2. Because of Me?!

312 22 0
                                    

"Anda mau membawa saya kemana, sajangnim?" Pertanyaan formal yang Jaemin berikan, guna memecah keheningan di antara mereka berdua. Atau lebih tepatnya, ia sangat penasaran akan tempat yang dituju bosnya ini!

Yup, mereka berdua hening selama perjalanan. Tidak ada yang berniat membuka pembicaraan, hingga alhirnya Jaemin yang memutuskan untuk bertanya, karena bosnya ini telah membawa atau lebih tepatnya menculik dirinya secara paksa, keluar dari perkotaan.

Bukannya menjawab pertanyaan yang diberikan sekertarisnya, Mark malah bertanya. "Apakah kau mau makan terlebih dahulu?" Tanyanya, yang masih fokus menatap jalanan.

Jaemin yang mendengarnya pun langsung menolaknya dengan gelengan kepala. "Tidak usah! Cepat katakan apa mau anda, sajangnim." Tolakan yang ia berikan..

Mendengar penolakan yang diberikan sekertarisnya, Mark langsung menoleh sebentar untuk menatap sekertarisnya, lalu memfokuskan menyetir kembali. "Kau tidak lapar? Sebaiknya kita makan dulu." Finalnya, yang akhirnya memberhentikan mobilnya disalah satu restaurant yang ia lewati.

Jaemin langsung menghela nafasnya kasar, sebelum dirinya juga ikut keluar. Percuma menolak bosnya ini! Bosnya ini sangat keras kepala dan sangat tidak suka ada orang yang menentangnya!

Mereka berdua pun duduk disalah satu meja dekat jendela. Memesan makanan serta minuman lalu menunggu pesanan itu datang. Mark tengah menatap sekertarisnya dalam diam, begitupun sebaliknya. Mereka hening beberapa saat sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengangkat suaranya, guna memecah keheningan di antara mereka.

"Kemana kau selama ini?" Pertanyaan yang akhirnya terlontar dari mulutnya, setelah sedari tadi ia menahan diri untuk tidak bertanya mengenai hal ini. Hal yang sangat sensitive untuk mereka berdua bahas.

Sedangkan Jaemin yang mendengar pertanyaan yang diberikan bosnya, ia langsung menetralkan nafasnya agar tidak emosi terhadap pertanyaan yang diberikan bosnya, setelah apa yang dilakukan bosnya ini terhadap dirinya, yang membuat ia meninggalkan Korea. Lantas dirinya tersenyum. "Maaf, sajangnim. Ini masih jam kerja, lebih baik ki--"

"Kita sedang berada diluar kantor dan tidak ada pertemuan apapun. Jadi, jawab pertanyaan yang aku berikan, Nana." Sahut Mark, mengintrupsi kalimat alasan yang akan diberikan sekertarisnya ini. "Jadi, kemana saja kau selama ini?" Tanyanya sekali lagi, disertai dengan tatapan mengintimidasi.

Sedangkan Jaemin langsung tersenyum smirk, membalas tatapan yang diberikan bosnya ini. "Bisakah kau menanyakan hal itu kepada dirimu sendiri?" Pertanyaan balik yang ia lontarkan, sukses membuat raut wajah bosnya ini berubah menjadi bingung.

Mark yang mendengarnya pun langsung mendecak. "Tidak usah mengalihkan pertanyaan yang aku berikan, Na! Kau yang memulai permasalahan, dan kau juga yang memilih kabur dari diriku! Bagaimana? Apakah senang melarikan diri bersama dengan Yeonjun, sahabatmu?" Kalimat sarkas yang ia keluarkan, sukses membuat sekertarisnya terkejut.

Choi Yeonjun? Heol! Tuduhan macam apa ini?! Ia memang pergi tapi tidak dengan pria bermarga Choi itu, yang notabennya sahabat sekolahnya yang sudah mempunyai kekasih. Bahkan saat ini dirinya pun tidak tau keberadaan sahabatnya. Darimana bosnya ini mendapat berita ngawur seperti itu? Lagipula yang harus disalahkan itu dia! Dia yang membuat dirinya menjadi seperti ini!

Delikan yang ia berikan, sebelum dirinya menjawab kalimat sarkas yang diberikan bosnya ini. "Choi Yeonjun? Bagaimana keadaan lelaki tampan itu  ya? Aku sangat merindukannya." Serunya, yang membuat bosnya ini menggeram kesal.

"Jawab pertanyaan yang aku berikan, Na Jaemin!" Kalimat paksaan yang Mark berikan, akan seruan tidak jelas yang wanita ini berikan, yang sukses membuat api cemburu timbul didalan dirinya.

FOREVER BE MINE - MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang