengakhiri hubungan mereka. Namun pria ini menolaknya, dan melakukan berbagai macam cara agar hubungan mereka tidak putus.

Mark melihat jam yang ada ditangannya, lalu menoleh menatap wanita yang ada disampingnya, yang saat ini tengah kelelahan. "Baru 15 menit, Nana." Peringatnya, akan waktu olahraga mereka yang terbilang sangat sebentar.

Jaemin yang mendengarnya pun langsung mendesah kesal, lalu menggelengkan kepalanya tidak setuju. "Aku tidak bisa melanjutkannya lagi. Aku lelah! Aku bisa mati kalau kau melanjutkannya lagi!" Rengekan yang ia keluarkan, seraya mendudukkan bokongnya diatas jalanan beraspal dan menggoyangkan kakinya, layaknya anak kecil yang tidak dibelikan mainan.

Mark pun tidak bisa menahan tawanya, ketika melihat aksi wanita cantiknya yang sangat menggemaskan. Ia pun mensejajarkan tubuhnya. "Oke kita selesai. Ayo kita pulang." Ujarnya, yang akhir menuruti permintaan wanitanya.

Jaemin yang mendengar itupun gembira. Dengan cepat ia merentangkan kedua tangannya untuk digendong. Mark yang melihat itupun hanya menggeleng dan menuruti kemauannya dengan menggendongnya ala Koala. Sementara dirinya langsung menenggelamkan kepalanya dicuruk lehernya. Mencium harum parfum maskulin dia pakai, yang sangat sopan masuk kedalam hidungnya. Walaupun dia ini habis berkeringat, tidak ada bau masam didirinya.

"Mark! Markeu! Aku mau itu!" Pekikan yang keluar dari mulutnya Jaemin, yang sukses membuat pria yang sedang menggendongnya pun terhentak kaget. Untung saja pria ini memegang dirinya dengan sangat erat. Kalau tidak ? Mereka berdua sudah jatuh.

"Kau mau apa, sayang?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Mark, seraya melihat arah tunjukkan yang wanitanya lakukan.

"Itu! Aku mau itu!" Seru Jaemin dengan semangat seraya menunjuk kedai donkatsu yang buka selama 24 jam itu dan tidak jauh dari komplek perumahaannya.

"Ini masih pagi, loh. Kamu juga baru saja berolahraga." Peringat Mark. Masa iya setelah olahraga malah makan, makanan berat?

"Donkats! Donkats! Donkats!" Seru Jaemin seraya menampilkan Cat Eye andalannya.

FOREVER BE MINE - MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang